Kebetulan mobil Dean yang dibawa hari ini besar jadi sepeda Mika bisa masuk dan kini mereka bertiga bersiap untuk kekantor polisi. Kali ini Lim yang nraktir demi kelangsungan perjalan percintaan Mika yang mendadak itu.
Udah ada beberapa makanan ringan dan minuman dalam bagasi mobil. Lim sengaja membelinya untuk dibawa kekantor polisi. Hanya untuk alasan ingin menyapa alangkah baiknya bawa sesuatu agar tidak menimbulkan pertanyaan lebih.
"Wih...Dean tumben datang ada apa, apa pak kepala yang membuatmu kesini?"Tanya kepala kantor menyapa Dean yang datang tiba tiba.
"Hmmm, hanya mampir kebetulan hari ini teman Dean ingin ketemu...... Aduch."Mau dilanjut Mika keburu menginjak kaki Dean.
"Hanya mampir bolehkan?"Dean tersenyum. Menggertakkan giginya menahan sakit sembari melirik mengancam Mika karna setelah ini dia bakal bikin perhitungan dengannya.
"Boleh kenapa tidak boleh. Tapi lain kali gak perlu bawa makanan Dean." Bersikap ramah berharap dapat promosi.
.....
Mika clingukan melihat situasi dan kondisi kali aja ketemu Noah secara kebetulan. Itu yang sangat dia inginkan. Satu kali ketemu ehem ehem, dua kali ketemu ohom ohom tiga kali dapat piring boom.
"Bolehkah Dean berkeliling. Janji tidak akan mengganggu."Dean meminta. Dan kepala kantor mengiyakan toh Dean sudah berjanji tidak akan mengganggu kerja para anggota polisi. Tapi jangan sampai kehilangan Mika, Dean? Dia itu bahaya untuk saat ini.
"Hmmm, nanti kalau perlu sesuatu boleh langsung keruanganku."Lalu kepala kantor pergi meninggalkan Dean dan kawan kawan. Dan ketiganya kini membungkuk sopan untuk keramahan yang ditawarkan.
....
Tour dimulai.
"Dimana dia kerja?"Tanya Mika kepada Dean. Kali aja tahu.
"Mana aku tahu. Kenapa tadi saat aku mau bertanya kamu injak kakiku. Sakit tahu." Dean masih ingin sekali membalas Mika.
"Ember."Mika cerewet. Dan kini membuat Dean kesal.
"Sumpah, ribet banget ngurusin kamu."Dean jadi makin marah dan dia berjalan menjauh dari Mika. Takut kalau khilap bisa habis itu muka Mika yang lucu.
"Dean, anggap Mika lagi nge drama absurd. Jangan marah atuh...."Mengetahui situasinya Lim kini memilih untuk mengejar Dean. Sedangkan Mika, masih optimis pada misinya.
....
Setelah cukup lama berjalan akhirnya Mika berhenti didivisi kejahatan narkotika. Dan disana dia melihat Noah ada didalam bersama seseorang.
"Akhirnya...."Mika tersenyum dan kini bersiap untuk menyapa. Tapi melihat gelagat staf lain yang sedang berdiskusi Mika menjadi cemburu buta.
Mika merasa perlu untuk menyelamatkan seseorang yang merenggut keperjakannya dari lampir lampir sekitar.
"Siapa kamu, perlu dibantu?"Staf lain itu menyapa. Dia kaget melihat Mika menerobos masuk.
"Ada perlu dengan polisi Noah. Apa kamu sudah selesai?."Mika mengontrol situasi. Melihat itu Noah hanya bisa tersenyum tipis. Melihat adegan selanjutnya untuk sesi pertemuan kedua.
"Pak. Noah mengenal anak ini?"Menunjuk Mika. Sedangkan yang ditunjuk masih menguasai ruangan.
"Mika, bukan anak ini."Kesal. Mika dengan suara nya membuat staf itu mengurungkan niat untuk bertanya lebih.
"Mei kamu keluar dulu aku harus bicara dengannya." Noah meminta.
"Baik pak."
.....
"Cantik.....hmmmmm" Mika mencibir dan kini tak mendekat kearah Noah dan masih berdiri tegap didepan pintu yang baru tertutup.
"Apa yang sedang kamu lakukan disini? Aku sedang bekerja." Noah tak suka dengan kedatangan Mika. Dia sedang sibuk, pikirnya untuk bicara soal semalam nanti saja. Ada kasus yang perlu diselesaikan segera.
"Jadi......."Mika baper, dia kesal, dia merasa diusir, otak pintarnya rusak untuk bisa mencerna kalau Noah hanya sibuk. Dan untuk bicara dengannya bisa nanti saja. Mika sedih Mika ingin lebih..... Mika terlalu berharap untuk ini.
Saat Mika berbalik dan ingin meninggalkan ruangan Noah nyatanya tangan besar itu menahan Mika.
"Baiklah, lupakan kejadian semalam. Aku tak apa apa."Mika mulai drama. Ekskul teater yang digelutinya nyatanya membuahkan hasil dan Noah tertipu untuk kedua kalinya.
"Tidak seperti itu aku hanya sibuk. Dan....." Noah mencoba menjelaskan.
Mata Mika mulai berkaca. Bawa obat tetes mata itu guna untuk saat ini.wkwkwk.
Cup
Eumph.....Noah mengambil ciuman untuk Mika dan memeluk tubuh mungil itu sebentar.
"Apa yang membawamu kemari?"Tanya Noah pelan. Dan kini membawa Mika untuk duduk.
"....."Menggeleng, Mika akting pasif dengan nuansa teraniaya.
Ku menangis. .......
Membayangkan........ .
Betapa kejamnya dirimu atas diriku....
Auto nyanyi.
" Apa kamu lapar? Butuh sesuatu?" Noah mencoba sabar.
'......"Mengangguk.
Sumpah lucu banget anak kucing satu ini.
"Tunggu sebentar."Noah mengambil bungkusan makan siang yang tadinya dibawa oleh polisi wanita tadi untuknya. Mika menolehkan wajahnya, menolak untuk itu. Tapi Noah mengambil dagu itu untuk membuat Mika menatapnya.
So cute.
"Aku mau kamu....!"Mika bersuara dan kini Noah tersenyum lagi kearah Mika.
Mengunci pintu ruangan bahkan menutup kaca ruangan.
"Jangan mendesah terlalu keras."Bisik Noah ketelinga Mika dan kini Mika sudah terlempar pasrah diatas meja kerja Noah. Dengan disampingnya tumpukan kertas kerjanya yang seabrek.
Noah mencumbu Mika. Membuat lumatan panas disana tak lupa meninggalkan bercak merah dileher. Ingin lebih tapi waktu seakan tidak tepat.
Tok
Tok
Tok
Noah menahan nafsunya dan Mika hanya bisa bernafas kesal. Noah mengancingkan kembali baju Mika dan merapikan sedikit rambut Mika sebelum membuka pintu ruangannya.
"Iya...."Noah membuka pintu.
"Permisi, apa teman kita tengah nyasar disini?"Lim terkekeh.
"Yakkkkkkk."Mika berteriak kesal kearah temannya itu. Noah yang melihatnya hanya bisa menggelengkan kepalanya.
"Mengemudi dengan hati hati."Pesan Noah sebelum kembali bekerja. Membiarkan Dean dan Lim membawa Mika untuk pulang.
......
"Mika kamu!"Dean memukul kepala Mika.
"Dean ini aset negara, titisan profesor ternama jangan asal jitak."Mika gk suka. Itu sakit, Dean terlalu frontal memukul.
"Ya memang aset, pewaris, perlu di museum kan. Tapi gak gini juga kelakuannya."Dean merasa buntu untuk temannya yang satu ini. Kalau udah ada maunya gak tahu tempat. Kalau sampai ketahuan gak hanya Dean yang kena sembur papahnya karena study tour dikantor polisi tetapi untuk jabatan Noah itu juga akan menganggu karirnya.
"Kamu berlebihan Dean. Hampir aja aku lihat live tanpa ngabisin kuota. "Lim tadi sempat mengintip sedikit.
"Perlukah kalian ku masukkan ke bak cucian?"Dean berfikir otak kedua temanya udah kelewat kotor.
"Kotor itu baik Dean."Keduanya bersekongkol lagi.
"Ini bukan iklan sabun!"Dean masih sigap untuk menyeret keduanya menjauh dari kantor polisi. Kelamaan dibiarin bisa bisa bikin rusuh.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yummy (bxb) End
HumorKuy jagain aku, aku uke lucnut. 1 september s/d 17 desember 2020.