"Apa?!" Wajah Lian menjadi sangat pucat dan tangannya terkepal kuat hingga urat tangannya menimbul.
"Ishar mengalami pelecehan oleh teman olimpiadenya yang bernama Alfero." Jelas Nauval ketika mereka di dalam mobil yang menuju kantor polisi .
"Bagaimana ini bisa terjadi sama Ishar? Aku kakak yang buruk buat Ishar." Lian sangat merasa bersalah dengan apa yang menimpa Ishar.
"Ini akan menjadi skandal untuk masa depan Ishar. Ishar pasti akan mendapatkan tekanan dari lingkungan."
"Om tolong bantu aku untuk melindungi Ishar, aku tidak ingin papih sama mamih mengetahui tentang hal ini. Karena Ishar pasti sangat tidak ingin masalah ini membuat papih sama mamih khawatir."
"Baiklah, om akan bantu kamu. Tapi sementara waktu kamu sama Ishar harus tinggal sama om. Om masih mengkhawatirkan Ishar."
"Baiklah om." Lian tidak punya pilihan lain.
Karena keputusan yang diberikan oleh Nauval adalah yang terbaik. Ishar membutuhkan lingkungan tenang untuk menenangkan pikirannya.
Lian merasa apa yang terjadi pada Ishar adalah kesalahannya, Lian terlalu lama untuk menjemput Ishar dari sekolah. Lian yang terlalu lama menghabiskan waktu bersama Rere membuat Ishar harus menderita.
"Seharusnya gue bisa jaga lo Ishar. Maafin gue..."ucap Lian dalam hati.
Tidak lama kemudian mobil mereka pun berhenti di kantor polisi. Lian dan Nauval pun segera keluar dari mobil untuk masuk ke dalam kantor polisi untuk menjemput Ishar.
Tapi saat Lian masuk dan melihat sosok Ishar yang duduk dengan wajah datar tanpa ekspresi langsung berlari menghampirinya.
Lian memeluk Ishar dan mengusap kepala Ishar lembut agar Ishar bisa lebih tenang.
Ketika Lian melepaskan pelukannya, Ishar menangis tanpa suara dan Lian pun menyeka air matanya dengan lembut.
"Jangan menangis Ishar, dia nggak akan bisa nyetuh lo lagi." Ucap Lian.
"..."
"Apa ada yang sakit? Kalau ada, kita harus ke rumah sakit." Tanya Lian dan di jawab Ishar dengan gelengan kepala kecil.
Lian pun diam dan menghela nafas berat. Kemudian Lian melepaskan jaketnya dan memakainkannya pada Ishar. Tapi saat Lian hendak menggenggam tangan Ishar seketika mata Lian membulat.
Lian terkejut ketika melihat tangan Ishar penuh luka yang dalam seperti luka sayat. Ishar hanya diam dan menatap tangannya yang penuh luka karena dirinya menggenggam pecahan kaca.
"Ishar, ini..."
"Lian, ini nggak sakit." Ucap Ishar pelan.
"Jangan menahannya seperti ini Ishar, kalau lo sakit lo hanya perlu bilang dan menangis. Gue nggak pernah larang lo menangis Ishar." Lian bisa melihat wajah Ishar yang penuh ketakutan.
Karena mendengar ucapan Lian, Ishar pun meneteskan air matanya lagi dan kemudian Ishar menaruh kepalanya di pundak Lian.
Dari kejauhan Nauval menatap iba pada dua kakak beradik itu, Nauval merasa sedih melihat apa yang terjadi pada Ishar dan Lian.
Nauval adalah wali yang bertanggung jawab untuk menjaga mereka, Nauval yang tidak lain adalah adik dari Ivan yaitu ayah Lian dan Ishar merasa bertanggung jawab dalam masalah ini.
"Ini pasti akan menjadi luka lama untuk anak itu." Ucap Nauval.
Sedangkan di sebuah rumah sakit, nampak Abimanyu baru saja keluar dari ruangan operasi dengan masker oksigen di mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
INCUBO [END]
Teen FictionINCUBO dalam bahasa Italia artinya adalah "Mimpi Buruk" Siapa yang tidak tau dengan Abimanyu Putra Dewantara ketua DEVIL generasi ke-dua yang mendapatkan julukkan "Perfect Boy". Abimanyu adalah anak emas bagi para guru-guru, tidak hanya mengandalkan...