Yang Disembunyikan

219 34 6
                                    

"Abi, kenapa kita ke apartemen lo?" Tanya Ishar saat Abimanyu membawa dirinya ke apartemen Abimanyu.

"Gue tau dari Antariksa kalau lo tidur di kantor beberapa hari ini. Gue khawatir sama lo, jadi gue mau lo tinggal di apartemen gue aja dulu sementara." Ujar Abimanyu.

"Tapi gue-"

"Jangan melawan gue Ishar."

"Yaudah, kalau gitu gue akan tinggal di sini dulu sementara."

"Anak pintar, gue suka sama lo." Puji Abimanyu dengan menepuk pelan kepala Ishar.

Ishar pun hanya bisa memasang wajah yang cemberut karena Abimanyu kembali menguasai dirinya. Ishar tidak bisa menolak perkataan Abimanyu yang sudah memasang wajah serius.

Setelah itu Ishar memilih duduk dan menyalakan TV untuk mencari hiburannya. Sedangkan Abimanyu tertawa kecil melihat tingkah lucu Ishar.

Kemudian Abimanyu melepaskan jaketnya dan berjalan menuju dapur. Abimanyu memakai apron berwarna coklat sembari membuka kulkas.

Abimanyu mengambil sosis, telur, daging asap dan jagung kaleng instan. Abimanyu mulai meracik bumbu dan memotong-motong sosis dan daging.

"Ishar harus makan makanan sehat, selagi gue sama dia. Gue nggak mau kalau dia sampai sakit." Ucap Abimanyu dalam hati.

Abimanyu memasak dengan serius, bahkan jari tangan Abimanyu dengan cekatan memasuki semua bahan ke dalam wajan.

Ishar yang asik menonton pun mengalihkan pandangannya melihat Abimanyu yang memasak dengan baik. Ishar pun berjalan menuju dapur untuk menghampiri Abimanyu.

"Lo masak apa?" Tanya Ishar dan hal itu membuat Abimanyu terkejut.

"Kenapa lo ada disini? Lo bisa kena minyak panas."

"Gue bukan cewek yang nggak bisa ke dapur takut minyak panas Abi."

"Tapi gue nggak mau liat kulit cewek gue kena minyak panas. Lebih baik lo duduk disini aja." Ucap Abimanyu dengan mengangkat tubuh Ishar ke atas pantry yang ada di belakang Abimanyu.

"Ayolah Abi, lo terlalu berlebihan."

"Gue nggak suka dibantah Ishar, sebaiknya lo dengarin gue."

"Lo selalu aja ngancem gue. Jahat banget sih lo." Wajah cembut Ishar yang lucu sontak membuat tangan Abimanyu mencubitnya.

Kemudian Abimanyu melanjutkan memasaknya dan Ishar melihat Abimanyu dengan seksama. Beberapa menit kemudian masakan Abimanyu pun selesai.

Abimanyu menata masakannya di piring, mata Ishar melebar saat mencium aroma yang sangat enak dari masakan yang dibuat oleh Abimanyu.

"Ayo makan." Abimanyu menyuapkan makanan itu pada Ishar.

Ishar dengan wajah yang berbinar membuka mulutnya dan langsung melahap makan yang disuapkan oleh Abimanyu padanya.

"Hmmm! Ini enakmmm bangamm..." puji Ishar dengan ucapan yang tidak jelas karena mengunyah makanan.

"Selesain dulu makannya baru ngomong sayang." Ucap Abimanyu.

"Ini enak banget Abi."

"Lo orang kedua yang nyicipin masakan gue."

"Kedua? Siapa yang pertama?"

"Nada." Ishar pun terdiam saat Abimanyu menyebutkan nama Nada.

Wajah datar Abimanyu tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. Ishar yang melihat duka yang dalam dari sorot mata Abimanyu tidak bisa diam begitu saja.

INCUBO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang