"Masih sakit?"Dean datang dan basa basi bertanya. Dia sangat canggung tapi kalau dia malah menjauh sudah dipastikan persahabatan mereka sudah selesai. Daripada saling tuduh siapa yang paling jahat inilah satu satunya hal yang masih bisa dilakukan. Tetap menempel sampai dimaafkan.
"Enggak. Kenapa datang?"Lim enggan menerima tamu dan membalas ketus Dean. Dia masih Santuy duduk diruang tengah sambil nonton tv.
"Ayolah sayang....aku meminta Dean datang bawa belut."Mika datang dari arah dapur. Dan kini menerima dengan senang hati oleh oleh itu.
"Bukan belut listrik kan?"Mika tersenyum dan menyelidik isinya.
"Belut goreng bumbu balado. Noah yang nyariin tadi sebelum kesini."Dean memberikan belut goreng itu dan kini memilih duduk. Sebenarnya agak jauh ya, cuman Lim nya aja yang baperan.
"Siapa yang nyuruh kamu duduk!"Lim bersuara dan Dean mengurungkan niatnya untuk duduk. Ya, itu memang salahnya tapi Lim keterlaluan. Niat banget nyiksa Dean.
"Iya iya aku gak duduk. Aku berdiri aja.'Dean manyun. Terpaksa dia harus begini daripada kesepian akut. Tadi Noah udah memperingatinya untuk tidak datang kalau Dean datang lagi dikantornya, nanti Noah kena tegur.
"Pulang sono!!"Masih mengusir.
"Sayang udahlah, mau belut."Mika kini tiba tiba duduk disamping Lim hendak menyuapinya. Melihat warna merah khas bumbu bahkan bau menyengat itu.
Satu
Dua
Ti....
Lim spontan menutup mulutnya dan kini berlari untuk pergi ke wastafel terdekat.
"Sumpah ya....itu bukan makanan basi."Dean prustasi dengan sikap Lim.
Huek....
Muntah lagi kan....
"Kenapa dia?"Dean heran dan kini memilih duduk disamping Mika untuk ikutan makan.
Huek...
Nyatanya Lim kembali muntah parah jadinya Mika gak sempat makan."Jorok ih, Mika jadinya gak nafsu makan kan...."Tegur Dean dan Mika hanya tersenyum kearah Lim.
"Udah gpp...nanti bisa makan lagi."Dengan telaten Mika memijat tengkuk leher itu dan memanaskan air lagi.
"Minum air hangatnya."Mika dengan sabar memberikan minun untuk Lim.
"Maaf ya..."Lim meminta maaf karena membuat Mika gak jadi makan. Dia sangat stres kala melihat makanan. Perutnya akan mual parah dan dia pasti akan muntah.
"Udah kedokter ?"Tanya Dean khawatir.
"Ajak Mika makan diluar gih. Pastikan dia makan sayurannya."Pinta Lim dia memilih baringan lagi disofa sembari bernafas lelah dan mengelus ngelus perutnya.
"Udah kedokter? Ditanya juga."Dean kesal Lim tidak mendengarkannya.
"Dia lagi baper, udah jangan tambahin."Mika menyuruh Dean diam saja dan bersabar. Lim lagi emosian karna lapar. Dia belum bisa makan apapun bawaannya cuman minum aja untuk saat ini.
"Boleh?"Dean bertanya pada Lim. Karna tiba tiba Lim meminta membawa Mika untuk makan diluar.
"Sampai aku benar benar bisa pergi makan bareng sama Mika."Lim masih ketus dengan Dean. Dean tidak ambil pusing toh itu sikap paling wajar. Dia gak dibunuh Lim aja udah syukur.
"Gpp ditinggal sendiri?"Mika gak mau meninggalkan Lim sendiri.
"Kamu harus makan kan.....pergilah keluar dan bawa serta belutmu itu."Lim memilih menutup matanya dan bersantai disana. Hmmmm, gini amat ya rasa sakitnya.
"Kamu mau makan apa nanti aku bawain."Mika memberi solusi. Toh Lim juga tetap harus makan.
"Udalah gpp.... Tiga bayi itu yang lebih butuh makan."Lim meminta agar Mika lekas pergi. Dia masih mencium bau bau belut goreng yang membuat perutnya semakin berputar.
"Aku pergi...."
....
"Kenapa sih Lim. Aneh banget?"Tanya Dean yang kini keduanya sudah sampai direstoran.
"Dia menggantikan mommy tiga baby buat mual. Aku bersyukur banget masih bisa makan enak."Mika senyum senyum dan Dean yang melihatnya jadi aneh kuadrat.
"Tiga baby, apa maksudnya."Dean bingung dan kini Mika nunjukin foto USG yang sengaja dia simpan didalam ponselnya.
"Lim punya adek?"Dean membuat kesimpulannya sendiri. Lim baper karena warisannya bakal dibagi.
"Hahah, jangan ngaco. Ini tiga baby ponakanmu."Mika mengelus perutnya dan sedikit pamer disana.
"Serius?'Dean gak percaya.
"Awalnya aku juga gak percaya tapi melihat hasilnya. Hummmm aku bakal jadi mommy. Senangnya....."Mika senyum senyum lagi.
"Selamat ya....baiklah....kali ini aku yang traktir. Nah....tiga baby yang masih didalam perut mommy makan yang banyak ya....harus tumbuh sehat.'Dean pun menyambut kebahagiaan itu dan dengan sengaja langsung mengirimkan kesan bahagia itu pada Noah.
.....
"Selamat kamu bakal jadi paman."Dean mengirim pesan.
"Paman....."Noah bingung. Dia gak seakrab itu pada Mika.
"Coba lihat, tiga baby itu ada diperut Mika."Dean antusias mengetik disana.
"Yak....apa kamu sedang merencanakan sesuatu?"Tanya Mika merasa aneh dengan sikap Dean. Gak perlu alay kasih kabar lah. Toh dia udah kasih tahu Noah dan tahu reaksi Noah yang biasa aja Mika jengah. Serasa Dean kayak cari alasan buat kirim pesan.
Noah itu gak akrab dengan Mika tapi keduanya saling peduli dengan adanya tiga baby itu maka dipastikan ada perebutan lagi setelahnya. Jangan lupakan Alexander dan Wui lan dalam kisah ini.
"Tidak, aku hanya ingin mengirim pesan padanya."Dean polos. Mika melihatnya jengah.
"Bisa kan tanya kabar, udah makan belum, kenapa harus bayiku kamu jadikan alasan."Mika marah.
"Aneh Mika, tiba tiba aku nanyain udah makan apa belum. Haha...."Dean tertawa. Sarap tuch Dean lama lama.
"Gila kamu!!"Mika enggak ingin meneruskan perdebatan itu dan memilih mulai makan.
"Seru juga beteman dengan Noah. Nyatanya dia gak seburuk penampilannya."Dean masih senyum senyum.
"Iya, Noah emang cover mafia cuman hatinya aja selembut tiramizu."Mika bersuara.
"Eh....ngomong ngomong tiramizu. Nanti mampir eoh...."Mika mulai makan banyak.
"Iya iya...tapi ajakin sekalian Noah ya. Plisss"Dean bernegosiasi.
"Huft ...baiklah."Mika pun mengangguk. Demi kue tiramizzu gratis.
Ingat GRATIS.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yummy (bxb) End
HumorKuy jagain aku, aku uke lucnut. 1 september s/d 17 desember 2020.