Kehangatan Keluarga

637 113 8
                                    

"Lo tunggu aja di ruang tengah, gue mau ganti baju dulu." Ucap Abimanyu dan di balas Ishar dengan anggukan kepala.

Setelah mengatakan itu Abimanyu langsung naik ke atas menuju kamarnya untuk mengganti baju. Sedangkan Ishar hanya berdiri canggung ketika Amira menatap dengan senyuman.

"Sayang, siapa nama kamu?" Tanya Amira lembut.

"Nama aku Ishar Putri Maladewa tant- ehm maksud aku bunda." Amira tertawa kecil melihat Ishar yang sangat canggung.

"Ishar, ayo ikut bunda kita ke ruang tengah." Amira memutar kursi rodanya.

"Biar aku bantu bunda." Ishar pun mendorong kursi roda Amira  dengan pelan.

Amira sangat senang dengan sikap sopan Ishar, dan membuat Amira sangat senang lagi adalah ini pertama kalinya Abimanyu membawa perempuan ke rumah.

Ketika sudah sampai di ruang tengah, Amira meminta Ishar untuk duduk sambil menunggu Abimanyu.

Amira juga meminta pembantunya untuk memberikan beberapa cemilan dan minuman untuk di suguhkan pada Ishar.

"Ishar main ke rumah Abi udah minta izin dulu nggak sama orang tua?" Pertanyaan Amira membuat Ishar terhenti untuk minum.

Ishar bingung harus mengatakan apa pada Amira. Amira bingung kenapa wajah Ishar menjadi sedih.

"Papih sama mamih udah 4 tahun di Singapura. Tapi aku udah izin sama abang aku kok bun." Jawab Ishar.

"Jadi selama itu kamu tinggal sama abang kamu aja?"

"Iya bunda." Amira pun merasa iba dengan jawaban Ishar.

Amira tidak menduga bahwa Ishar hanya tinggal bersama kakak laki-lakinya, Amira bisa menebak bahwa saudara Ishar adalah anak yang baik karena bisa mendidik Ishar sebaik ini.

Tidak jauh dari ruang tamu, Abimanyu berdiri dan mendengar semua apa yang Ishar bicarakan pada Amira.

"Apa yang lo sembunyikan Ishar?" Gumam Abimanyu.

Abimanyu yang melihat Amira tidak enak karena sudah membicarakan hal sedih pada Ishar, Abimanyu pun berjalan ke ruang tengah dan langsung duduk di samping Ishar.

"Bunda udah minum obat? Bunda istirahat aja di kamar ya." Abimanyu mencoba mencairkan suasana.

"Iya, bunda akan ke kamar untuk istirahat. Ishar, kalau Abi nakal langsung bilang bunda ya." Ishar pun tertawa kecil dan menganggukan kepalanya pada Amira.

Setelah itu Amira beranjak pergi meninggalkan Abimanyu dan Ishar untuk belajar dengan nyaman.

"Lo pelajarin materi ini, terus kalau sudah lo coba kerjakan contoh soal olimpiade yang tahun lalu." Abimanyu menjelasakan bagian materi yang harus Ishar pelajari.

"Terus lo belajar apa?" Tanya Ishar dengan wajah polosnya.

"Gue tanpa belajar pun udah pintar, lo pikirin aja diri lo sendiri."

"Sombong banget sih lo!"

"Of course, because I'm smart and handsome." Sahut Abimanyu percaya diri sambil mengambil bolu yang ada di meja.

"Pengen gue giling aja nih orang!" Ishar mengomel dalam hati seraya mencoret-coret buku tulisnya.

Tapi kemudian Ishar menuruti apa yang di ucapkan Abimanyu, Ishar dengan teliti mempelajari materi yang di berikan Abimanyu padanya.

Setelah itu Ishar juga mengerjakan soal yang di berikan oleh Abimanyu. Abimanyu kagum karena Ishar bisa menjawab semua soal sulit yang dia berikan.

Abimanyu duduk santai di samping Ishar sambil melihat Ishar yang mengerjakan soal begitu serius.

INCUBO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang