Pelajaran Untuk Penjahat

156 24 0
                                    

"Kemana laporan keuangan dan laporan data pasien dua tahun yang lalu yang aku minta? Bukankah aku sudah memintamu untuk membawakannya?!" Ucap Abimanyu dengan penuh penekanan pada Andres.

"Kata tuan, anda harus istirahat dan menyelesaikan pekerjaannya besok lusa saja tuan muda." Ucap Andres.

"Apa kau sudah lupa yang ada dihadapanmu sekarang Andres? Aku sangat membenci orang yang melanggar perintahku." Wajah Abimanyu yang datar dengan mengeluarkan aura yang seakan ingin menghabiskan siapapun dihadapannya.

Andres yang melihat keadaan Abimanyu yang semakin suram setelah beberapa hari setelah Ishar di rawat, hanya bisa memaklumi perubahan emosi Abimanyu yang drastis.

Setelah di nyatakan Ishar dalam keadaan koma, Abimanyu menjadi tertekan dan emosinya tidak stabil. Ishar yang mengalami tekanan darah tinggi dan karena infeksi pada sistem saraf pusat membuat Ishar mengalami koma.

"Maafkan saya tuan muda, saya akan menyiapkannya dalam waktu 20 menit."  Ucap Andres patuh.

Andres yang sebagai pengawal dan sekaligus sekertaris Altas pun hanya bisa menuruti perintah Abimanyu yang menjadi anak atasannya itu.

Setelah itu Andres pergi meninggalkan ruangan Abimanyu. Sedangkan Abimanyu setelah di tinggalkan oleh Andres pun langsung menyenderkan kepalanya kebelakang kursinya.

"20 menit? Gue rasa, gue masih sempat ngomong sama Ishar." Gumam Abimanyu sambil menyugar rambutnya kebelakang.

Kemudian Abimanyu keluar dari ruangannya dan berjalan menuju ruangan Ishar yang berada tidak jauh dari ruangannya.

Saat Abimanyu hampir sampai di ruangan Ishar, tiba-tiba pintu ruangan Ishar terbuka dan memperlihatkan sosok Laura dengan Gama.

Raut wajah Abimanyu tidak berubah, tanpa mengeluarkan senyuman dan wajah ramahnya. Abimanyu mengambil tangan Laura dan menciumnya.

"Bagaimana keadaan mamih?" Tanya Abimanyu melihat wajah Laura yang terlihat murung.

"Mamih baik-baik saja. Apa kamu ingin berbicara dengan Ishar?" Ucap Laura dengan senyuman lembutnya dan dibalas Abimanyu dengan anggukan kepalanya.

"Terima kasih kamu selalu berada di sisi putriku." Laura sangat bahagia bahwa Abimanyu tetap di sisi Ishar.

"Aku tidak akan pernah meninggalkannya." Ujar Abimanyu. Laura yang mendengar pun sangat bahagia.

"Baiklah, sekarang aku harus pulang karena Gama harus cepat istirahat."  Laura mengusap kepala Abimanyu sebelum berjalan meninggalkan Abimanyu.

Abimanyu diam dan menatap punggung Laura yang menjauh sambil berjalan bergandengan tangan dengan Gama. Gama menoleh kebelakang melihat Abimanyu yang masih berdiri dengan wajah datarnya dan hal itu membuat Gama ketakutan.

Gama segera memalingkan wajahnya, sedangkan Abimanyu tidak mempedulikan hal itu dan segera masuk ke dalam ruangan Ishar.

Abimanyu duduk di samping brankar Ishar. Abimanyu mengambil tangan Ishar dan meletakkannya di pipinya, agar Abimanyu bisa merasakan bahwa tubuh Ishar masih hangat.

"Aku sudah melakukan tugasku dan aku sangat lelah, aku sangat ingin liburan berdua sama kamu Is. Kapan kamu bangun dari tidur kamu? Apa kamu nggak mau liburan sama aku?" Tanya Abimanyu menatap Ishar yang diam.

"Ishar, apa kamu sangat membenci Rere? Apa aku boleh membalaskannya untukmu? Aku ingin membuat dunia yang kamu tinggal tidak ada orang yang menjahati kamu lagi sayang." Abimanyu mencium tangan Ishar penuh kasih sayang.

Setelah itu Abimanyu bangun dari tempat duduknya dan mendekati wajahnya dengan wajah Ishar. Abimanyu mencium kening Ishar dan kedua mata Ishar bergantian dengan lembut.

INCUBO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang