20.

608 79 33
                                    

"Noah....kenapa kamu melakukannya padaku?"Mika memohon dia terduduk dilantai dibawah kaki Noah dia meminta Noah untuk menarik kata katanya kalau mereka berpisah saja.

"Noah.....kumohon."Mika masih menangis dibawah sana tetapi Noah tidak bergeming.

"Kalau kamu pilih aku tinggalkan mereka."Noah mulai egois. Dia tidak tahan jika Mika terus berada diantara bayang bayang Dean serta Lim. Noah juga gak terima jikalau Mika memilih pindah ditempat Dean tidak ditempatnya. Tapi tetap saja Noah tidak berdaya.

"Noah....jangan seperti itu eoh. Aku menyukaimu, aku menyayangimu....plisss kumohon."Mika enggan memilih karena kedua temannya itu bukan pilihan. Mereka ada dimana dia benar benar hancur waktu itu. Bahkan dikala prof sibuk mereka pula yang bersama. Mengurusnya bahkan mengikutinya.

"Kamu tidak bisa memilih kan? Baiklah hubungan kita cukup sampai disini aku sudah tak tahan. Cemburu itu, cara membagi rasa sayangmu. Aku tidak suka."Noah akhirnya bersuara.

"Mereka mendukung hubungan kita Noah kamu tak perlu secemburu itu. Kamu akan terbiasa dengan mereka. Noah....jangan seperti ini."Mika terus saja memohon. Dulu Noah berjanji akan berusaha terbiasa dan Mika tak bosan membantu. Dia pun merasa sudah tidak terlalu bisa bersama kedua temannya karena dia juga punya Noah. Cinta pertamanya tidak dipungkiri Mika akan mempertahankannya sekuat tenaga.

"Tapi aku sudah bosan. Dimana kamu berada mereka pasti ada."Alasan Noah tidak masuk akal. Mika satu jurusan, satu club bahkan satu rumah. Bagaimana mereka tidak selalu bersama.

"Hanya sebatas inikah kamu percaya padaku dan yakin akan hubungan ini. Aku sudah pernah ingin menyerah padamu tapi mereka menahannya karena aku menyukaimu dan mereka tak ingin aku menyesal. Tapi......"Mika menangis lagi. Dia masih berada dilantai.

Kamu beruntung Noah, hari ini kamu tidak kena pukul Lim serta Dean.

"Kamu selalu membicarakan mereka seolah mereka segalanya. Tidak denganku....Mika aku sudah bosan. Dan pergilah."Noah mendorong Mika menjauh dan kini menutup pintu.

"Noah....kumohon buka pintunya. Noah............Noah....."Mika mengetuk pintu itu tanpa henti sampai jemari kecil itu bengkak dan memerah tetapi Noah kini pun berhati batu dan tidak peduli pada Mika. Dia ingin mengakhiri hubungan ini tanpa memulai perjuangan sekalipun.

......

"Syukurlah kalian putus. Aku tidak perlu memisahkan kalian."Suara bariton menggelegar dan didalam Noah mengenal suara itu.

"Aku tidak akan putus darinya."Mika bangkit dan akan tetap memperjuangkan cintanya itu.

"Alexander kamu keterlaluan....."Mika menangis lagi dan kini memulai memukulkan tangannya yang luka itu kedada bidang Alexander.

"Jangan seperti itu Mika."Alexander berusaha memeluk Mika dan membuatnya tenang.

"Hentikan!!!"Mika mencoba menjauh. Walau pelukan itu teramat hangat tetapi dia masih mengingat tentang suara tembakan dan tubuh mamahnya jatuh dilantai.

"Kamu bisa ikut denganku. Hmmm...."Alexander berusaha mendekat. Tetapi Mika terlalu rapuh untuk melawan.

Alexander yang melihat Mika kacau pun sangat terluka. Dia berusaha mendekat untuk membuatnya lebih tenang. Alexander tidak datang sendiri diapun datang bersama para pengikutnya.

Srrrrt
Mika berbalik dan dengan cepat mengambil pistol yang ada disaku pengikut Alexander.

"Hentikan Mika.....!!'Teriak Alexander tak ingin mengulang kejadian 10 tahun yang lalu. Dia cukup lama menahan untuk tidak bertemu Mika. Tetapi saat bertemu dan mendapati kejadian buruk itu mungkin terjadi lagi diapun kaku.

Tetapi suara gaduhpun mendekat. Segerombolan mafia lain mendekat. Mereka Wui lan berserta pengikutnyan dan kini menodongkan pistol kearah Alexander serta pengikutnya.

"Kenapa suka sekali memprovokasi."Wui lan memarahi Alexander dan berusaha mendekat kearah Mika agar Mika meletakkan pistol itu yang jelas berbahaya.

Karena suasana makin gaduh dan tidak bisa dijelaskan dengan akal sehat Noah pun keluar dari apartementnya.

"Mika letakkan pistol itu.'Noah kaget dengan yang sedang dilakukan Mika bahkan melihat sekeliling ini cukup mengerikan.

"Kamu ingin aku pergi kan...aku bisa melakukannya sekarang. Tapi aku tak ingin kita berpisah. Kumohon kembalilah bersamaku."Mika memohon kepada Noah.

"Lakukan apa yang dia minta. Cepat....!!!"Wui lan kini langsung menodongkan pistol kearah Noah. Memaksa agar Noah menarik kata katanya untuk berpisah dari Mika. Wui lan tidak ingin kehilangan Mika.

Noah bingung, dia masih marah kepada Mika yang tidak bisa memilih antara dirinya dengan kedua temannya.

"Apa kau ingin berakhir kehilangannya." Menatap Noah kesal.

"Seperti kami kehilangan Rosa!!"Wui lan berteriak sembari melirik Alexander. Dan sedikit mengingatkan kalau dirinya dan Alexander pernah dihadapkan disituasi seperti ini.

"Rosa ......"Noah terperanga. Wanita yang selalu dibicarakan ibunya yang membuat mata penjahat jadi malaikat.

"Aya....h...."Noah menatap Alexander. Dan kini Alexander hanya bisa pasrah dengan keadaan. Samar Noah mendengar bahwa mamah Mika pernah diserang Mafia. Dan kini jelas kalau salah satu tersangka itu adalah ayahnya. Tapi kenapa Mika diam? Dia berfikir ulang, mungkin karena ini kedua temannya tidak suka dengannya.

"Aku tahu siapa kamu, aku tahu siapa ayah kamu, aku menahan semuanya karna aku mencintaimu. Aku akan mengakhiri semua ini agar kamu percaya dan dapat berfikir kalau keraguanmu itu seharusnya tidak perlu.!"Mika meraih pelatuknya.

Noah diam, dan itu bukan yang diharapkan Mika. Mika ingin Noah juga berjuang bersamanya. Dia cukup menahan semuanya dan terluka sendiri. Tetapi Noah tidak mengucapkan sepatah katapun untuk membuatnya bahagia.

Dor

Suara tembakan terdengar.

"Mika.......!"

Tbc...

Hayoloh.....

Vote koment ya, coba tebak gimana lanjutannya. Tulis dikolom koment eoh.....

I love you

Yummy (bxb) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang