Pencurian, penculikan, percobaan pembunuhan bahkan membakar fasilitas. Hmmmm hitung saja sendiri hukuman pidananya. Walaupun masih dihitung dibawah umur tetap saja tidak akan lolos begitu saja.
.......
Rein membawa mika pulang dengan terhuyun huyun dibantu temannya yang nyatanya berhasil masuk dan menyelamatkan keduanya.
"Sekarang apa lagi Rein?"Tanya kakaknya bingung. Kemarin pulang dengan babak belur sekarang pulang dengan membawa anak orang yang dengan keadaan yang sama.
"Obati dia dulu. Urusan nanti dipikir belakangan."Rein kini menyerahkan Mika kepada kakaknya.
'Iya belakangan. Lama lama kena masalah juga. Pikir kalau orangtuanya nyari. Bisa habis kita "Sang kakak mengomel dan kini mengerjakan apa yang disuruh Rein. Dia terampil untuk membalut luka Mika dan kini memplesternya. Gelangnya terlepas.
"Nah...nah....dia nafas tapi gak bangun bangun."Kakaknya bingung. Sedari tadi Mika gak bangun bangun.
"Siram aja pake air panas."Balas Rein tahu aja kalau Mika lagi akting.
"Dia raja drama."Rein menjelaskan karena hanya beberapa jam saja bersama dia tahu kalau Mika suka sekali pura pura.
"Abisnya kamu bego!! Udah tahu ada orang sakit harusnya dibawa kerumahsakit gak dibawa kerumah. Ya kali kalau mati beneran jadi tersangka kamu."Mika bangun dan kini meringis kesakitan kala merasakan kakak Rein mengobatinya.
"Perkenalkan, Mika. Terimakasih kaka ganteng."Mika tersenyum memperkenalkan diri seolah dia adalah aktor papan atas dalam pementasan drama. Lengkap dengan ayunan tangan melekat pada dada. Rein berdesis dan kini meimilih mengambil air.
"Panggil saja Dimas. Dan dia Rein adikku."Sang kakak polos adik blangsatan.
"Boleh minta makan. Aku lapar."Mika tersenyum lagi. Dia memang paling suka dengan namplok namplok gaje. Dan kini korbannya Dimas..
"Yak........minta makan ya minta makan. Gak gini juga, ini pelecehan...."Dimas langsung kabur dan kini lagi buat mie di dapur.
"Hey Rein.....Rein....."Mika memanggil.
"Apa?"Rein datang dan kini duduk didepan Mika.
"Pencurian nomor 0909 (mobil Dean). Pasal 362 kuhp //barang siapa yang mengambil barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, diancam karena pencurian, dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau denda 60 juta rupiah//. Tapi, mobil itu seharga 2m tinggal kalikan saja."Mika mulai dengan mata pelajaran hukum tahap satu.
"Siapa yang nyuri mobil."Rein pengerutkan dahinya. Nyatanya Mika diam tadi nguping ria. Tapi Rein memang tidak ikut mencurinya.
"Yang teman kamu curi itu mobil temanku. Tapi pinter juga kalian jualnya sampai sekarang gak ketahuan."Mika menyelidiki.
"Dijual terpisah lah."Rein menambahkan. Dia tahu mobil itu dijual terpisah dan soal uangnya dia gak ambil.
"Uangnya buat apa?"Tanya Mika kepo. Dia paling suka kepo.
"Buat pesta lah tadi denger juga kan."Rein menceritakan kemana uangnya. Dan diapun belum sempat ambil uangnya.
"Oh ok, aku tahu kamu tidak turut serta. Tapi kamu sadar kan itu bukan hal bagus."Mika terus mengoceh.
"Karna kamu baik baik saja sekarang pulanglah."Usir Rein sudah gak tahan dengan mata pelajaran itu.
"Oh tidak bisa......Terimakasih Dimas ganteng..."Mika mengambil mie itu.
"Perlahan itu panas."Dimas sengaja meniupnya terlebih dahulu.
"Rein kamu mencuri mobil?'Tanya Dimas bingung dia tadi mendengar samar tentang pencurian.
"Teman yang nyuri."Rein menjawab.
"Iya temen kamu tapi kamu ikutan tetap aja kamu harus dihukum."Mika tertawa. Sungguh tiba tiba hidupnya bahagia karena ngebully orang dan melupakan Noah.
"Dimas....adikmu nyuri lo........ Hukumannya 5thn penjara."Mika serius denagn lima jarinya dia tunjukkan pada Dimas.
Plakkkkk
Pukulan keras mendarat kekepala Rein."Aset ini!!"Rein kesal Dimas main noyor aja.
"Kenapa kamu nyuri ha...sudah tahu hidup kita sulit kenapa nambah nambahin."Dimas menatap Rein dengan putus asa.
"Tenang kakak Dimas, ini bisa diselesaikan. Untung teman Mika jadi nanti Mika bisa bantu biar gak jadi masalah. Tapi sekarang intinya dimana kamu jualnya?"Tanya Mika, kesalahan bisa diperbaiki.
"Kan sudah dibilang, dijual terpisah gimana bisa ngumpulinnya. Emang pazzel."Rein menjawab dengan wajah jasa dan sang kakak bernafas lelah sembari mengusap wajahnya kasar.
"Berapa uang aku harus mengganti."Dimas ingin menutupi kesalahan adiknya. Dan kini membawa buku tabungan miliknya.
"Apa kau sering begini?"Tanya Mika kepada Dimas yang langsung mencoba membantu adiknya.
"Anggap saja sial."Dimas bersuara dan kini memberikan buku tabungan itu.
"Kamu punya uang."Rein kaget kalau kakanya nyatanya punya tabungan. Padahal hidup mereka sangat berhemat.
"Buat biaya kuliah kamu. Nanti kakak nabung lagi jadi kumohon setelah ini berbuat baiklah."Dimas bersuara.
"Tuch denger, tinggal belajar aja kok susahnya minta ampun. Syukur punya kakak baik."Mika menimpali dan menyalahkan Rein yang suka aneh.
"Apa sih. Siapa juga ingin belajar aku muak. Aku bisa bantu kakak bekerja."Rein kesal dan meninggalkan keduanya.
"Maafin dia ya.....keadaan sulit mungkin dia marah karna aku tidak bisa membawa kebahagian untuknya." Dimas meminta maaf.
"Dianya aja kurang bersyukur, punya kaka cakep disiasiain."Ups. Gak nyambung Mika...
"Maksud kamu?"Dimas gak denger secara jelas tadi.
"Abaikan itu, simpan uangmu lagi. Ini gak cukup buat ganti mobilnya."Mika memberikan lagi buku tabungan itu.
"Tapi kalau Rein masuk dalam penjara masadepannya akan benar benar berakhir kumohon.... Ambillah bilang ketemanmu sisanya akan dicicil tapi biarkan Rein belajar lagi."Dimas memohon.
"Tidak usah memohon. Kita tinggal buang dia kelaut kelar urusannya."Rein jengah dan kini memilih pergi tiduran di sofa.
"Rein jangan kabur kamu!!!' Teriak Mika dan kini Dimas yang melihat keduanya jadi bingung sendiri. Rein gak kabur, dia hanya pindah disofa samping Mika.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yummy (bxb) End
HumorKuy jagain aku, aku uke lucnut. 1 september s/d 17 desember 2020.