93.

328 55 20
                                    

Sano, Siyu, dan Sabin. Anak yang lahir dari rekayasa genetika yang membuat mutasi gen mereka yang UNik. Anggap aja fantasi MuTAn tapi versi paling sempurna.

............

Mika seperti biasa bangun terlebih dahulu. Melihat ketiga bayinya dan memeriksa mereka. Mengganti popok dan memberikan ketiganya susu. Mika baru sadar sudah dua bulan baby nya tidak pernah keluar rumah. Intensitas cahaya yang masuk sangat sedikit didalam kamarnya. Karena sangat sibuk Mika melupakan satu hal yang penting. Yakni berjemur......

......

Mika membawa ketiga bayinya dihalaman depan. Dia sudah menggelar ritual berjemur satu keluarga. Abaikan Lim, dia itu suka tidur kalau ayam jago sudah berkokok.

Dengan sabar Mika menunggu mentari itu muncul. Dengan celana pendek dan kaos tipis Mika kini ingin menikmati cahaya matahari saat pagi karna sudah lama melewatkannya.

Baby Sano udah bangun dari tadi dia sedang sibuk dengan mainannya. Sedangkan Siyu dia paling suka tidur disana. Dan satu lagi Sabin, dia juga bangun seperti sano. Tapi Sabin sedari tadi menampilkan ekspresi yang tidak biasa. Dia diam tapi seolah memperingati mommynya kalau ini tidak baik.

.....

.

.

.

Oekkkkkkkkkkk

Saat mentari itu menyentuh tubuh Mika saat itu jeritan klasik seorang bayi terdengar. Mika yang seolah biasa mendengar hanya bersikap acuh dan senyum senyum masih menikmati kehangatan sinar pagi.

Oekkkkkkkkkkk

"Gila itu mommy...."Anak durhaka lagi ngumpati mommynya. Sano melirik kearah kanan disana Sabin sudah menjerit sakit. Tapi apalah daya Sano juga masih bayi. Diapun berinisiatif buat melempar mainnya ke Siyu. Dengan ini otomatis.

Oekkkkkkkkkkk

Siyu pun menangis. Dia hobby menangis selain tidur. Karena tidur paginya yang hangat diganggu Sano alhasil Siyu pun menangis.

"Mom....ayolah...."Gerutu Sano. Mika masih santuy dengan moment indahnya dan tak menyadari kedua bayinya udah menangis histeris.

"Sebentar lagi ya....nanti mommy bawa kedalam."Mika masih acuh dan tak melihat kondisi Sabin atau sekedar menenangkan Siyu.

"Mommmmm...."Batin Sano kesal. Itu mommy nya gak denger apa?

"Mika....woi....Sabin dan Siyu menangis apa kau tak mendengarnya?!"Teriak Lim yang baru tidur lima menit udah terganggu. Sebenarnya embak dirumah, satpam atau pak supir ingin membantu tetapi Mika suka galak kalau ada yang nyentuh  bayinya jadi yang ngerasa ada aneh milih diam itu anggota rumah yang lain. Tapi ini hampir mirip pembunuhan yang direncanakan untuk menghilangkan dakwaan.

"Apa sich sayang....."Mika membuka kacamata hitamnya dan menoleh kearah Lim. Lim yang dari lantai dua tidak tahu kalau Sabin terbakar disana. Hanya seperti butiran embun yang keluar dari tubuhnya.

"5 menit lagi, nanti kugendong mereka."Mika masih sibuk dengan kesenangannya. Maklumin aja dia udah banyak menderita. Diapun menganggap itu bayinya hanya nangis seperti biasa.

"Mommy......!!!"Sano marah marah dan kini dengan segala cara diapun memiringkan tubuhnya. Melihat lengan mommy nya yang begitu dekat dengannya diapun berinisiatif menggigitnya. Walau masih bentuk gusi itu sungguh menyakitkan.

"Aduh Sano, kamu pintar menggigit ya sekarang?"Mika senyum senyum dan mencubit pipi Sano. Mika belum peka akan kode itu.

"Sebenernya aku malas nangis. Huaaaaa, dasar mommy ku aneh."Sano mengumpat lagi.

Oek.........oekkkkkk

Akhirnya demi menolong si bungsu Sano pun menangis disana.

"Yak.....kenapa kalian malah menangis. Ya ampun........."Mika langsung menggendong Sano lebih dulu karena Sano paling dekat dengannya dan kali ini diapun menyadari bahwa Sabin sudah berhenti nangis disana. Tubuhnya memerah darah dan ber ruam terbakar.

"Astaga....Sabin.....apa kau baik baik saja. Ya ampun......maafin mommy. Mommy bawa kamu kedalam sekarang.....!!"Sabin udah gak respon. Dia udah 10 menit kesakitan tapi momynya malah berfantasi pergi kegurun pasir. Tega bener itu Mika. Sabin udah kayak roti panggang.

Mika pun meletakkan Sano disamping Siyu lagi dan disana Mika langsung mengendong Sabin untuk masuk kedalam rumah. Memanggil Lim dengan histeris karena Sabin yang hanya diam.

Meninggalkan Sano dan Siyu dihalaman.

"Stop!!"Sano membanting lengannya kedada Siyu agar Siyu berhenti menangis.

"Mommy udah pergi, berisik!!"Sano melipat tangannya dan kini hendak  bersantai dibawah sinar pagi.

"Tadi suruh nangis sekarang diem. Dasar, ini nich untung lahir duluan. Jadi sombong!!"Siyu melengos dan pergi tidur lagi.

Jangan pikir nanti ada kucing atau anjing cakar mereka ya. Yang ada pada takut.

......

Tbc.

Yummy (bxb) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang