Hari Gundah

323 76 7
                                    

Hari ini semua guru melakukan rapat untuk persiapan ujian yang beberapa bulan lagi akan dilakasanakan. Karena di kelas Ishar tidak ada, Abimanyu pun merasa bosan.

Untuk menghilangkan rasa bosannya, Abimanyu pergi ke perpustakaan. Perpustakaan yang sepi membuat Abimanyu merasa tenang.

Saat Abimaanyu mencari buku, Abimanyu melihat Ishar yang sedang sibuk belajar dengan serius. Abimanyu tidak tau bahwa Ishar sekarang ada di perpustakaan.

Karena tadi Ishar izin pergi dengannya untuk menemui Lian karena ada yang ingin dibicarakan. Tapi sekarang Ishar malah belajar di perpustakaan.

"Lo bohong sama gue ya?" Ucapan Abimanyu sontak membuat Ishar terkejut dan berbalik melihat Abimanyu yang berdiri di belakangnya dengan tersenyum.

"Gue-gu..."

"Gue nggak marah kalau lo kasih tau sebenarnya kenapa lo bohongin gue."

"Tapi lo harus janji jangan marah sama gue."

"Iya Ishar." Abimanyu mengusap kepala Ishar lembut dan kemudian duduk disamping Ishar.

Kemudian Ishar diam dan Abimanyu pun menghela nafas pelan, Abimanyu menggenggam tangan Ishar dan menciumnya lembut hingga Ishar tersadar dari lamunannya.

"Apa ini karena perlombaan besok?" Tanya Abimanyu.

"Gue takut Abi."

"Lo takut apa Ishar?"

"Gue takut kalau gue nggak bisa menangin perlombaan itu."

"Jadi lo mau ngalahin gue, apa lo masih anggap gue sebagai saingan lo?"

"Bukan maksud gue gitu, gue bukan bermaksud untuk serakah Abi. Tapi gue cuman mau papih sama mamih bisa pulang kalau gue bisa menangin perlombaan itu." Jelas Ishar yang merasa tidak enak dengan perkataannya pada Abimanyu.

Abimanyu menghela nafas pelan dan mengusap kepala Ishar agar bisa lebih tenang. Tangan Abimanyu terulur mencubit pipi Ishar gemas.

"Gue udah bilang berkali-kali sama lo, jangan ngerendahin diri lo sendiri. Selama gue ngajarin lo buat persiapan perlombaan, lo udah sangat pintar Ishar." Abimanyu mencoba menarik semangat Ishar kembali.

"Gue selalu berada di belakang lo, gue takut bikin papih sama mamih kecewa. Kadang gue juga mikir kalau gue nggak pantas ada di samping lo."

"Gue nggak suka kalau lo ngomong gitu, loh udah sangat berkembang Ishar. Meski lo nanti kalah dari gue, lo akan tetap jadi pemenang karena semua orang pemenang."

"Apa maksud lo?"

"Jangan berpikir juara pertama adalah pemenang, karena juara kedua pun pemenang dari ketiga dan seterusnya. Lo sudah berusaha keras, dan gue yakin lo akan bisa melakukan perlombaan itu dengan baik." Ishar tertegun mendengar ucapan Abimanyu.

Karena ucapan Abimanyu menyadarkan dirinya, tapi hati Ishar sangat ingin memenangkan pertandingan itu karena Ishar yakin bahwa jika diri bisa jadi anak yang pintar maka orang tuanya akan kembali pulang.

Tapi Ishar sangat tau batasan kemampuannya, selama Ishar kenal Abimanyu dirinya sangat mengetahui bagaimana kemapuan Abimanyu dalam akademik.

Dari awal Abimanyu bagaikan planet pluto yang semakin lama semakin menjauh.

Ishar sangat takut jika Abimanyu akan meninggalkannya tiba-tiba karena masa lalu Ishar sangatlah buruk dan itu akan merusak reputasi Abimanyu.

"Abi terima kasih lo sudah menenangkan kegelisahan gue." Ishar memeluk Abimanyu dan membuat Abimanyu terkejut.

"Apa gue bisa berharap kalau lo selalu ada di samping gue?" Ucap Ishar pelan.

"Gue akan selalu ada di samping lo Ishar." Abimanyu menatap iba dan mengeratkan pelukan pada Ishar.

INCUBO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang