"Kamu benaran udah baikan? Kamu sebaiknya di rumah aja, biar aku yang jemput Gama." Ucap Abimanyu yang berusaha menahan Ishar untuk pergi dari rumah.
"Ayolah Abi, aku baik-baik aja. Aku tidak bisa membiarkan Gama sendirian di sana, kamu juga harus berangkatkan karena ada pertemuan dokter di Bogor." Ishar menakup kedua pipi Abimanyu sembari tersenyum hangat.
"Aku masih mengkhawatirkan kamu, atau aku minta Antariksa buat nemanin kamu aja."
"Jangan ganggu dia Abi, dia lagi menghabiskan waktu berdua sama Dina. Aku selalu saja membuat mereka sibuk hingga tidak ada waktu untuk mereka berdua."
"Tapi..."
"Tenanglah Abi, aku baik-baik saja. Jangan membuatku seperti beban untukmu."
"Apa maksudmu Ishar? Kamu bukan beban, kamu adalah anugrah terbaik buat aku." Abimanyu mensejajarkan wajahnya dengan Ishar.
"Iya maafkan aku. Kalau begitu si genius Abimanyu harus berangkat sekarang." Ucap Ishar lembut.
"Baiklah, karena kemaren kamu sudah istirahat satu hari full maka aku akan membiarkannya kali ini. Tapi, setelah jemput Gama langsung telpon aku."
"Iya Abimanyu."
"Kalau gitu aku berangkat dulu." Abimanyu mengusap kepala Ishar dan Ishar pun tersenyum manis.
Ishar melambaikan tangannya saat Abimanyu sudah masuk ke dalam mobil. Abimanyu menatap sejenak Ishar, kemudian Abimanyu memanggil Ishar dengan gerakan tangannya.
Ishar mengerutkan keningnya, tapi Ishar mendekati jendela mobil Abimanyu. Ishar bingung melihat Abimanyu yang hanya diam.
"Ada apa?" Tanya Ishar.
Tapi Abimanyu malah menarik tangan Ishar dan dengan cepat mencium pipi Ishar hingga membuat Ishar terkejut. Saat Ishar hendak menjauhi jaraknya, Abimanyu menahan tangan Ishar dan Abimanyu mendekati wajah Ishar.
"Pastikan kamu berada di rumah setelah menjemput Gama, aku tidak ingin kamu melakukan apapun. Kamu harus istirahat." Bisik Abimanyu tepat di depan bibir Ishar yang hanya berjarak beberap senti dari Abimanyu.
"Ke-Kenapa?" Ishar bingung dengan nafas yang tertahan karena gugup melihat jarak Abimanyu yang sangat dekat.
"Jangan menanyakan apa alasananya. Pastikan kamu pulang tepat waktu Ishar." Wajah Abimanyu yang tegas membuat Ishar tertegun.
Setelah itu Abimanyu mengusap bibir Ishar dan kemudian Abimanyu langsung melajukan mobilnya meninggalkan rumah sakit.
Ishar menatap mobil Abimanyu yang perlahan menghilang dari pandangannya. Ishar merasa ada hal yang mencurigakan dari ucapan Abimanyu padanya.
"Kenapa Abi sangat ingin aku pulang tepat waktu? Apa ada yang dia coba sembunyikan dari aku lagi?" Ucap batin Ishar.
Di saat Ishar memikirkan ucapan Abimanyu, sedangkan di dalam mobil Abimanyu sedang melepaskan jas dan memperlihatkan kemeja putih dengan lengan yang bergulung hingga siku.
Abimanyu memasangkan headset bluetooth ke telingannya yang sudah terhubung dengan Jhosep. Raut wajah Abimanyu menjadi datar dengan tatapan yang menghunus tajam.
"Apa semua sudah berkumpul?" Tanya Abimanyu.
"Semua sudah di sini, bahkan Lian juga sudah datang. Sekarang gue sama yang lain siap nerima perintah lo." Ucap Jhosep dengan menghembuskan asap rokoknya.
"Kali ini kita pastikan mereka tidak akan ikut campur lagi."
"Ini agak sulit, karena gue tau mereka adalah orang-orang yang keras kepala." Ucap Jhosep.
KAMU SEDANG MEMBACA
INCUBO [END]
Teen FictionINCUBO dalam bahasa Italia artinya adalah "Mimpi Buruk" Siapa yang tidak tau dengan Abimanyu Putra Dewantara ketua DEVIL generasi ke-dua yang mendapatkan julukkan "Perfect Boy". Abimanyu adalah anak emas bagi para guru-guru, tidak hanya mengandalkan...