Pembatas

594 109 7
                                    

Tidak seperti biasanya Abimanyu masih berdiri di parkiran, wajah Abimanyu terlihat seperti sedang menunggu seseorang.

Ketika Abimanyu berpaling, mata Abimanyu terarah pada sosok perempuan cantik yang baru saja turun dari mobil Lian. Perempuan itu adalah Ishar, yaitu orang yang di tunggunya sejak tadi.

Ishar berjalan sambil mendengar musik melalui headset bluetoothnya. Ishar terlalu fokus melihat handphonenya sampai tidak melihat Abimanyu yang berdiri di depannya.

Bugh!

"Aduhh!...astaga Abi ngapain lo berdiri kaya patung di sini?" Ishar meringis sambil mengusap keningnya yang sakit karena membentur tubuh Abimanyu.

"Lo aja yang terlalu fokus sama hp lo." Abimanyu merebut handphone Ishar.

"Abi!!! Balikin hp gue, mau ngapain sih lo?!" Tapi Abimanyu tidak memperdulikan Ishar.

Abimanyu tetap mengetik sesuatu di handphone Ishar. Setelah selesai, Abimanyu mengembalikan handphone itu pada Ishar. Ishar mengerutkan keningnya saat melihat kontak baru atas nama Abimanyu.

"Eemm ini maksudnya apa?"

"Lo belum ada nomor gue kan? Gue udah punya nomor lo, jadi lo harus punya nomor gue juga."

"Dapat dari mana lo nomor gue?"

"Itu bukan hal sulit untuk mendapatkannya, sekarang ayo kita ke kelas." Abimanyu menarik pelan tangan Ishar dan menggenggamnya.

"Abi lepasin, banyak orang yang liat." Bisik Ishar.

"Kenapa harus di lepas? Lo pacar gue, jadi wajar kalau gue gandeng lo."

"Tapi Abi kita pacaran cum-"

"Husttt! Bukankah itu rahasia kita berdua. Sekarang jadilah pacar yang baik." Abimanyu meletakkan jari telunjuknya di bibir Ishar.

Ishar pun terdiam melihat Abimanyu yang tersenyum ke arahnya, setelah itu Ishar tidak melawan dan hanya diam mengikuti langkah Abimanyu.

Sedangkan Lian yang berdiri di samping mobilnya hanya diam menatap kembarannya berjalan bergandengan dengan Abimanyu.

"Sebenarnya apa yang dimaksud Ishar pacaran sama Abimanyu saling menguntungkan?" Tanya Lian pada dirinya sendiri.

Abimanyu yang berjalan bergandengan dengan Ishar menjadi pusat perhatian satu sekolah,tapi Abimanyu tidak memperdulikan hal itu.

Berbeda dengan Ishar yang hanya tertunduk malu menyembunyikan wajahnya yang memerah karena ulah Abimanyu. Abimanyu yang melihat semburat merah di pipi Ishar pun tersenyum.

"Menggemaskan..." ucap Abimanyu dalam hati.

"Kenapa pipi gue panas sih?!" Runtuk Ishar dalam hati ketika mengingat jari Abimanyu menyentuh bibirnya.

"Abang Abi udah punya pacar gandengan terus deh." Ejek Bimo

"Enaknya punya pacar satu sekolah ya kaya gini. Nyesel gue pacaran beda sekolah." Seketika gelak tawa pun terdengar saat mendegar ucapan Sultan.

"Jadi lo mau putus gitu sama pacar lo?"

"Kalau bisa sih gitu."

"Lah bego! Kenapa gue punya teman bangsat kaya lo sih." Ujar Bimo.

Abimanyu mengabaikan candaan anggotanya, Abimanyu tetap berjalan masuk ke dalam kelas bersama Ishar.

Anggota DEVIL yang duduk di depan kelas Abimanyu saling mengejek dan bercanda. Berbeda dengan Gara yang tadi duduk diam dengan wajah datar.

Setelah melihat Abimanyu dan Ishar masuk ke dalam kelas, Gara pun hendak beranjak dari tempat duduknya.

"Mau kemana lo Gar?" Tanya Sultan saat melihat Gara hendak beranjak pergi.

INCUBO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang