Waktu Yang Berhenti

259 43 2
                                    

Perlahan mata Abimanyu terbuka dengan menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retina matanya. Abimanyu mengangkat tangannya yang terdapat jarum infus.

"Diamlah Abi, jangan terlalu banyak bergerak." Ucap Altas yang duduk disamping tempat tidurnya.

"Kenapa papah disini?" Tanya Abimanyu dengan sarkas.

"Papah hanya sebentar melihat keadaanmu. Sekarang papah akan kembali ke ruangan papah." Altas bangun dari tempat duduk dan bersiap untuk keluar dari ruangan Abimanyu.

"Jangan bersikap bahwa papah peduli padaku. Papah sudah membuat hidup ku hancur, jadi bersikaplah seperti itu sampai akhir." Ucap Abimanyu.

Altas hanya diam dan berjalan keluar dari ruangan Abimanyu. Sedangkan Abimanyu berbaring sembari melihat awan cerah dari jendela kamar rawatnya.

Abimanyu seketika merindukan Ishar, Abimanyu sekarang tidak tau dimana Ishar berada. Karena untuk menghargai apa yang Ishar pilih, maka Abimanyu tidak mencari tau keberadaan Ishar sekarang.

Abimanyu mengambil handphonenya dan Abimanyu menekan kontak Bimo. Hari ini Abimanyu hendak memberikan tugas khusus untuk Bimo.

"Ada apa Abi? Gimana keadaan lo sekarang?" Tanya Bimo saat panggilan terhubung.

"Gue baik. Gue ada tugas buat lo."

"Tugas?"

"Sekarang lo cari Gara, sebentar lagi Gara mungkin akan ngelaporin gue ke polisi karena masalah Alfero."

"Apa?! Tau dari mana lo?"

"Gue bisa nebak apa yang akan dilakukan Gara." Ucap Abimanyu.

"Oke. Lo tenang aja, gue yang akan urus dia."

"Oke." Setelah itu Abimanyu memutuskan panggilan tersebut.

Bimo yang mendapatkan perintah langsung pergi mencari keberadaan Gara. Bimo melajukan motornya ke arah perumahan mewah dimana Gara tinggal.

Saat Bimo mencari keberadaan Gara, tiba-tiba motor Gara berlalu melewatinya dengan kecepatan tinggi.

Dengan cepat Bimo mengejar Gara, Bimo menambahkan kecepatannya hingga bisa mensejajarkan motornya dengan motor Gara.

Gara terkejut melihat Bimo yang ada disampingnya, Gara hendak menambahkan kecepatannya tapi Bimo langsung menendang motor Gara hingga membuat Gara terjatuh ke aspal.

Setelah itu Bimo menghentikan motornya dan turun berjalan menghampiri Gara yang jatuh di aspal. Gara pun melayangkan tangannya untuk memukul Bimo.

"Lo nggak bisa ngalahin gue. Lo pikir setelah lo bisa memenangkan perlombaan karate, lo kuat dari pada yang lain? Itu hanya hayalan lo." Ucap Bimo dengan menahan tangan Gara.

"Gue nggak ada urusan sama lo, lo bukan atasan gue lagi!"

"Gue tau apa yang mau lo lakuin. Satu langkah aja lo masuk ke kantor polisi buat ngelaporin Abimanyu maka semua karir karate yang lo rebut dari Abimanyu maka akan hancur detik itu juga."

"APA MAKSUD LO BANGSAT?!"

Bugh! Bugh!

Bimo memukul wajah Gara dua kali, setelah itu Bimo mencengkram kuat kerah baju Gara dan sorot mata penuh dendam terlihat di mata Bimo.

"Kalau lo sampai berani ngelaporin Abimanyu, gue akan ngebongkar semua cara licik lo ke media. Gue nggak sesabar Abimanyu yang masih bisa mentolerasi untuk pengkhianat!" Ucap Bimo.

Gara pun seketika hanya bisa menahan emosinya, karena ancaman Bimo akan merusak reputasi prestasi karatenya.

Melihat Gara terdiam, Bimo pun tersenyum menyeringai. Bimo melepaskan cengkramannya dan berjalan menuju motornya.

INCUBO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang