Niat Jahat

539 103 11
                                    

Ishar yang ada di pangkuan Abimanyu sudah tidak mendengar suara tangisan Ishar lagi, kemudian Abimanyu sadar bahwa Ishar sudah tertidur dalam pelukkannya.

Abimanyu pun langsung menggendong Ishar ke dalam kamar apartemennya. Abimanyu membaringkan tubuh Ishar ke atas tempat tidur.

Setelah itu Abimanyu juga membaringkan tubuhnya di samping Ishar dengan berhadapan. Tangan Abimanyu menarik tubuh Ishar ke dalam dekapannya.

"Kenapa gue bisa sekhawatir ini sama lo Is? Apa yang sudah lo lakuin ke gue?" Abimanyu dengan lembut mengelus rambut panjang Ishar.

"Gue harap lo bisa maafin perlakuan gue tadi. Gue ngelakuin itu untuk mengetahui kebenarannya, meski lo nggak ngomong secara langsung tapi gue tau Alfero sudah ngelakuin hal buruk sama lo." Ucap Abimanyu lembut.

Abimanyu melihat sisa air mata di pipi Ishar pun langsung mengusapnya dengan lembut. Bibir Abimanyu menampakkan sebuah senyuman, kemudian Abimanyu mencium pipi Ishar.

"Bibir lo terlalu menggoda buat gue." Saat Abimanyu hendak mencium bibir Ishar tapi Abimanyu menahannya.

Kemudian Abimanyu mencium kening Ishar dan memilih keluar agar membiarkan Ishar beristirahat.

Abimanyu pergi ke dapur untuk menyiapkan makanan kecil untuk Ishar. Abimanyu memotong beberapa sosis dan bakso, setelah itu Abimanyu pun mulai menumisnya.

"Abi, lo di mana?" Panggil Ishar yang sudah bangun dan berdiri di ruang tengah mencari keberadaan Abimanyu.

"Gue di sini." Sahut Abimanyu.

"Abi lo ngapain?"

"Lo duduk bentar di meja makan, sebentar lagi gue selesai." Ishar pun menuruti ucapan Abimanyu.

Beberapa menit kemudian Abimanyu membawa sepiring makanan yang di buatnya tadi, Abimanyu meletakkan piring itu di depan Ishar.

"Makan dulu baru kita pulang." Ujar Abimanyu. Ishar yang merasa lapar pun langsung menyantapnya.

Ishar sangat terkejut bahwa sosok Abimanyu yang menjabat sebagai ketua DEVIL yang menakutkan bisa memasak makanan seenak ini.

"Ini enak banget Abi." Puji Ishar dengan menyendok makanan itu ke mulutnya. Abimanyu pun tersenyum senang mendengar pujian dari Ishar.

"Ishar, maafin gue untuk hal yang tadi." Seketika tangan Ishar terhenti dan langsung memadangi wajah Abimanyu.

"Iya, gue paham kok. Lo ngelakuin itu karena rasa penasaran lo tentang hubungan gue sama Alfero."

"Tapi gue udah buat lo takut."

"Gue emang takut, bayangan Alfero selalu menghantui gue. Jadi gue mohon lo jangan mencari tau lagi tentang gue sama Alfero."

"Kenapa?"

"Karena kalau lo mengetahuinya, lo akan membenci gue." Ishar pun menundukkan kepalanya.

Abimanyu menatap Ishar dengan penuh arti, Abimanyu menarik kursinya mendekati Ishar. Dengan pelan Abimanyu mengangkat dagu Ishar agar tidak menunduk.

"Apapun itu gue nggak pernah benci lo Is." Ucap Abimanyu tapi di balas Ishar dengan gelengan kepala.

"Jangan...gue mohon lo jangan mencari tau lagi. Gue nggak mau Abi." Mata Ishar mulai berkaca-kaca dan membuat Abimanyu pun luluh.

"Baiklah, gue nggak cari tau lagi. Tapi tolong jangan nangis lagi." Abimanyu mencubit gemas hidung Ishar.

Kemudian Ishar pun tersenyum dan melanjutkan makannya. Abimanyu senang karena Ishar kembali tersenyum. Rasanya Abimanyu tidak ingin lagi melihat Ishar menangis seperti tadi.

INCUBO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang