77.

352 64 15
                                    

Makin aneh gaes......

Hahaha



"Kamu berhenti merokok?"Tanya Mika kala melihat stok rokok Lim dikamar masih utuh.

"Sebenarnya enggak...cuman...."Lim ingin memberitahu alasan dia berhenti merokok tapi kini dia malah beranjak bangun dari kasurnya dan pergi buru buru buat ke kamar mandi.

"Huek....."Lim mual dan muntah.

"Lim, jangan bikin khawatir eoh."Mika buru buru mendekat dan membantu memijat tengkuk leher Lim.

"Aku hanya tak enak badan. Rasanya ingin muntah mulu. Tuch kan prof kasih racun tinggal nunggu detik detik sekarat."Lim mulai lebai.

"Hus, gak boleh ngomong gitu. Palingan cuman masuk angin. Kita minum ramuan yang sama jadi jangan parno ah."Mika kini ngolesin minyak angin dipunggung Lim.

"Tapi ini serius Mika. Awalnya aku tak ingin membuatmu khawatir. Tapi aku mulai merasa aneh, makan tidak enak, tidur tidak nyaman, mencium bau asap rokok mual apalagi ada yang bahas tentang rokok."Lim memberikan alasannya dia mulai gak enak ngapa ngapain sejak hari itu.

"Hamil mungkin...."Mika tertawa disana.

"Ya kali aku hamil, kapan kamu mulai isinya."Lim mempertanyakan gaya sex yang selalu Mika minta toh Mika main pasrah aja dibawah mana mungkin Lim yang hamil.

"Iya juga sich hehe.....mungkin masuk angin biasa. Aku ambilkan minuman hangat, kamu istirahat."Setelah selesai kerokin Lim Mika kini keluar buat ambil minuman hangat dan membiarkan Lim buat baringan dulu.

"Terimakasih sayang...."Lim.

"Iya......"

.......

"Mika kenapa kamu profokasi Noah sich ....."Gerutu Dean dari seberang. Nyatanya Dean langsung menelpon setelah kejadian CPR yang mengejutkan.

"Aku gak profokasi cuman emang kamu kan suka aneh kalau lihat air."Mika beralasan. Dia tak mau disalahkan. Memang Dean suka jadi pribadi yang lain ketika lihat air cuman salahnya sendiri pake acara pura pura tenggelam.

"Trus kamu kenapa heboh begini?"Tanya Mika geram dan kini dia masih dengan memanaskan air.

"Ya udahlah....tadi aku cuman pura pura tengelam tapi dianya heboh."Dean memberitahu dan Mika senyum senyum disana.

"Hahaha.....jangan bercanda. Noah gak mungkin, pasti kamunya aja yang salting. Ayolah........jangan coba membalikkan fakta."Mika menyelidik. Dean seolah berbicara sebagai korban disana.

"Aku serius. .. Tapi sudahlah. Ngomong ngomong kenapa kamu belum tidur?"Tanya Dean. Hari udah mulai pagi tapi Mika masih terjaga.

"Lim sakit, balik bawain belut ya."Mika meminta oleh oleh.

"Belut listrik mau. Kalau berkhayal itu yang masuk akal."Dean kesal. Dia ada dilaut tapi malah minta oleh oleh belut.

"Hahaha, aku hanya bercanda. Noah baik baik saja kan?"Mika bertanya keadaan Noah.

"Sedikit mengerikan. Tapi dia tidur sekarang, pns punya pacar baru."Dean memberitahu.

"Ya begitulah kalau dikasih tahu gak pernah didengar. Nitip Noah ya...."Mika meminta.

"Iya iya .....cepet urus suamimu sana."

"Iyaaaaaaaaa, bye."

.....

......

Mika pun kembali ke kamar dan memberikan teh hangat buat Lim.

"Gimana, perlu kedokter?"Tanya Mika masih khawatir.

"Tidak perlu, sini...."Lim meminta Mika untuk mendekat. Lantas Mika mendekat dan Lim memeluknya erat disana.

"Nyamannya."Lim masih setia untuk memeluk Mika.

"Apa kamu tidak kepanasan?"Tanya Mika mengeluh Lim terlalu manja.

"Tinggal tambah suhu AC nya kan."Lim masih enggan beranjak dan kini diapun menciumi perut Mika aneh. Biasa kan yang dicium itu bibir ini Lim malah pergi buat menyelinap didalam kaos Mika.

"Geli Lim sumpah hentikan."Mika tertawa geli disana tetapi Lim enggan beranjak tapi dia malah merasa aneh tiba tiba dan tidak yakin dengan apa yang dia rasakan.

"Anget..."Lim bersuara.

"Ya jelasnya, baru minum teh hangat juga."Mika ingin Lim keluar dari dalam kaosnya.

"Bukan. Apa kamu tidak merasa aneh?"Lim bertanya. Dia aja merasa aneh ditambah dengan perasaan perasaan konyol yang dia miliki akhir akhir ini.

"Aneh apanya. Aku kerja kayak biasa, cuman sering lapar. Kenapa? Apa sangat berlemak disini."Mika mengusir Lim dan kini mencoba melihat perutnya sendiri. Tidak ada yang aneh.

"Tunggu...."Lim gak yakin. Perasaan mualnya tiba tiba sirna dan terganti dengan rasa penasaran itu.

"Apa sich lim. Jangan pernah berfikir aneh aneh lagi tentang ramuan itu. Mungkin mamah memang gagal untuk eksperimen satu ini."Mika menyimpulkan. Tidak ada yang perlu dicurigai. Tetapi seolah Lim selalu berprasangka.

"Tidak ini serius. Kita kerumahsakit."Lim langsung pergi membawa Mika untuk kerumahsakit memastikan keraguannya. Dia merasa aneh dan Mika memang tidak peka untuk ini. Dia yang punya sel telur aja gak percaya kalau pria bakalan hamil jadi percumah kalau bahas ini pada Mika. Mending cari alternatif yang memang jelas keakuratannya.

"Lim....jangan membuatku takut.' Mika tiba tiba merasa ngeri dengan sikap Lim. Keduanya sudah sampai dirumahsakit dan Mika hendak diperiksa.

"Aku hanya ingin memastikan."Lim tidak ingin salah sangka toh perasaan tidak enak itu menjurus ke hal ngidam yang sering dikeluhkan karyawan disekolah ketika lagi hamil. Lim tahu dan ini tidak bisa dibiarkan begitu saja.

......

Dokternya keluar dan kini memberitahu keadaan Mika. Mika awalnya menolak karena dia tidak merasa sakit. Tapi karena Lim memaksa jadilah Mika mau.

"Bagaimana?"Tanya Lim panik kepada dokternya.

"Sepertinya ini serius."Dr nya menyimpulkan hal yang diapun bingung menjelaskannya. Tapi riwayat DNA Mika dari awal memang unik bahkan mutasi hormonnya.

"Aish....."Lim langsung prustasi. Tuch kan, ada yang tidak beres dan Lim tidak mau mendengar kabar buruk.

"Ada tiga detak jantung disana."Dr. Memberitahu dan mata Lim membulat dan jantungnya tiba tiba sakit. Dia senang tetapi syok juga.

"Apa!!"Lim tak percaya.

"Ya...ada tiga detak jantung disana. Dan lihat hasil USG nya. Masih dalam bentuk gumpalan tapi detak jantungnya sudah terdengar."Dr. Memberitahu Lim.

"......"Lim kaku. Jadi ini yang selama beberapa hari membuatya tidak nyaman. Dan diapun merasakan ada detak jantung lain ditubuh Mika. Tapi anehnya kenapa Mika gak merasakannya sama sekali. Terlebih Mika suka sekali mengeluh.

Lim langsung pergi menemui Mika.

"Kenapa menangis eoh....."Melihat Mika menangis disana Lim pun pergi langsung memeluknya.

"Aku takut.....bagaimana bisa aku tidak tahu sama sekali."Mika gemetaran setelah mengetahuinya. Tahu begini dia tidak akan ceroboh untuk makan sembarangan.

"Aku yakin kita bisa menjaganya hmmm.......jadi jangan menangis."Lim kini mencoba membuat Mika tenang dan berhenti menangis.

Wajar Mika sangat ketakutan disana. Ada tiga detak jantung didalam perutnya yang akan tumbuh setiap harinya. Bahkan Lim lah yang merasakan duluan.

Tbc.

Hahaha, yang ngidam Lim.

Yummy (bxb) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang