Kepercayaan Diri

305 73 3
                                    

"Lo tunggu aja di ruang tunggu, gue akan langsung cari Abi buat persiapan lomba." Ucap Ishar sambil memeluk Lian singkat.

"Lo juga semangat, apapun hasilnya lo tetap yang terbaik." Lian mengusap kepala Ishar agar adik perempuannya itu lebih percaya diri.

"Terima kasih, kalau gitu gue pergi dulu." Ishar berlari dan melambaikan tangannya pada Lian.

Lian pun hanya bisa tersenyum melihat Ishar yang sekarang perlahan menjauh dari pandangannya. Sesaat Lian merasa sedikit bersalah pada Ishar.

Karena tidak bisa membuat orang tua mereka berdua datang untuk melihat Ishar berlomba, hal itu membuat Lian sangat menyesal.

Sedangkan Ishar berjalan mencari keberadan Abimanyu, tangan Ishar sedari tadi tidak bisa berhenti bergemetar. Tapi saat Ishar melihat Abimanyu seketika perasaan tenang pun muncul.

"Abi..." panggil Ishar.

Sontak Abimanyu yang sedang berbicara dengan Sultan dan Bimo pun berbalik melihat sosok Ishar yang memanggilnya.

Kemudian Ishar berlari dan langsung memeluk Abimanyu, Sultan dan Bimo terkejut ketika melihat Ishar yang memeluk Abimanyu dengan tiba-tiba.

"Kenapa?" Abimanyu merenggakan pelukannya untuk melihat wajah Ishar.

"Gu-gue..." Ishar sedikit canggung ketika Sultan dan Bimo melihat ke arahnya.

Abimamyu yang paham pun langsung melirik tajam ke arah dua sahabatnya itu. Bimo pun tertawa kecil melihat tingkah Ishar yang menggemaskan sangat berbeda sekali dengan Abimanyu yang dingin.

"Oke kita berdua pergi dulu, Ishar semangat buat lo ya." Ucap Bimo dan di balas Ishar dengan anggukan kepala kecil.

"Ishar cantik pasti bisa menang, semangat!" Sultan juga memberikan semangat untuk Ishar dan hal itu membuat Ishar tersenyum.

Setelah itu Sultan dan Bimo pergi meninggalkan Abimanyu dan Ishar berdua untuk memudahkan dirinya untuk berbicara berdua.

"Lo kenapa Ishar? Apa ada masalah?" Abimanyu menakup kedua pipi Ishar dan sedikit mengangkatnya untuk menatap wajahnya.

"Abi, apa menurut lo gue bisa untuk ini?" Tanya Ishar dengan tatapan yang sendu.

"Ishar bukankah gue udah bilang, lakuin sekuat lo. Tunjukkan kemampuan lo tanpa batas, jangan berpikir bahwa lo ada dibelakang gue. Lo punya kemampuan jadi jangan anggap remeh itu." Ucap Abimanyu untuk menyakinkan Ishar.

"Tapi-"

Chup!

Wajah Ishar membeku ketika Abimanyu mencium keningnya dengan lembut, kemudian ibu jari Abimanyu mengelus bibir Ishar yang sekarang terbuka sedikit karena keterkejutannya.

"Abi! Kalau ada guru gimana coba?!" Ishar mendorong tubuh Abimanyu agar menjauh darinya.

"Gue nggak peduli." Jawab Abimanyu enteng.

"Abi! Sekali lagi lo gitu gue marah." Ujar Ishar dengan wajah yang memerah.

"Iya-iya maafin gue."

"Lo suka banget candain gue Abi."

"Karena lo menggemaskan Ishar, sekarang lo harus fokus sama perlombaan aja. Gue yakin lo bisa nyelesain ini semua."

"Kenapa lo begitu percaya sama kemampuan gue?"

"Karena lo cewek gue, lo cewek gue yang pintar dan itu yang gue suka sama lo." Abimanyu menggenggam tangan Ishar lembut.

"Terima kasih, gue nggak pernah punya teman yang bisa kasih gue semangat. Selama ini gue cuman punya Lian, sekarang gue mungkin akan bergantung banyak sama lo." Ucap Ishar dengan senyuman manisnya.

INCUBO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang