100. end

802 50 6
                                    

Sabin menyetel kaliber yang dia punya. Dia baru saja mendapatkan peluru baru dari kakeknya.

"Duh duh, cucu kesayangan."Siyu paling cerewet, paling rese, paling baperan, tukang ngadu sekarang heboh ngerecokin Sabin. Abaikan hukuman dari mommy. Ketiganya sudah siap siap buat diam diam pergi nantinya. Karena acaranya malam jadi tidak masalah untuk Sabin. Tinggal mengekori dan akan ditanggung bersama kalau ketahuan.

"Setidaknya aku tidak merengek minta robot pesuruh itu."Sabin tersenyum sarkas. Kalau urusan merengek jangan ditanya. Siyu itu ahlinya. Diapun mendapatkan robot pesuruh itu. Karena apapun yang dipegang Siyu suka rusak dengan adanya robot itu Siyu sedikit terbantu. Nyuruh Sano tekor di upah. Sano minta bayaran gede.

"Aish mulai lagi. Kenapa sich kalian selalu ribut. Hidup itu harus santuy....."Sano merebahkan dirinya. Seperti biasa dia kepoin sosmednya Leah. Padahal gak ada update an tapi Sano terus aja nongkrong disana.

"Hahah...lihat aja terus sampai lumutan. Pantesan Leah gak pernah melihatmu. Zee emang keren...."Sabin memprovokasi dan kini dia siap untuk membidik sasarannya. Kemarin dia gagal. Keesokan harinya juga gagal. Dan kali ini tidak boleh gagal.

"Kalau hari ini gagal, aku akan berhenti menembak."Sabin bersumpah. Dedikasinya untuk tindakan kriminal ini sungguh sungguh ia jalani.

"Baguslah. Kudoain gagal, kasihan itu peliharaan tetangga."Sano bersuara dan masih sibuk dengan kegiatannya.

"Psiko gila....!!"Siyu kini memilih untuk mengerjakan PR nya. Walau dia paling rewel tapi dia juga paling rajin.

"Aku akan mengadu pada mommy. Kalau Siyu udah gak perjaka dan Sano jualan narkoba huahahhahah."Sabin mulai. Langsung dah keduanya pada diem. Sabin jarang ngadu sekali ngadu udahlah tewas semua. Kegiatan anak anak Mika memang ajaib.

.....

Sabin tak mau ngobrol terus. Dia melihat anak serigala yang dia incar kini berlarian lagi.

"Cari mati kamu!!"Sabin menyeringai, dia mendapatkan arah bidikan yang pas. Dan seolah anak serigala itu menatapnya. Dia tidak bergerak dan seperti bilang pada Sabin 'Aku disini, dan tembaklah."

Jlan

Tak bersuara seperti biasa dan kini terlihat serigala itu ambruk.

"Kena?"Sano kepo dan kini langsung melihat dari teropongnya.

"Wah wah......lihat ini bakal jadi skandal besar. Itu orang luar yang punya."Sano melihat anggota keluarga heboh untuk melihat anak serigala yang terluka dihalaman.

"Paman Noah mencarimu Sabin jadi berhati hatilah."Sano melirik Sabin dan kini kembali fokus untuk melihat Leah.

"PR sudah selesai. Bisa kita bersiap?"Siyu menyelesaikan PRnya dan kini memerintahkan robot pesuruh itu untuk menyalinkannya untuk Sano dan Sabin.

"Tentu....."Sano kini bangun dari rebahannya dan dia sedang sibuk untuk mencari bajunya.

Kencan ala ala harus tampil perfect.

......

Anak anak Mika itu gak hanya pintar tapi juga kurang ajar. Jelas mereka sudah dilarang untuk pergi tapi tetap saja pergi. Sano sengaja ngasihin obat tidur ke kopi mommy dan daddynya. Jadi kini tugas Siyu untuk memeriksanya.

"Bagaimana?"Sano berbisik kepada Siyu.

"Ok...."Siyu menutup pintu kamar mommy dan daddynya tidak lupa menguncinya. Jangan ditiru pemirsah, ini sesat. Lantas ketiganya pergi mengendap ngendap untuk keluar rumah. Sano menggandeng tangan Sabin diikuti Siyu dan kini ketiganya berhasil keluar dari rumah besar itu.

....

"Indahnya......"Siyu sekarang bersama Sabin karena Sano sudah janjian sama Leah. Nanti akan berkumpul sesuai waktu yang disepakati. Tapi itu konyol untuk Sabin. Dia bersedih disana.

"Kalian sungguh sungguh terlalu."Sabin tidak ada keuntungan sama sekali disini. Tidak bisa melihat kembang api karena lampu jelas jelas sangat terang dibawah. Dan diapun gak bisa kemana mana dan hanya bisa duduk dikursi taman sambil nungguin Sano dan Siyu selesai dengan urusannya.

"Aku sayang kamu....."Sano mencium pipi kiri Sabin dan kini dia tengah menggandeng Leah untuk pergi kepuncak melihat kembang api.

"Aku lebih lebih sayang kamu...
"Siyu mencium pipi kanan Sabin dan kini dia hendak bertemu dengan pacar aplikasinya yang baru.

"Ya ....ya...." Sabin hanya bisa tertawa tanpa bisa melihat apapun disana. Diapun hanya duduk sambil mendengar celoteh orang yang berlalu lalang didepannya.

.......

"Siapa kamu!!"Sabin kaget saat ada orang yang tiba tiba menarik tangannya.

"Yak.....lepaskan, kalau tidak aku akan berteriak....."Sabin berusaha melepas pegangan itu. Mau dia banting dia kalah kuat. Mau teriak sekarang tapi penasaran, dengan siapa dia pergi.

Keduanya berlari cukup jauh. Tapi Sabin tidak ikut berlari. Orang yang menariknya yang membawanya untuk naik dipunggungnya.

"Mau lihat kembang api bersamaku?" Tanya orang itu.

"Hahaha....kamu salah menculik orang. Aku tidak bisa melihat."Sabin tertawa. Ternyata ada orang yang lebih konyol dari Siyu bahkan Sano.

"Kamu akan melihat kembang api hari ini."Pria itu serius dengan ucapannya dan masih berlari menyusuri hutan.

"Jo....Jonas...."Hanya dia yang baru dikenal Sabin. Tahu segalanya tentangnya. Bahwa dia tidak bisa melihat saat malam. Tapi Sabin ragu, karena bau yang sekarang tidak seperti milik Jonas.

"Bukan....."

"Lalu?"

"......"

Seseorang itu membuka mulutnya. Dia ingin menggigit Sabin disana.

"Sabin, menjauh........"Jonas melompat kearah Sabin dan berhasil menangkapnya. Keduanya terjun bebas kedasar jurang. Jonas berusaha menyelamatkan Sabin tapi nyatanya luka dikakinya membuat pergerakannya sulit. Dan.....

Byurrrr

Keduanya masuk kedalam air.

End.

Bonus chap ada gaes......

Yummy (bxb) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang