Cemburu Salah tempat

563 106 7
                                    

"Is!" Panggil Lian saat di depan pintu kelas dan sontak membuat Ishar yang sedang belajar dengan Abimanyu terhenti.

"Lian." Ishar segera menghampiri Lian dan memeluknya singkat.

"Masih belajar ya? Yuk kantin, gue mau ngomong sama lo."

"Sudah kok, tunggu bentar gue ngambil hp gue sama Abi." Ishar pun berlari kecil menghampiri Abimanyu yang duduk dengan wajah datarnya.

Abimanyu menatap Lian datar, karena kedatangan Lian sangat mengganggu waktunya Abimanyu mengajar Ishar.

Ishar yang sudah berada di sampingnya Abimanyu langsung mengoyangkan lengan Abimanyu.

"Apa?" Tanya Abimanyu datar.

"Hp gue, gue mau ke kantin sama Lian." Ujar Ishar dengan tangan yang mengadah ke arah Abimanyu.

"Nggak, hp lo gue sita. Lo belum nyelesai tugas lo ini."

"Nanti gue selesai deh."

"Nggak, kalau gue bil-" ucapan  Abiamnyu pun terhenti saat Ishar mencium pipi Abimanyu.

Abimanyu pun diam membeku, dan hal itu digunakan Ishar untuk mengambil handphonenya di saku Abimanyu. Kemudian dengan cepat Ishar menarik Lian yang terkejut untuk menjauh dari kelasnya.

Orang-orang yang berada di kelas termasuk Sultan dan Bimo pun sangat terkejut melihat Ishar mencium pipi Abimanyu.

"Gila! Yang udah punya pacar beda cuyyy!" Teriak Sultan dan langsung di balas dengan siulan anak-anak di kelas.

"Kenapa ceweknya yang lebih aktif dari pada cowoknya?" Goda Bimo pada Abimanyu yang masih membeku.

"Pasangan raja ratu jenius mah beda ya ahahaha..." Sultan menatap Abimanyu sambil bertepuk tangan.

"Ishar lo udah berani sama gue, lo harus dapat hukuman dari gue." Nama seringai di bibir Abimanyu.

Sedangkan Ishar dan Lian sudah duduk di kantin sambil memakan bakso. Ishar dengan wajah polosnya memakan bakso miliknya, sedangkan Lian menatap Ishar syok saat mengingat kembali adik perempuannya itu mencium pipi Abimanyu.

"Nekat banget lo cium pipi Abi." Ujar Lian.

"Kalau nggak gitu dia nggak bakalan ngasih hp gue."

"Emang lo nggak takut sama Abi, lo juga tau seorang Abimanyu dengan julukkan pangeran berdarah dingin di DEVIL."

"Buat apa gue takut sama dia, kan sama manusia makan nasi." Jawab Ishar santai.

"Ya Tuhan, ini adik gue bodoh atau terlalu polos." Runtuk Lian dalam hati.

"Oh iya, hari ini lo ada waktu nggak?" Ishar pun langsung menatap Lian penasaran.

"Ada, emangnya kenapa?"

"Temanin gue ke mall."

"Ngapain?"

"Mau beli celana dalam gue njirrr."

"Bego, ngapain ngajak gue." Ishar pun di buat dongkol dengan saudara kembarnya itu.

Dengan wajah yang kesal, Ishar beranjak dari meja dan pergi meninggalkan Lian. Lian pun berlari mengikuti sambil merangkul pundak Ishar.

Banyak pasang mata melihat keributan kecil antara Lian dan Ishar. Lian senang sekali menggoda kembarannya itu, karena melihat wajah kesal Ishar itu sangatlah lucu.

Dari kejauhan nampak Gara berdiri sambil memegang botol minuman sodanya menatap Ishar yang sedang bercanda dengan Lian.

"Seperti biasa dia terlihat lucu." Gumam Gara sambil tersenyum yang tidak pernah di perlihatkan ke orang lain.

INCUBO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang