21.

623 77 9
                                    

Dalam otakku Mika itu dia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dalam otakku Mika itu dia. Terserah kamu bayanginnya seperti apa. Ok

Cai Xukun

........




"Aku akan membawa Mika pindah."Lim hendak mengangkat tubuh Mika yang tertidur disamping Dean. Mika itu kalau ngerasa bersalah pasti nempel kayak cicak.

"Biarkan Lim, semalam dia terus mengoceh dan lihat saat tidur dia benar benar tak sadarkan diri."Cubit Dean tepat dipipi Mika tapi yang punya pipi tidak bergeming sama sekali.

"Kepo....."Lim ikutan mendekat. Hanya disini nich ranjang rumasakit big size muat buat dua orang. Untung Lim gak peluk peluk manja dia kini menggeser kursi dan ingin mendengar cerita Dean.

"Dia baru menyombongkan diri. Punya dua papah yang tajir bahkan diapun lagi nunggu mobil anti nuklir yang dia idamkan."Noah memijit kepalanya. Mengingat cerita Mika yang antusias membuat Dean tertawa lucu.

"Wich bagus donk.... Kali aja Mika dapat kartu dobel."Lim antusias dia ingin berhenti buat bayarin teman temanya yang mendadak kismin kalau urusan bayar.

"Mungkin."Dean membalas dan kini mengusap punggung Mika. Mika sempat bergerak dan mencari tempat yang lebih nyaman.

.....

Hmmm, jadi begini. Waktu Mika benar benar yakin menarik pelatuknya Dean berhasil mengkapnya. Cuman sialnya peluru itu bersarang diperut Dean. Jadi kini Dean yang baru saja mendapatkan operasi untuk mengangkat peluru itu harus berbaring untuk pemulihan dirumahsakit untuk sementara waktu.

Dean dan Lim tidak jadi mantai santuy karena Lim tidak jadi tidur dan terus saja mengomel. Karena itu Dean berfikir untuk menjemput Mika dan pergi bersama nyatanya ada segerombolan pria berbaju hitam berkumpul dan Mika sebagai center dari drama itu.

Entah kebetulan atau apa. Prof bukan papah biologis Mika namun suami mamahnya. Didalam perut Rosa waktu itu sudah ada janin yang tumbuh. Prof dan papah Dean adalah teman sekampus serta Rosa. Kenapa mamah Dean cemburu akut dengan Rosa. Karena waktu itu Rossa adalah wanita pintar, tangguh serta cantik. Karna memilih menikah dengan prof akhirnya papah Dean menikah dengan mamahnya Dean.

Cuman ya begitu, masalalu tentang rasa suka kadang bikin cemburu.

Dan untuk Alexander serta Wui lan. Mereka tak kebetulan bertemu Rosa. Cuman waktu itu Rosa cuman sial dan berakhir bersama pria yang bikin hidupnya kacau.

Entah sengaja atau tidak. Bahkan mungkin ini terlihat seperti rekayasa genetika sebab waktu itu Rosa juga sebagai peneliti akhirnya membuat sebuah karya yang mengejutkan. Bayinya lahir dengan dua DNA yakni dari Alexander serta Wui lan karna itu dua mafia itu tengah merebutkan Mika 10 thn lalu. Karena merasa tertekan Rosa memilih menembakkan dirinya dengan pistol. Entah agar dua pria itu menyesal akan perbuatannya atau karna masalah lain tidak ada yang tahu sebab kejadiannya terlalu cepat.

Karena itu dua pria yang kenyataannya adalah papah biologis Mika tidak bisa masuk negara yang ditinggali Mika karena kasus itu dan sampailah pada 10 thn kemudian mereka akhirnya bisa ketemu dengan Mika yang 100% mirip Rosa dan memilik 100% DNA dari dua pria itu, Alexander dan Wui lan.

Huft

.....

"Apakah masih sakit?"Papah Dean datang menjenguk.

"Dean kan kuat. Hmmm tidak apa apa."Dean tersenyum dan masih berusaha membuat suasana kamarnya setenang mungkin. Mika masih meringkuk dan mendengkur disana.

"Papah dan mamah rujuk, apa kamu senang."Sang papah memberitahu kabar baik.

"Woa....perayaan donk om. Asik...."Diotak Lim kini hanya terdengar suara dentuman dj serta aroma minuman yang semerbak.

"Om akan pindah, jadi tidak ada pesta."Memberitahu dan terlihat Lim langsung patah hati.

"Mamah pensiun papah juga. Mungkin ini waktunya kita habiskan waktu bersama."Papah Dean senang memberikan kabar bahagia itu.

"Jadi Dean kamu bisa kembali kerumah. Bawa serta Mika sebab Prof masih dirumahsakit."Papah menambahkan.

"Ayolah om, Mika masih trauma dengan kejadian waktu itu. Mungkin lebih nyaman tinggal dikondonium itu "Lim memberitahu.

"Dean akan ikut ujian kepolisian."Dean memberitahu dan Lim yang mendengarnya seakan syok. Dimana Dean sangat anti dengan profesi itu tapi kini malah berniat untuk ikut ujian disana.

"Baguslah. Setidaknya papah bisa bantu nanti agar kamu masuk."Papah memberitahu.

"Tidak perlu pah. Dean bisa melakukannya sendiri. Toh kalau gak lulus kantor jaksa pasti menerima Dean dengan senang hati."Dean sombong. Yah, ijasahnya tidak perlu diuji buat masuk dikantor manapun langsung ok. Itulah fungsinya dia nekat ikutin Mika untuk belajar giat serta ikut akselerasi yang gak masuk akal itu.

"Baguslah kalau itu pilihan Dean, papah mendukungmu. Papah pergi kalau begitu. Kalau ada apa apa hubungi papah."Papah mengusap pundak Dean sebelum meningalkan ruang rawat Dean.

"Hati hati dijalan om."Lim mengantarkan papah Dean sampai pintu.

.....

"Apa kamu senang?"Tanya Lim kepada Dean bahwasanya orangtuanya kini rujuk.

"Anak mana yang ingin orangtuanya berpisah. Walau mereka sering bertengkar melihat keduanya bersama aku senang Lim. Karna sejatinya pasangan itu saling mengisi bukan saling egois."Dean ceramah.

"Kenapa gak jadi dosen aja. Lebih cocok."Lim menambahkan karna Dean mulai suka ngasih kuliah.

"Aku sudah sering belajar. Aku gak mau kepala ku botak."Dean tertawa sembari nunjuk Lim. Dan kini yang merasa tengah kelimpungan ngelihat penampilannya. Ya mungkin aja Dean lagi nyindir dia.

Tbc.

Yummy (bxb) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang