7.

1.3K 152 15
                                    


Follow aku yaaaaaaaaaaaa.


"Coba lihat!!"Lim langsung nyaut ponsel Mika.

"Sialan, pantesan!!"Lim menggaruk kepalanya prustasi.

"Kenapa?"Dean ikutan kepo, padahal dia paling anti untuk urusan ingin tahu hal kecil.

"Buset. Perlu dimuseumkan ini anak satu. Dia gak simpen nomer kita bahkan papahnya." Lim menunjukkan nomer kontak ponsel dan tidak ada satupun yang disimpan.

"Aku kan hapal nomer kalian. Gak perlu disimpan."Masih dalam mode on tidak bertanggungjawab. Maksud temannya itu kalau nanti terjadi apa apa kan mudah untuk ngabari keluarga. Tapi Mika mikirnya gak sampai situ.

"Marahi tuch, kesayangmu."Lim mengadu pada Dean. Saat kehilangan ponsel pertama Mika gak separah ini masih nyimpen no. Setidaknya ada foto pemandangan satu atau dua. Ini mah kosong momplong. Pantesan yang nemuin bingung. Ini ponsel baru atau?

Emang yang punya sedikit absurd.

"Mika....!"Dean mulai beraksi. Sedangkan yang dimarahi kini diam nunduk dan sibuk dengan ponselnya.

"Dean Maurer.....aku kasih emo keren.😎"Langsung ditunjukkan kepada Dean. Dean membalas dengan senyuman.

"Lim min ho dengan emo sultan.🤑"

"Puas!!!"Mika nunjukin kepada Lim sedikit malas.

"Ya ampun Mika, gak gitu juga kali. Pasang pake nama lengkap."Lim memilih melempar tubuhnya kearah kasur Mika yang empuk tanpa ingin berdebat lebih keras lagi. Sayang pizzanya nanti gak tercerna dengan baik.

"Papah..."Mika nyimpen nomer papahnya. Lalu dia mulai bingung. Siapa lagi ya yang perlu ada didalam ponselnya.

Mika pun menempel lagi kearah Dean. Mengusap usapkan hidungnya kelehernya. Lim yang tahu hanya milih fokus keponselnya saja. Dia lagi pesan minuman untuk parti entar.

"Apa?"Dean tahu, Mika pasti ada maunya.

"Minta nomer Noah dong."Mika memohon.

"Gak punya, emang dia siapa aku. Gak kenal juga."Dean males dan memilih bergabung disamping Lim.

Brugh.... Gak sampe disitu. Mika masih berjuang dan kini melompat menindih dua orang yang tiduran tengkurep.

"Minta nomernya Lim. Dean pelit."

"Btw, Mika. Kenapa kamu fasih banget sich ngomong pelit. Heran aku!! Sorry aku gak punya."Lim menimpali dan menggeser tubuh Mika. Dia merasa sesak.

"Serius ini."Mika masih memaksa.

Ting

Tong

"Akhirnya...."Lim melompat dari kasur dan berlari kearah luar. Hmmm Lim senang makan malam mereka datang.

Tapi sampai didepan.

"Mika ada yang nyariin."Lim memanggil dan kini Lim berjalan kearah gerbang karena embak dirumah yang nganter makanan baru saja tiba.

......

"Tuch denger ada yang nyariin cepet turun!!"Perintah Dean kearah Mika yang masih manyun.

"Minta nomer Noah."Masih kekeh dengan apa yang dia pingin.

"Udah turun aja dulu."Dean meminta.

'Dean...."Mika masih menempel dan itu ganggu banget menurut Dean.

......

"Mika....ditungguin kok gak turun!!"Teriak Lim dari arah bawah.

"Ah, sudahlah."Akhirnya Mika turun. Dia merasa tidak mengundang siapapun tapi ini kok ada yang nyariin.

"Pakai kolormu dulu."Dean melempar celana luar untuk Mika.

Dan kini Mika mengambil celana itu dan bergegas turun.

......

Dibawah Lim tengah menyiapkan makanan dan Mika lagi clingukan nyari seseorang yang katanya nyari dirinya.

"Siapa?"Tanya Mika.

"Ada mobil polisi didepan."Lim menceritakan. Dan kini Mika yang merasa itu Noah langsung berlari kearah halaman.

"Dasar bucin sableng."Gerutu Lim.

"Kalau nanti nangis beneran aku gak tanggung jawab lo."Dean nyatanya membelakangi Mika tadi. Dan kini membantu Lim menyiapkan makan malam.

"Bener kok aku gak nipu Mika."Lim suer samber ngeledek.

"Aku tahu itu gak mungkin."Dean milih duduk dan nunggu Mika datang dengan emoji sedihnya.

"Ada mobil patroli didepan. Hahaha......"Lim tertawa parah.

Gubrak.....

"Lim.....awas kamu...."Dan Mika langsung berlarian mengejar Lim. Suasana rumah yang tadinya sunyi senyap kini terdengar riuh karena para remaja itu yang gak tahu umur masih suka berlarian gak jelas.

Dean yang melihatnya hanya senyum senyum ria sembari memeriksa ponselnya. Hmmm dia mendapatkan identitas Noah lengkap sebelum bergabung di tim kepolisian.

"Mika, sepertinya kamu harus melupakan Noah?"Dean menghentikan acara kucing ngejar tikusnya.

"Kenapa ada apa?"langsung mendekat  kearah Dean tak percaya.

"Hayoloh, pasti ada pacar, tunangan, istri, anak mungkin. Aku tak percaya ML ku pertama kandas dengan pria hidung belang. Wkwkwk....."Lim terus saja meledek.

"Dia ganti status tau."Dean menemukan sosmed yang dimiliki Noah dan baru saja Noah memberikan status kalau berpacaran.

"Kan ada istilah janur kuning blom melengkung dia masih milik umum."Lim mencoba membuat Mika lebih nyaman sedikit. Terlihat kalau Mika sangat tertekan akan itu.

"Aku pergi!!'Mika langsung ingin memastikan status itu benar atau enggak. Udah ML, tadi baru saja diapeli kasih kiss kilat masak tiba tiba ganti status berpacaran kan rese. Mika belom merasa Noah ngatain cinta untuknya. Berarti status itu bukan untuknya.

"Trus party kita!"Lim bingung. Mika udah kayak kesetanan.

"Pikir nanti saja. Kita harus mengejar Mika. Kalau dia sampai duluan bisa heboh pemberitaan dikota."Dean langsung mengambil kunci mobilnya karena Mika keburu naik taxi.

Kebetulan baget ada taxi yang lewat.

"Kayak main drama ya kita."Lim tertawa gaje sembari duduk anteng disamping Dean buat ngejar taxi yang ditumpangi Mika.

"Kasih judul kuy?"Dean nyataya juga mau ngelawak.

"Aku mengejarmu bukan karena cintaku kamu tikung. Tetapi karena keperjakaanku kau renggut dengan dustamu."Lim tertawa gak ada akhlak.

Tbc

Tbc

Tbc

Wkwkwk

Yummy (bxb) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang