79.

381 68 18
                                    

Mika udah habis tiga potong tapi Noah nya belum nongol.

"Kamu smsin dia gak sih?"Tanya Dean masih sibuk menatap lurus dipintu masuk cafe. Berharap Noah lekas datang. Lama lama di cafe Mika entar minta nambah.

"Aku pake wifi dirumah lupa kalau belum isi kuota."Cengir Mika nyatanya dia emang belum smsin Noah. Jadi ya nunggu tanpa bertanya dulu itu emang bangke.

"Kenapa kamu gak smsin sendiri, tanya. Mau kue?"Mika kasih solusi. Daripada nanya lewat perantara mending tanya sendiri kan.

"Mati. Tanyanya gimana?. Hadehhhh."Dean meletakkan dengan pasrah ponselnya. Dia kesal kenapa juga harus pake acara mati. Hp mahal kelas atas, HP sultan kalau mati lupa charger ttp aja Miskin jadinya. Gak punya HP karna gak bisa dipakai.

"Ohhh...."Mika manggut manggut tanpa kasih solusi lebih lanjut. Dia mau tahu sejauh mana Dean kepoin Noah.

"Oh doang. Aku tanyain pasword wifinya ya."Dean buru buru bangun dan kini hendak bertanya pasword wifi cafe. Ya semoga aja beruntung cafe free wifi.

Zzzt saat berbalik Dean gak sengaja terpeleset dan disana ada Noah. Jangan pikir ada adegan slowmotion Noah nangkep Dean.

Brugh

"Hahahaha.....sakit pasti."Mika ketawa dan kini mencoba membantu Dean buat bangun. Karena gengsi Dean pun menolak dan bangun sendiri.

"Kebetulan."Mika tersenyum kearah Noah dan meminta Noah untuk duduk sama sama.

"Tapi aku lagi nunggu temen."Noah enggan karna dia sengaja tadi datang karena janjian.

"Duduk sini aja. Aku juga ingin tahu kamu bertemu siapa?"Mika mencoba membantu agar Dean dan Noah tidak canggung lagi.

"Baiklah."Noah pun duduk dan diikuti Dean kemudian.

....

"Apa kamu baik?"Tanya Noah kepada Mika mengingat Mika kini ada baby didalam perutnya.

"Sangat baik. Cuman ya gitu kasihan Lim nya."Mika bercerita kalau Lim masih belum bisa makan apa apa bahkan hal yang mereda stressnya pun tidak bisa dia lakukan. Rokok itu misalnya.

"Lalu bagaimana kata dokter."Noah ingin tahu.

"Obatnya gak mempan."Mika sedih. Obat saran dokter tidak bisa diterima Lim. Mungkin itu karena efek ramuan kemarin cuman Mika belum tahu solusinya.

"Hey....."Seseorang menyapa dan Noah berseru disana. Nyatanya itu adalah teman Noah yang sengaja tadi janjian.

"Bianka, dia Mika....adekku dan disebelahnya Dean sahabatnya."Noah memperkenalkan keduanya.

"Bianka...."Ada senyum manis disana.

"Dari kepolisian juga?"Tanya Mika mencoba akrab.

"Oh bukan, kita dulu satu SMA kebetulan pindah kerja disini."Bianka bercerita.

"Dia pindah dari kejaksaan pusat. Kamu gak tahu Dean?"Noah mencoba berbicara dengan Dean. Tapi Dean disana malah tidak respon dan terkesan pasif.

"Aku di skors. Ingat!!!"Dean ketus dan kini dia sedang sibuk mengacak kuenya. Ada moody gak jelas ditampilkan Dean.

"Ya ampun Dean itu sayang."Mika langsung memintanya.

"Hmmm, ngomong ngomong tadi aku sedikit mendengar ada yang tidak bisa makan karena reaksi hamil. Siapa?"Bianka ingin tahu.

"Hehe...."Mika langsung tersenyum aneh. Gak mungkin juga cerita tentang apa yang dia alami.

"Tante.....iya tanteku."Noah mencoba meminimalisir kekepoan Bianka.

"Aku ada list restoran yang unik lho. Disana jual bubur yang lumayan enak dan cocok untuk ibu ibu hamil yang sering mual."Bianka ada solusi.

"Kita pergi!!"Mika tertarik dan menarik semuanya untuk cari bubur itu. Semoga cocok dengan Lim dan tidak lagi muntah.

......

"Kenapa cewek itu satu mobil dengan Noah?"Cemberut aneh dan Dean mengemudi mengekori Noah yang jadi penunjuk jalan.

"Dean, kamu suka Noah?"Tanya Mika aneh.

"Aish....ya enggaklah cuman gak suka aja......"Gak beralasan. Marahnya karna apa. Masak hanya karna Noah bersama temannya.

"Aku gak bakal tanya lagi. Hmmm, Bianka itu temennya Noah ya pantaslah dia ikut disana. Masak aku nyetirin Bianka trus kamu sama Noah. Ayolah....."Mika tertawa sembari memijit pelipis wajahnya. Mumet tiba tiba kalau gini urusannya.

"Bodo."Dean masih kesal.

"Dasar bocah. Kenapa jadi bucin gila sich."Mika masih gak habis pikir.

"Karna dia... Kenapa harus menciumku waktu itu."Dean galau gegara CPR itu.

"Astaga......"Mika stress kiranya. Ciuman konyol dari negeri dongeng. Dean terlalu berlebihan kalau cari masalah.

"Aku hanya bercanda kenapa dia seserius itu coba."Masih menyalahkan Noah tentang pertolongan pertamanya.

"Trus saat Noah bantu kamu. Kenapa diam?"Mika bertanya. Padahal sejatinya dia malas nanyain itu.

"Penasaran, eh....."Dean masih membahas itu. Entah dia benar benar kesal dan menyesal atau karna dia merasa beda. Hanya Dean yang tahu.

Zzzzt, obrolan sengit itu tertunda akhirnya karena mereka pun sampai didepan restoran yang direkomendasikan Bianka.

Cup
Mika kini mencium bibir Dean langsung.

"Biasa juga gini kan?"Mika lagi mencari sesuatu yang salah itu. Toh mereka sering ciuman tapi Dean gak lebay tuch.

"Bukan.....arghhhh."Masih menyangkal.

"Jangan cium cium sembarangan lagi ih."Dean memperingati Mika. Untung yang dipakai mobilnya. Kalau mobil Lim ada cctvnya pulang dikebiri pasti.

Cup
Hasssss

Mika membuka mulut itu sembari memberikan nafasnya disana.

"Mika stop!!"Dean emang udah gila beneran. Ditambah Mika juga rada gesrek.

"Itu CPR kamu nya aja yang berlebihan. Kalau dia ciumnya kayak aku trus kamu baper parah aku bakal tampol Noah atau kalau kamu nganggapnya pelecehan kita tuntut dia. Aish...."Mika mencibir Dean dan keluar dari mobil. Bubur itu lebih penting daripada persoalan kemalangan Dean.

"Gak salah juga suka sama cowok. Cuman kamu mau gak coming outnya."Mika menutup pintunya.

"Yak....aku gak suka cowok!"Dean masih kekeh.

"Trus kalo mau straigh sok atuh aku dukung tapi gak usah parnoan gitu sama pria lain."Mika memperingati.

......

Mika lantas berjalan sendiri kearah restoran dan meninggalkan Dean diparkiran.

"Kenapa dia gak turun?"Tanya Noah bingung Dean terlihat aneh didalam mobil.

"Kebanyakan minum air laut jadi sarap. Siap siap aja kena perkara pelecehan."Mika gak mau ambil pusing dan kini memilih mengajak Bianka untuk masuk membeli bubur itu.

...

Tok

Tok

Noah mengetuk pintu mobil. Dan Dean membuka hanya kacanya.

"Gak turun?"Tanya Noah khawatir.

"Enggak, aku disini aja."Dia lagi malas natap Noah. Dia mulai sibuk dengan HPnya yang mati.

"Apa sich masalahnya?"Noah bingung sendiri.

"Masalanya kenapa kamu satu mobil denganya. Wanita jalang itu."Dean prustasi dan kini menutup kaca mobil dengan tergesa. Dalam hati tapi. Hahahhahah.

"Aku tunggu disini aja. Sambil charger HP."Dean beralasan.

Tbc

Bingung gaes....

Yaps.....

Yummy (bxb) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang