Malam Bermasalah

180 19 8
                                    

Tidak terasa besok adalah hari pernikahan Abimanyu dan Ishar. Hari ini terasa padat karena Ishar harus menyiapkan keperluan untuk acara besok.

Sedangkan Abimanyu tidak bisa membantunya karena hari ini Abimanyu memiliki jadwal operasi yang padat.

Karena itu hari ini Ishar mempersiapkan dengan dibantu oleh keluarganya dan kedua sahabat baiknya yaitu Kalista dan Dina.

"Lo maunya pake buket bunga apa Is?" Tanya Dina.

"Gue mau bunga lily putih." Ucap Ishar sambil tersenyum yang sekarang membereskan meja dan kursi untuk undangan.

"Lily? Kenapa nggak mawar aja? Kan cantik kaya lo Is." Ucap Kalista dan Dina bersamaan.

"Karena Abimanyu seperti bunga lily." Ucapan Ishar membuat Kalista dan Dina bingung.

"Dari mananya Abi mirip sama bunga lily. Muka kaya tembok gitu di bilang bunga lily." Dina menggelengkan kepalanya yang tidak bisa memahami pikiran Ishar.

Ishar hanya tertawa kecil mendengar keluhan Dina. Karena hanya Ishar yang tau maksud dari lily yang sama dengan Abimanyu.

Ishar memilih bunga lily karena itu menggambarkan diri Abimanyu, karena bunga lily memiliki arti kasih sayang yang tulus.

Tidak lama kemudian Gama datang memeluk kaki Ishar dan hal itu membuat Kalista dan Dina yang melihat pun tertawa.

"Ooh anak mami Ishar datang. Mau ngapain ke sini sayang?" Tanya Kalista yang melihat Gama memeluk kaki Ishar erat.

"Mau beli ice cream sama mamih." Ucap Gama dengan wajah yang imutnya menghadap Ishar.

"Ice cream? Nanti gigi Gama rusak kalau makan ice cream." Goda Ishar hingga wajah Gama menjadi cemberut.

"Dikit aja mamih. Boleh ya?" Gama memohon sambil menggoyangkan tangan Ishar.

"Is, beliin aja napa sih. Duit lo juga banyak kan." Ucap Dina sembari mengusap kepala Gama.

"Haha, iya-iya mamih beliin. Sampe tante Dina pun marahin mamih nggak beliin kamu ice cream." Ishar mengangkat tubuh Gama dan menggendongnya.

"Kalau begitu ayo kita pergi beli ice cream." Ucap Ishar.

"Aku sayang banget sama mamih!" Gama langsung mencium pipi Ishar dan Ishar pun tertawa.

Kalista menatap Ishar yang begitu bahagia dan tertawa lepas ketika bersama Gama. Kalista tidak menduga bahwa Ishar bisa menyanyangi Gama yang bukan darah dagingnya sendiri.

Kemudian Ishar menurunkan Gama dan menggandeng tangan Gama. Ishar pun dan Gama pergi keluar menuju mini market yang ada di dekat rumahnya.

Ishar keluar dari halaman rumah bersama Gama dengan jalan bergandengan. Tapi beberapa meter kemudian tiba-tiba sebuah mobil hitam berhenti di samping mereka.

"Mobil siapa ini?" Tanya Ishar dalam hati yang bingung melihat mobil di sampingnya.

Hingga dua orang keluar dengan pakaian serba hitam. Ishar terkejut dan menarik Gama kebelakang tubuhnya tapi Ishar lebih dulu di tarik salah satu orang tersebut.

"Lepasin gue! Gama lari!" Ucap Ishar tapi Gama menangis.

"Mamih! Lepasin mamih!" Teriak Gama.

"Lepasin gue! Siapa lo?! Lepasin gue bangsat! Lep-akk..." ucapan Ishar terpotong karena mendapatkan pukulan keras di belakang kepalanya hingga membuatnya jatuh pingsan.

"Ishar!" Teriak Bimo yang jaraknya cukup jauh dari tempat Ishar sekarang.

"Sial! Cepat bawa dia masuk!" Perintah sosok yang memukul kepala Ishar tadi.

INCUBO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang