Bersama Abimanyu

874 130 25
                                    

"Ishar lo di panggil pak Budi ke Lab biologi." Ucap Sultan.

"Oke. Terima kasih Sultan." Sultan pun syok saat mendengar Ishar mengucapkan terima kasih padanya.

Ishar segera pergi menemui pak Budi di lab biologi. Sedangkan Sultan masih terdiam dengan wajah yang syok.

"Bim cubit gue." Sontak Bimo pun langsung mencubit tangan Sultan.

"Awww! Bangsat! Kenapa lo cubit benaran woi?!" Sultan yang kesal pun menjitak kepala Bimo tanpa perasaan.

"Kan lo yang minta anjirrr!" Sahut Bimo.

"Lo dengar nggak Ishar ngucapin terima kasih sama gue. Berasa keajaiban banget Ishar ngucapin itu." Sultan mengusap dada saat mengingat Ishar mengucapkan terima kasih padanya.

Bimo pun membenarkan ucapan Sultan. Ishar yang terkenal jutek dan dingin pada semua orang baru kali ini mengucapkan terima kasih.

Mereka sudah lama sekelas dengan Ishar tapi baru kali ini mereka melihat Ishar membalas ucapan orang lain dengan santai.

Di tempat lain Ishar pun sudah sampai di depan pintu lab biologi.

Ishar membuka pintu lab itu, ketika pintu lab itu terbuka sosok pertama yang di lihat oleh Ishar adalah Abimanyu yang sedang duduk di samping pak Budi.

"Akhirnya kamu datang juga Ishar. Ada hal yang ingin bapak sampaikan." Ucap pak Budi.

Ishar pun berjalan menghampiri pak Budi yang sedang duduk. Saat Ishar berdiri di hadapan pak Budi, Abimanyu menatap Ishar dari ujung kepala hingga ujung kaki.

"Tahun ini sekolah kita akan mengirim 2 orang untuk olimpiade Kimia. Jadi bapak harap kamu bisa belajar bersama dengan Abimanyu untuk materi olimpiade ini. Bapak akan mengirim kalian berdua dalam olimpiade ini." Jelas pak Budi.

"Kenapa harus berdua sama dia sih?!" Ishar mendengar ucapan pak Budi bagaikan mendapatakan kesialan di siang bolong.

"Tapi pak, saya nggak-"

"Ishar bukan kah kamu ingin sekali ikut olimpiade kimia ini?" Ishar pun terdiam dengan menatap formulir olimpiade yang ada di atas meja.

"Benar, gue harus bisa memenangkan olimpiade ini agar gue bisa meminta papih dan mamih untuk pulang." Ucap batin Ishar.

Ishar pun tanpa berpikir lagi langsung menandatangani formulir tersebut. Pak Budi tersenyum puas karena dua anak yang berprestasi mengikuti olimpiade mata pelajarannya.

Setelah itu pak Budi mengusap kepala Ishar pelan sebelum keluar dari lab. Ketika Ishar hendak keluar, tiba-tiba saja tangan Ishar di tahan oleh Abimanyu.

Abimanyu yang dalam posisi duduk tersenyum menyeringai ke arah Ishar. Abimanyu menarik Ishar hingga tubuh Ishar membungkuk, dan wajah Ishar dan wajahnya sangatlah dekat.

Aroma vanilla yang berasal dari tubuh Ishar, membuat Ambimanyu menyukai aroma itu. Sejenak mereka berdua saling menatap dalam diam.

"Kenapa gue baru sadar kalau dia sangat cantik?" Tanya Abimanyu dalam hati.

Tangan Abimanyu menyentuh rambut Ishar yang menjuntai dan segera menyelipkannya ke telinga Ishar agar rambutnya itu tidak menutupi wajah cantik Ishar.

Abimanyu semakin mendekati Ishar, dan mendekati bibirnya ke telinga Ishar.

"Ishar, selama ini gue nggak pernah kalah dalam olimpiade. Jadi gue harap lo bukan menjadi penghalang dalam olimpiade kali ini." Abimanyu sengaja memancing emosi Ishar karena melihat wajah marah Ishar yang begitu lucu.

Ishar marah dengan ucapan Abimanyu yang meremehkan dirinya, Ishar pun langsung menarik kerah baju Abimanyu dengan kasar. Abimanyu yang mendapatkan serang seperti itu hanya bisa tertawa.

INCUBO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang