10.

1.1K 124 7
                                    

Mika turun dengan wajah yang segar. Tangannya diperban dan untungnya kakinya tidak terlalu luka. Jadinya dia tetap bisa menggunakan sepatu.

Dean dan Noah menunggu diruang tengah.

"Serius kamu belum siap. Ada ujian Dean!'Mika memberitahu seolah hari ini tidak ada hal buruk yang terjadi.  Mika sudah rapih dengan almamaternya karena jam 9 dia harus segera sampai kampus ada ujian dan jam menunjukkan pukul 8 pagi.

"Aku tidak tahu ada ujian?"Dean menimpali. Dia gak ngerasa ada pesan masuk di grub kalau ada ujian. Dan yang dibilang Mika cukup meragukan sebab Mika saja jarang up soal ponselnya.

"Apa kamu lupa kalau aku asisten dosennya. Hmmmm."Mika memberitahu dan Dean kini bergegas melihat ponselnya.

"Sial!!!"Gerutu Dean. Mika sekali muncul di grup langsung buat pengumuman ada ujian. Kan sueeee

.......

Tadi, tidak ada yang perlu ditakutkan siapa yang lebih mengenal Mika dan siapa yang baru belajar tentang siapa Mika itu. Noah bersikap sewajarnya tanpa memperparah situasi sedangkan Dean. Juga enggan memprovokasi untuk memperburuk keadaan. Sebab kejadian tadi subuh itu cukup mengerikan.

"Tidak perlu menatapku seperti itu aku baik...."Mika menghampiri Noah. Mencium pipi Noah dan bersikap manis disana.

"Maaf membuatmu bingung bahkan khawatir. Meneriakimu dan.... Aku...."Mika meneduhkan wajahnya dan karna dia merasa sangat bersalah. Bersikap kasar kepada seseorang yang dia sukai.

"Aktingmu cukup bagus. Aku menantikan tiket drama pentasmu untuk waktu dekat."Noah enggan membahasnya. Dia ingat pesan Dean belajar tentang Mika itu tidak mudah. Melihat Mika yang meminta maaf Noah merasa sedih.

"Berikan aku pelukan."Noah kini langsung memeluk Mika tanpa menunggu jawaban iya dari Mika. Pelukan hangat dan erat itu membuat Mika merasa nyaman.

"......."Mika senang untuk hari ini. Dia tidak perlu menjelaskan ulang tentang tragedi itu. Cukup dia yang tahu dan dia akan mencari tahu kenapa dia tidak bisa melupakan.

.....

......

Diluar.

"Lim bangun...."Dean mencoba membangunkan Lim. Setelah merasa sinar matahari masuk kekulitnya disitulah Lim merasa dinina bobokkan.

"Ah....ganggu aja, aku ingin tidur." Masih memejamkan mata.

"Ada ujian kunyuk....."Dean menendang nendang pantat Lim agar segera bangun.

"Hoak kali...."Lim menambahkan dia ingat tidak ada jadwal ujian. Karena Mika asisten dosennya untuk mapel hari ini Lim merasa Dean itu hanya ingin mengerjainya. Tidak mungkin Mika berkhianat sebab semalam mereka minum sampai pagi.

"Sumpah ini serius. Grup sudah heboh karena baru dapat pengumuman. Ada yang langsung sumpah serapah karena pemberitahuan dadakan ini." Dean juga kesal. Dia tengah menenteng buku untuk belajar kilat.

"Nah itu, hoak pasti."Lim masih menutup rapat matanya.

"Mika yang bikin jadwal."Dean berteriak ditelinga Lim.

"Sumpah..... "Lim menggaruk kepalanya pusing.

"Tunggu....tunggu..."Lim sudah membuka mata dan dia sedang duduk dan memeriksa ponselnya.

"Ini kan hari libur. Aku blom pikun ya?"Lim menambahkan. Dia tidak percaya dengan jadwal itu.

"Ya karna itu. Makanya digrub banyak yang mengutuk Mika."Dean mengangkat bahunya juga gak bisa berbuat apa apa.

"Emang pantes itu anak dikutuk. Aishhh..."Dan kini Lim bangun dan ingin bersiap. Mika itu rese kuadrat. Suka seenaknya sendiri karena anak prof. Asisten dosen bahkan sering ikut andil olimpiade sains cuman otaknya itu kelebihan muatan. Alhamdulillah suka bikin teman temannya kesulitan.

Untung manis, kalo gak? Beneran tinggal sejarah itu anak.

"Tapi bonusnya lumayan lho."Dean tersenyum. Karena ujian kali ini adalah akhir kelas mereka.

"Apa itu?"Lim kepo sembari menyalakan shower. Dean ikut serta dalam rangka mandi itu.

"4pertemuan kedepan bakal kosong."Dean jingkrak jingkrak gak karuan.

"Dasar bego. Bulan depan udah libur semester."Cibir Lim dan masih sibuk menggosok tubuhnya agar tidak tercium bau alkohol.

"Sial....!!!"

Dean yang tadinya sempat evoria nyatanya hanya tertipu oleh Mika.

.......

"Aku mengantarmu."Noah memberi tumpangan. Dan kini Mika sangat senang akan itu. Pamer sedikit boleh lah dikampus kalau pacarnya seorang polisi biar yang tadi sempat berniat mukul live jadi ragu.

"Kuy....."Mika semangat, tapi sesampai di depan dia tiba tiba mundur satu langkah.

"Ayo masuk!"Ajak Noah karena Mika malah diam.

"Serius kamu antar aku dengan mobil polisi ini?"Tanya Mika gak percaya. Dan yang ditanyapun heran ada apa dengan Mika. Itu hanya mobil polisi.

"Iya... Mobil lagi dibengkel."Noah beralasan. Walau benar atau tidak Mika tidak peduli.

"Aku tidak bisa pergi denganmu!!"Mika memilih pergi dengan naik sepeda. Lebih baik ditimpuk teman sekelas daripada memakai fasilitas negara untuk kepentingan pribadi.

"Hey Mika.....Mika....."Noah hendak mengejar tapi dia bingung.

"Sabar bro. Mika memang seperti itu."Lim terkekeh.

Dean pergi mengambil mobilnya.

"Kalau ingin mengatasi Mika kamu harus belajar dari Dean. Sumpah ilmu sabar Dean sudah terakreditasi bahkan diakui."Lim masih dengan tawanya. Dia senang akhirnya bisa meledek Noah.



Tbc.

Yummy (bxb) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang