Pahit

173 38 5
                                    

Abimanyu melepaskan jas dokternya dan memenggangnya dengan erat sembari berjalan menyusuri koridor rumah sakit menuju ruangan rawat Altas.

Abimanyu membuka pintu dan mata Abimanyu melihat Altas yang sekarang menatap jendela sambil memegang boneka kesayangan Nada.

"Papah, aku sudah menghubungi oma untuk ke Jakarta." Ucap Abimanyu.

"Baiklah. Maaf, papah sudah menyusahkanmu." Altas menatap Abimanyu dengan perasaan bersalah.

"Bukankah sudah biasa papah untuk menguasai hidupku? Jadi berhentilah mengatakan seperti papah sedang bersalah."

"Maafkan papah. Papah sudah banyak melakukan kesalahan, bahkan papah sudah menyakiti perasaan Amira." Ucap Altas dengan nada yang sendu.

"..."

"Kamu pasti sangat membenci papah sekarang."

"Sudahlah, semua sudah berlalu. Meski merasa bersalah seperti apapun, nggak akan bisa ngembaliin bunda sama Nada." Abimanyu mengatakan hal itu dengan tenang.

Altas hanya bisa merasakan sesak di dadanya, karena apa yang dikatakan oleh Abimanyu adalah benar. Membicarakan seperti apapun tidak akan bisa mengembalikan Amira dan Nada kepelukannya.

Air mata yang menetes dari mata Altas dengan cepat Altas seka dengan tangannya. Kemudian Altas memberikan sebuah amplop pada Abimanyu.

Abimanyu mengerutkan keningnya dan segera mengambil amplop itu. Tidak lama kemudian Andres masuk ke dalam ruangan rawat Altas dan itu membuat Abimanyu bingung.

"Apa ini?" Tanya Abimanyu dengan mengangkat amplop itu.

"Pergilah bersama Andres dan temui orang itu. Maka kamu akan bisa melawan keluarga Anggara." Ujar Altas.

"Orang itu? Siapa?" Abimanyu terkejut bahwa Altas mengetahui bahwa dirinya ingin menghancurkan keluarga Anggara.

"Hudo, sekertaris dari bapak Heriyanto."

"Apa?"

"Dia akan memberikan semua informasi yang kamu inginkan Abimanyu." Ucap Altas tegas.

Kemudian di waktu yang sama nampak sosok Antariksa sedang di introgasi oleh Bimo dan anggota DEVIL lainnya. Antariksa hanya duduk diam tanpa rasa takut.

"Sekarang lo nggak bisa ngindar lagi Sa." Ucap Bimo datar.

"Apa yang mau lo semua tanya ke gue?"  Ujar Antariksa dengan perasaan malasnya.

"Sebenarnya apa yang lo lakuin selama ini Sa? Gue tau kalau Abi nyuruh lo buat jaga Ishar, tapi kenapa setelah kembali ke Jakarta lo nggak balik ke kita?" Tanya Sultan dengan nada yang sarkas.

Sultan dan Bimo merasa terbuang saat Antariksa tidak memberitahukan keberadaan dirinya yang sudah kembali ke Jakarta.

Sultan masih merasa marah dengan apa yang baru saja terjadi dengan DEVIL. Sultan belum bisa terima untuk Abimanyu yang tiba-tiba keluar dan sekarang Antariksa seakan melupakan DEVIL.

"Dengar bangsat! Apa lo juga akan keluar seperti Abi?!" Sultan menarik baju Antariksa dan mencengkramnya kuat.

"Gue ke sini buat bantu lo semua nyelidikin Abi."  Ucapan Antariksa membuat semua orang terdiam.

"Apa maksud lo?" Ujar Bimo.

"Tunggu dulu, lo harus tau gue masih dibebas tugaskan oleh Abi dari semua tugas DEVIL. Untuk kali ini, gue nurutin perintah Ishar, karena Ishar yang sekarang menjadi tuan gue."

"Jadi sekarang lo hanya patuh sama Ishar?"

"Ya, tapi ada satu tugas DEVIL yang nggak bisa gue abaikan. Yaitu ngejaga DEVIL dari kehancuran." Antariksa mengepal kedua tangannya dengan kuat.

INCUBO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang