Maaf dan Pergi

302 47 5
                                    

"Pak, apa bapak kenal sama siswi yang namanya Nada?" Tanya Abimanyu pada satpam yang ada di sekolahan Nada.

"Oh neng Nada, udah pulang kayanya. Karena di dalam udah nggak ada siapa-siapa." Sontak Abimanyu terkejut dan langsung menaiki motornya dengan cepat.

Abimanyu mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi. Perasaan khawatir Abimanyu pada Nada semakin menjadi rasa takut.

"Semoga aja Nada ada dirumah." Doa Abimanyu dalam hatinya.

Tidak butuh waktu lama, akhirnya Abimanyu sampai di rumah. Setelah memarkirkan motornya, Abimanyu berlari masuk ke dalam rumah.

"NADA!" teriak Abimanyu.

"Bi, Nada ada dimana?!" Tanya Abimanyu pada pembantunya.

"Nona muda di kamar tapi-" Abimanyu tidak mendengar ucapan pembantunya itu hingga selesai.

Abimanyu berlari menuju tangga untuk ke kamar Nada. Abimanyu sangat khawatir dan segera membuka pintu kamar  Nada dengan lebar.

Tapi seketika mata Abimanyu melebar ketika melihat Altas yang sedang mengusap kepala Nada dengan lembut.

Altas yang melihat Abimanyu yang berdiri di depan pintu pun menghela nafas berat dan berdiri dari tempat tidur Nada.

Kemudian dengan cepat Abimanyu mendekati Nada dan melihat keadaan Nada yang dalam keadaan baik dengan lega. Abimanyu menggenggam tangan Nada dengan erat dan menciumnya.

"Kita perlu bicara Abi." Ucap Altas.

Setelah itu Altas keluar lebih dulu dari kamar Nada menuju ke ruang kerja. Kemudian Abimanyu menyelimuti Nada dan tidak lupa mencium kening adik kesayangannya itu.

Kemudian Abimanyu keluar dari kamar Nada dan menuju ruang kerja milik Altas untuk berbicara.

"Sepertinya papah memiliki waktu luang untuk ke Jakarta." Sindir Abimanyu.

"Kamu pikir apa yang aku lakukan di Bali. Bahkan disana aku harus melakukan ritual kematian yang tidak pernah ingin ku lakukan." Ujar Altas.

"Jadi untuk apa papah kesini? Apa papah mulai khawatir pada Nada?"

"Aku tidak pernah membenci putriku, aku hanya membenci orang yang melahirkannya."

"Apa papah akan bersikap egois seperti ini meski bunda udah nggak ada?!"

"Jangan meninggikan suaramu Abimanyu. Sekarang yang harus kamu lakukan putuskan hubungan dengan Ishar Putri Maladewa." Altas melempar foto-foto Ishar saat mengalami scandal pelecehan itu.

Abimanyu sangat terkejut melihat Altas mendapatkan foto-foto itu. Tangan Abimanyu terkepal dan langsung berjalan mendekati meja kerja Atlas.

"Jangan sentuh Ishar!" Teriak Abimanyu dengan membanting laptop Altas.

Altas hanya diam dan menatap sorot mata Abimanyu yang menggelap. Tapi sesaat kemudian Abimanyu melihat amplop berwarna putih yang bertuliskan nama Nada.

"Apa ini?!" Tanya Abimanyu.

"Itu semua data milik Nada, satu minggu lagi Nada akan pindah ke America untuk sekolah. Setelah kamu lulus, kamu akan melanjutkan study ke London." Jelas Altas sembari memberikan amplop itu.

"Tidak! Jangan pernah mencoba menjauhkan aku dengan Nada! Aku juga tidak akan pernah meninggalkan Indonesia!" Abimanyu merobek amplop itu dan melemparnya ke lantai.

"Kamu tidak punya pilihan Abi, kalau tidak aku bisa melakukan dengan caraku untuk menjauhkanmu dengan Ishar." Ancaman Altas membuat Abimanyu tersentak.

Abimanyu seketika merasakan ketakutan yang begitu besar menjalar keseluruh tubuhnya. Tangan gemetar dan segera berlari keluar dari ruangan kerja Altas dan mengambil kunci mobil di atas nakas.

INCUBO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang