Hidup Bersama

184 18 1
                                    

Pagi ini Ishar sudah bersiap-siap, sekarang dirinya sedang mengenakan gaun pernikahan dengan dibantu oleh Laura dan Kalista.

Laura merias putri kesayangannya itu dengan antusias, karena Laura ingin membuat hari ini adalah hari yang indah untuk Ishar dan membahagiakan.

"Anak mamih hari ini cantik banget. Abimanyu sangat beruntung bisa mendapatkan kamu." Puji Laura dengan mengusap kepala Ishar penuh kasih sayang.

"Terima kasih sudah melahirkan aku mamih, karena mamih aku bisa mendapatkan kebahagian ini." Ucap Ishar dengan memeluk Laura.

Laura tersenyum bahagia dan membalas pelukannya dengan erat. Kalista merasa bahagia melihat senyuman bahagia Ishar, Kalista sangat senang melihat orang yang selama ini selalu membantunya akhirnya mendapatkan kebahagiannya.

"Ishar, kamu jangan lupa untuk minum obat terlebih dahulu." Ucap Kalista mencoba mengingatkan Ishar agar tidak lupa.

"Benar kata Kalista, kamu harus minum obat." Laura melepaskan pelukannya dan segera mengambil obat Ishar di atas meja.

Laura segera memberikan obat itu pada Ishar, dan Ishar hanya tertawa kecil. Ishar pun menuruti Laura dan segera meminum obatnya.

Setelah itu Ishar dibawa oleh Laura dan Kalista untuk turun kebawah untuk melangsungkan akad bersama Abimanyu. Tapi tanpa ada yang tau, Ishar menahan rasa sakit dikepalanya.

Saat menuruni tangga, Abimanyu tidak bisa melepaskan pandangannya dari Ishar. Tapi Abimanyu merasakan sesuatu yang aneh dari Ishar, wajah Ishar terlihat pucat dan itu membuat Abimanyu khawatir.

"Ishar, apa kamu baik-baik saja?" Tanya Abimanyu dengan mengulurkan tangannya ke Ishar.

"Ya, aku baik-baik saja. Hari ini aku sangat senang." Ucap Ishar dengan senyuman bahagianya.

Tapi detik kemudian Ishar kehilangan kekuatan kakinya untuknya berdiri dan untung saja Abimanyu dengan sigap menangkap tubuh Ishar agar tidak jatuh ke lantai.

"Ishar!" Teriak Abimanyu yang panik.

Semua orang sangat khawatir dan segera mendekati Ishar yang di peluk oleh Abimanyu. Laura dan Ivan pun panik.

"Nak, kamu kenapa? Apa kamu merasa sakit? Katakan pada papih sekarang." Ucap Ivan yang memegang kepala Ishar.

"Kepala Is sangat sakit." Jawab Ishar lirih.

"Ayo kita kerumah sakit! Kamu harus segera dapat perawatan." Abimanyu hendak berdiri dengan mengangkat tubuh Ishar tapi Ishar menahan tangan Abimanyu.

"Biarkan aku ke rumah sakit bersama mamih dan Lian. Kamu lanjutkan saja akad ini, aku mohon." Ucap Ishar.

Abimanyu hanya diam dan Lian yang melihat pun segera mengambil alih tubuh Ishar dari Abimanyu. Abimanyu hanya diam menatap Ishar yang sekarang menggenggam tangannya.

"Aku akan segera menyusulmu." Ucap Abimanyu dan mencium kening Ishar.

Setelah itu Lian dan Laura pergi membawa Ishar ke rumah sakit. Antariksa, Kalista dan Dina ikut menyusul mereka di belakang.

Lian mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi dan Ishar terbaring di pangkuan Laura. Hidung Ishar mengeluarkan darah dan suhu tubuh Ishar menjadi sangat panas.

Di waktu bersamaan Abimanyu duduk di samping Altas dengan Ivan yang duduk berhadapan dengannya. Ivan mengulurkan tangannya pada Abimanyu untuk memulaikan akad pernikahan.

Sedangkan Ishar sampai di rumah sakit, Lian segera meletakkan Ishar di atas brankar dan Laura menggenggam tangan Ishar erat.

"Tenanglah, dokter Altas sudah memberitahukan kami untuk merawatnya. Harap anda berdua menunggu di luar ruangan." Ucap seorang dokter yang mengambil alih brankar Ishar dengan dua perawat di belakangnya.

INCUBO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang