Gemuruh

242 38 7
                                    

Sudah satu minggu semenjak Ishar pergi meninggalkan Abimanyu. Selama satu minggu ini Abimanyu hanya diam dan tidak berbicara kecuali hal penting.

Hari ini Abimanyu duduk di kamar Nada, Abimanyu memeluk boneka kesayangan Nada dan mengusapnya lembut.

"Abimanyu, papah mau bicara." Ucap Altas.

"Kita tidak memilik hal yang harus dibicarakan." Abimanyu berbicara tanpa melihat wajah Altas.

"Tolong kali ini dengarkan papah. Ayo kita tinggalkan Jakarta Abimanyu, kamu membutuhkan suasana baru. Lagi pula oma sendirian di Bali."

"Aku tidak akan meninggalkan Jakarta. Aku tidak akan meninggalkan Nada dan bunda."

"Abimanyu, apa kamu sudah kehilangan akal?"

"Tidak. Papahlah yang kehilangan akal. Karena keegoisan papahlah bunda meninggal. Jika saja papah bisa menyelamatkan bunda, mungkin bunda sekarang bisa sembuh dan karena papah juga Nada merasa kesepian." Altas pun seketika membeku.

Altas tiba-tiba teringat dengan apa yang dikatakan oleh Ishar padanya. Ishar mengatakan bahwa dirinya akan merasakan rasa bersalah yang sangat menyakitkan.

Setelah mengetahui bahwa Amira adalah sosok yang memberikan donor ginjal padanya, Altas selalu melihat bayangan Amira.

Altas merasa bersalah karena sudah membuat hidup Amira tidak bahagia, dan kurang memberikan kasih sayang pada Nada. Hidup Altas sangat hancur, bahkan putra satu-satunya membencinya.

"Papah bisa pergi ke Bali, aku akan tetap disini. Aku akan sesekali menjenguk oma." Ucap Abimanyu dan berjalan keluar dari kamar Nada meninggalkan Altas begitu saja.

Abimanyu mengambil kunci motornya dan keluar dari rumah. Abimanyu menaiki motornya dan mengendarainya dengan kecepatan tinggi.

Tapi di saat Abimanyu memasuki jalanan yang sepi, tiba-tiba terlihat motor yang berhenti di tengah jalan menghalangi perjalanannya.

Abimanyu pun menghentikan motornya dan melepaskan helm full facenya. Sosok yang menghalangi jalan Abimanyu pun melepaskan helm full facenya dan orang itu adalah Sean.

"Siapa lo? Apa lo bagian dari CAKRA?" Tanya Abimanyu dengar sorot mata yang malas.

"Abimanyu, apa lo sudah mengetahui siapa pelaku yang merenggut nyawa adek perempuan lo?" Ucapan Sean sontak membuat Abimanyu terkejut dengan mata yang membulat.

"Apa maksud lo? Dan siapa lo sebenarnya?"

"Gue Sean Raja Anggara, gue adalah wakil ketua dari BLACK DEVIL. Lo akan mengetahui pelakunya, kecuali saat lo sudah keluar dari DEVIL."

"Siapa ketua lo?! Gue nggak akan pernah keluar dari DEVIL!"

"Posisi ketua adalah milik lo. Gue akan nunggu sampai lo keluar dari DEVIL, hingga waktunya tiba kita bisa membalas apa yang terjadi pada Nada dan cewek lo yang bernama Ishar." Ucap Sean.

"SIAPA LO SEBENARNYA?!!!" Teriak Abimanyu dengan mata yang penuh amarah.

"Gue akan nunggu lo sampai keluar dari DEVIL. Satu hal yang harus lo tau, lo harus melepaskan segalanya untuk membalas dendam termasuk ikatan lo bersama sahabat lo." Sean mengatakan itu tanpa rasa takut dengan tatapan Abimanyu yang menghunus tajam.

Setelah itu Sean menaiki motornya dan pergi meninggalkan Abimanyu yang berdiri diam. Tangan Abimanyu mengepal dengan erat hingga urat tangannya menimbul.

Abimanyu merasa sosok yang bernama Sean mengetahui segalanya tentang dirinya dan tentang kecelakaan Nada.

"Jadi, kecelakaan Nada sudah direncanakan. Siapa yang sudah berani melakukan hal itu?" Mata Abimanyu merah dan berkaca-kaca.

INCUBO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang