Sisi Lain

692 119 22
                                    

"Turunan pertama dari fungsi p (x) = sec x + cot 3x adalah ..." tanya ibu Rahmi yang berdiri di depan papan tulis.

"Jawabannya adalah sec x. tan x - 3 csc2 3x." Jawab Ishar dengan wajah santainya.

"Bagus Ishar, jawaban kamu sangat sempurna." Puji ibu Rahmi pada Ishar.

Orang-orang di kelas tidak terkejut dengan Ishar yang dengan mudah menjawab pertanyaan yang sulit karena matematika adalah keahlian Ishar.

Tidak jauh dari tempat duduk Ishar, Abimanyu menatap Ishar dengan lekat. Wajah datar Ishar entah kenapa bisa menarik perhatian Abimanyu.

Semenjak dua hari yang lalu ketika Abimanyu melihat Ishar yang lari ketakutan pada Alfero membuat Abimanyu penasaran dengan sosok Ishar.

Ketika Ishar menggigit pulpennya, mata Abimanyu mengarah ke bibir Ishar dan sontak dengan cepat Abimanyu memalingkan wajahnya.

"Bibir sialan!" Runtuk Abimanyu.

"Apaan yang sialan Abi?" Tanya Sultan berbisik.

"Lo yang sialan!" Abimanyu yang kesal pun kembali fokus mengerjakam tugas yang ada di papan tulis.

"Gue nanya baik-baik malah di bilang sialan." Sultan mendengus kesal pada Abimanyu yang menurutnya sedang tidak jelas.

Tidak lama kemudian bel istirahat pun berbunyi, ibu Rahmi segera menyelesaikan pembelajarannya. Setelah itu ibu Rahmi segera keluar dan sontak membuat semua orang keluar menuju kantin.

Ishar memasukkan buku-bukunya kembali ke dalam tas sebelum beranjak dari kelas.

Abimanyu sedari tadi melihat Ishar membereskan bukunya hingga keluar dari kelas tanpa menyadari bahwa Sultan dan Bimo sudah ada di sampingnya.

"Woii! Ngapain lo liat Ishar kaya gitu banget?" Tegur Sultan dan membuat Ambimanyu tersadar dari lamunannya.

"Lagi pengen liat aja." Sahut Abimanyu.

"Awalnya pengen liat, entar malah jadi pengen milikin." Goda Bimo dan langsung mendapatkan hadiah jitakkan dari Abimanyu.

"Nggak papa juga sih, lagi pula Ishar cantik bro." Timpal Sultan dengan mengedipkan matanya menggoda Abimanyu.

"Bodo amat!" Abimanyu pun langsung beranjak pergi ke kantin tanpa memperdulikan kedua sahabatnya itu.

Sedangkan Ishar sudah duduk di kantin sambil menunggu Lian membawa pesanannya.

Banyak laki-laki yang menatap Ishar dengan tatapan suka, tapi selama itu tidak ada yang berani yang mengatakan langsung karena sifat Ishar yang sangat dingin dengan orang lain selain Lian.

Ketika Ishar asik main dengan handphonenya, tiba-tiba saja rok Ishar basah karena tumpahan segelas jus.

"Ups! Gue nggak sengaja." Ujar Qina dengan senyuman liciknya.

Ishar hanya menatap datar Qina, sedangkan Dina tertawa puas saat melihat rok Ishar di penuhi noda bekas jus.

Berbeda dengan Rere yang menatap Ishar dengan tatapan yang sulit di artikan, Ishar menatap tajam ke arah Rere.

"Apa lo yakin, lo nggak sengaja?" Tanya Ishar dan bertepatan dengan Abimanyu yang baru saja sampai di kantin.

"Lo bisa tanya orang di kantin kok." Elak Qina angkuh.

Wajah datar Ishar terlihat sangat menakutkan, perlahan Ishar berjalan mendekati Qina berdiri.

Dan tanpa rasa iba Ishar menarik rambut Qina hingga membuat Qina berteriak kesakitan.

Dina dan Rere yang melihat pun berusaha menarik Qina menjauh dari Ishar, tapi Ishar mendorong tubuh mereka dengan keras hingga membuat mereka jatuh ke lantai.

INCUBO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang