Liburan

146 17 0
                                    

"Lo ngapain sih ikut gue? Lo kan bisa nunggu di villa aja." Ucap Sultan yang kesal pada perempuan yang sekarang asik bermain game di handphonenya yang duduk di kursi tunggu bandara.

"Napa sih lo, gue kan mau liat teman lo bukan lo nya." Ucap Akira nama perempuan yang berbicara dengan Sultan itu.

"Lo jadi cewek kok nyolot banget sih. Kapan sih lo mau ngomong sama bokap lo buat batalin pertunang kita."

"Lo sendiri aja yang ngomong, gue malas."

"Sumpah ngeselin banget lo!" Sultan merasa kesal dengan Akira yang selalu saja memancing amarahnya.

"Sultan!" Panggil Ishar yang berada di kursi roda.

Sultan dan Akira pun sontak melihat ke arah suara tersebut. Sultan melihat Abimanyu yang mendorong kursi roda Ishar dengan wajah datarnya.

Sultan pun langsung bertos tangan dengan Abimanyu dan Ishar pun tertawa. Ishar merasa sudah lama tidak melihat wajah Sultan, Sultan adalah salah satu anggota DEVIL yang Ishar sukai karena memiliki sifat yang humoris.

"Gue kangen banget sama lo Is. Gimana kabar lo sekarang?" Tanya Sultan dan hendak mengusap kepala Ishar tapi dengan cepat di tepis oleh Abimanyu.

Akira yang melihat hal itu pun tidak bisa menahan tawanya. Ishar pun menepuk tangan Abimanyu dan menggelengkan kepalanya.

"Gue baik Tan, ngomong-ngomong itu cewek lo. Kenapa lo nggak kenalin dia ke gue?" Ucap Ishar.

"Gue Akira, gue bukan cewek dari cowok culun ini." Akira berdiri di depan Ishar.

Akira mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Ishar. Ishar tertawa mendengar ucapan Akira, karena Ishar tau bahwa ini pertama kalinya ada perempuan yang tidak menyukai Sultan.

"Gue Ishar, kalau lo nggak keberatan apa lo mau nemanin gue buat nunjukkin tempat-tempat yang bagus buat gue." Tanya Ishar ramah.

"Lo tenang aja! Gue akan tunjukin tempat yang bagus buat lo, tapi sekarang sebaiknya kita makan-makan dulu. Lo juga pasti laparkan karena perjalanan panjang." Ujar Akira.

"Lo benar. Abi, apa tidak masalah kalau kita makan dulu baru ke rumah oma?" Tanya Ishar pada Abimanyu.

"Terserah kamu, aku ikut kemana kamu aja." Abimanyu mencium pucuk kepala Ishar dan hal itu membuat Ishar tersenyum senang.

"Oke! Kalau begitu ayo kita berangkat. Dan lo yang nyetir!" Ucap Akira yang melempar kunci mobil pada Sultan.

Sultan ingin marah tapi Akira sudah jalan lebih dulu. Ishar pun tidak bisa menahan tawanya melihat wajah kesal Sultan.

"Sumpah ya, cewek lo lucu banget Tan." Ucap Ishar.

"Dia bukan cewek gue Is. Ngapain gue juga gue punya cewek model kaya gituan." Ucap Sultan dengan nada sarkasnya.

Setelah itu Sultan menyusul Akira yang sudah ke parkiran mobil. Ishar dan Abimanyu tertawa kecil melihat Sultan yang begitu frustasi dengan tingkah Akira.

"Abi." Ucap Ishar.

"Apa?"

"Menurut kamu, Sultan bakalan sama Akira atau nggak?" Pertanyaan Ishar membuat langkah Abimanyu terhenti.

"Entahlah, tapi satu hal yang aku yakini."

"Apa itu?" Tanya Ishar penasaran.

"Aku yakin jika salah satu dari mereka merasakan sakit dan terluka maka mereka akan tau perasaan mereka masing-masing." Ucap Abimanyu.

Ishar seketika teringat saat awal hubungan dirinya dan Abimanyu. Ishar yang sangat membenci Abimanyu karena merasa terkalahkan di dalam akademik.

Ishar pun melihat ke arah Sultan yang sedang beradu argumen dengan Akira. Ishar tersenyum tipis dan Abimanyu pun hanya menatap Ishar diam.

INCUBO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang