Pukulan Telak

355 73 10
                                    

Sekarang Abimanyu sedang berada di sebuah gudang yang terbengkalai. Di gudang itu sudah berdiri pasukan DEVIL dan CAKRA yang saling berhadapan.

Abimanyu berdiri berhadapan dengan Alfero yang sekarang tersenyum menyeringai padanya. Abimanyu mengepal kedua tangannya hingga urat tanganya menimbul.

"Gue udah bilang sama lo jangan cari masalah sama aliansi gue." Abimanyu menunjukkan tangannya tepat di depan wajah Alfero.

"Aliansi? Maksud lo BARAGAN yang pengecut itu aliansi lo? Payah!" Ucapan Alfero membuat pasukan DEVIL sangat marah dan ingin menyerang pasukan CAKRA.

Tapi Abimanyu mencegahnya dan hal itu membuat pasukan CAKRA menertawakan pasukan DEVIL. Setelah itu Alfero melepaskan seragamnya dan menyisakan kaos berwarna putih.

"Gue mau tanding sama lo, satu lawan satu." Ucap Alfero.

"Oke! Gue terima tawaran lo tapi gue ada satu syarat sama lo." Abimanyu menyingsingkan lengan hoodienya yang berwarna hitam.

"Apa?"

"Kalau gue yang menang, jangan ada satu orang pun dari CAKRA yang melewati jalan markas BARAGAN. Sampai ada yang lewat maka jangan berharap lo bisa berdiri."

"Lo terlalu percaya diri Abimanyu!"

"Yes, that's me." Alfero pun tersulut emosi dan langsung memukul wajah Abimanyu.

Abimanyu hanya tertawa ketika sudah berhasil memprovokasi Alfero. Kemudian Abimanyu berhenti tertawa dan menyeringai menatap Alfero dengan tatapan yang mengintimidasi.

Alfero merasakan aura tajam yang keluar dari Abimanyu hingga membuatnya lengah, Abimanyu menggunakan kelengahan Alfero untuk menyerang.

Abimanyu menggunakan teknik karatenya untuk memukul dada Alfero, kemudian Abimanyu membanting Alfero ke lantai.

"Dia menggunakan teknik itu?! Bukankah itu akan membahayakan cederanya?" Ucap Gara dalam hati yang terkejut melihat Abimanyu menggunakan teknik itu untuk menyerang Alfero.

Abimanyu seperti hilang kendali, Abimanyu mengabaikan rasa sakit di punggung yang mengalami cedera. Tanpa rasa iba Abimanyu memukul kepala Alfero hanya dengan kepalan tangannya.

Junior yaitu teman Alfero pun tidak menduga Abimanyu akan menggila seperti ini. Abimanyu menekan leher Alfero hingga membuatnya kesulitan bernafas.

"Abimanyu apa lo sudah gila?!" Ujar Junior yang hendak mendekat ke arah Abimanyu.

"Berhenti! Lo maju satu langkah maka semua akan nyerang lo. Bukankah Alfero mengatakan ini adalah satu lawan satu?!" Ucapan Sultan sontak membuat langkah Junior terhenti.

"Tapi Abi sudah gila! Apa lo semua masuk penjara?!"

"Penjara? Seharusnya lo semua yang takut, bukankah ini bukti yang kuat buat nangkap lo semua?" Sultan memperlihatkan rekaman video dimana Alfero menantang Abimanyu di handphonenya.

"Gue juga punya bukti kalau beberapa anggota lo ada yang menggunakan narkoba." Bimo menatap remeh pada pasukan CAKRA yang sudah ketakutan.

Junior yang merasa terpojokan pun hanya bisa mengeraskan rahangnya untuk menahan rasa emosinya.

Sedangkan Abimanyu memukul kepala Alfero tanpa ampun, hidung Alfero mengeluarkan darah tanpa henti. Setelah itu Abimanyu berdiri dan menatap Alfero tajam yang sekarang terkapar lemah.

"Gue peringatkan sekali lagi jangan coba mancing amarah gue dengan nyentuh orang-orang gue." Abimanyu menginjak perut Alfero.

Tapi kemudian Abimanyu teringat dengan perkataan Lian bahwa Alfero pernah mencoba melecehkan Ishar. Seketika kilatan amarah kembali muncul di mata Abimanyu.

INCUBO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang