......
Dean sudah pergi melepas gips nya. Dan kini ada pasangan baru yang manis manis gula cappucino. Dean yang putih susu sedangkan Noah yang memang berkulit gelap.
"Serius kamu....woa........"Dean jingkrak jingkrak senang tapi disana Noah langsung pegangin Dean. Kontur tanah diarea yang dibeli Noah emang gak stabil dan sering longsor jadi Noah takut Dean terpeleset lagi dan nyusruk mencederai dirinya seperti kemarin.
"Gimana suka?"Tanya Noah karena rumah inipun untuk Dean. Disana full kaca dengan dinding kayu jadi sangat terlihat cantik dengan cat putih menyerupai hamparan bunga itu.
"Iya.....sangat sangat suka."Dean bersuara dan kini berjalan menyusuri jalan setapak itu. Noah juga sengaja bikinin jalan yang gak licin. Pria sok keren yang amat dia cintai itu sangatlah ceroboh.
"Kode rumahnya?"Tanya Dean saat gak bisa buka pintunya.
"Tggl lahirmu."Jawab Noah dan kini Dean buru buru membukanya.
Saat masuk Dean disambut oleh ruang penghangat khas dengan cerobong asapnya adapun hal cantik lainnya disampingnya ada sofa yang unik tak perlu waktu lama disisi kiri terlihat dapur dan kamarnya ada diatas.
"Mau tinggal bareng?"Tanya Noah karena diapun menyiapkan ini semua untuk Dean. Bucin parah itu Noah kalau sudah suka sama orang. Bayangkan gak perlu waktu lama rumah langsung jadi.
"Siapa nanti yang memasak?"Tanya Dean. Dia gak bisa memasak dan gak yakin akan tugas itu.
"Aku akan memasak selebihnya kita bisa delivery."Noah memberikan solusi. Bisa kalau cuman masak nasi, manggang roti atau goreng telur bahkan bikin mie dia masih bisa.
"Kalau begitu aku tak perlu takut kelaparan."Cengir Dean yang masih menyelidik ruangan dibawah itu. Arsitektur sungguh menakjubkan dan nyaman banget disana.
"Ngomong ngomong siapa yang bantu kamu dengan desainya?"Tanya Dean lagi karena semua tertata bagus dengan pemilihan perabot dan warna yang gak biasa. Rumah kecil namun sangat hangat disana.
"Aku...."Noah bangga.
"Hahhahahahah."Dean malah tertawa.
"Kenapa sich kamu selalu meragukanku. Aku juga bisa jadi cowok keren yang kamu banggain."Noah pamer. Dia sendiri yang desain rumahnya, dia yang jadi mandornya bahkan setiap detailnya dia yang teliti sendiri tapi Dean masih saja meragukannya. Noah juga bisa keren lho. Walau dia tidak pernah belajar jadi arsitek cuman kalau udah ada bakat gak perlu belajar, otodidak pun jadi.
"Hahahha....."Dean masih tertawa. Dan kini diapun mendekat kearah Noah masih dengan ekspresi tak percaya. Dia ingin gambar kasar yang dibuat Noah. Bisa jadi kan Noah hanya ngaku ngaku buat jadi keren didepannya.
"Nilai matematika berapa?"Dean kepo dia sendiri dapat 90 aja syukur. Walau bagaimanapun betapa pintarnya Dean tetap aja ada nilai yang gak sempurna disana.
"Matematik, fisika, kimia 100."Noah sombong. Nah lo Dean, Noah itu juga pintar namun kemarin gak berkesempatan kuliah sepertimu karena Noah setelah lulus sma dia langsung ujian untuk masuk kepolisian. Itupun tidak mudah apalagi Noah waktu itu sama sekali gak ada koneksi.
"Kali ini aku meminta maaf dengan tulus. Maafkan aku ya Noah selama ini meragukanmu. Aku yang masuk kejaksaan dengan koneksi tetapi selalu ngolok kamu."Dean menyesal karena mulutnya yang ketularan Mika suka ngolok.
"Udahlah abaikan, jadi sekarang kamu bisa pamer kalau aku keren."Niat masih ingin tampil sempurna didepan Dean. Yang jelek jelek Dean udah tahu diawal awal jadi Noah ingin Dean melihatnya sebagai pria yang keren.
"Baiklah......."Disana Dean tiba tiba memeluk Noah. Gak wajar itu, Dean itu kayak anti nempel sama Noah. Tapi kini dia nempel nempel mesra.
"Aku tidur diatas kamu disofa ya...."Bisik Dean ada maunya ternyata. Dan diapun langsung pergi keatas. Serta tidak lupa memperingati Noah kalau dia tidak boleh nimbrung.
"Astagaaaaa, kirainnnnn....."Mau marah gak bisa kan? Udahlah suka suka Dean. Dan kini sambil senyum senyum Noah pun pergi untuk duduk dan memesan makanan.
........
Dean senang tuch. Seolah jadi prince yang baru pindah ke istana. Tinggal diapartemen itu sumpek. Tinggal dirumah lamanya itu terlalu besar dan kini apa yang pernah dia impikan nyatanya diwujudkan oleh Noah.
Brugh
Dean jatoh tuch. Sangking senengnya dengan apa yang dia punya kali ini."Dean apa kau baik baik saja?"Tanya Noah dari bawah. Sangat jelas suara Dean jatuh dan memang kamar dilantai atas tidak ada pembatas tembok disana.
"Iam ok....."Dean bersuara tapi disana dia menyeriyit sakit. Jatoh dari kasur dan disambut lantai itu sungguh menyakitinya.
"Aish....sadarkan dirimu Dean ini sungguh memalukan."Dean kini langsung duduk dan melihat kakinya. Jatuh tanpa persiapan itu membuat kakinya tertimpa dan sangat sakit.
"Bagaimana bisa terluka lagi sich?"Noah karena khawatir kini naik dan melihat kaki Dean membiru, Noah langsung membuka kotak p3k disana. Mengambil salep dan mengoleskannya dikaki Dean, memberi pijatan lembut sesekali memeriksa apa ada yang patah.
"Ini tidak seperti yang kemarin. Aku hanya kurang hati hati."Dean malu. Hal konyol didirinya selalu muncul pas ada Noah.
"Iya makanya lain kali hati hati. Dibawah terlihat apa yang kamu lakukan tadi. Apa perlu aku ganti kasurnya?"Tanya Noah karena jelas terlihat dari bawah kelakuan Dean yang melompat lompat senang dan jatuh.
Blushhhhhh
Siapa yang gak malu coba. Dean gak sadar kalau Noah merhatiin dari bawah."Ya udah, kamu tidak perlu tidur disofa kamu bisa tidur dikasur yang sama. Tapi ganti yang dobel size."Dean minta kasur itu dibuang saja. Dia masih kesal karena jatoh.
"......"Noah kaget. Dean sepertinya mulai welcome tentang kehadirannya.
"Hey, kenapa diam. Apa ini kasur kesayanganmu. Kalau kamu sayang ini dibuang aku tidur disofa aja."Raut wajah Dean masih kesal. Dia yang kurang hati hati tapi masih nyalahin kasur itu.
"Iya iya aku akan menggantinya."Senyuman Noah merengkah. Dan kini diapun mengusap pelan pipi Dean yang putih bersih itu. Menggemaskan.
Mau tidur bareng aja. Banyak alesannya .......
Tbc.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Yummy (bxb) End
HumorKuy jagain aku, aku uke lucnut. 1 september s/d 17 desember 2020.