"Lian, gue pacaran sama Abi" ucap Ishar santai di ruang makan, sontak saja Lian sedang makan ayam goreng pun terkejut.
"OMG! Is kalau bercanda ingat sikon dong. Hampir mati konyol gue njirrr!" Lian menjitak kepala Ishar gemas.
"Kata siapa gue bercanda bodoh."
"Terus lo minta gue percaya gitu sama lo? Lo aja suka adu mulut sama Abi, masa iya lo pacaran sama dia." Lian sangat tidak percaya ucapan kembarannya itu.
Lian menggelengkan kepalanya sambil tertawa. Sedangkan Ishar hanya menghela nafas melihat Lian yang tidak percaya dengannya.
Ishar pun mengambil pin yang diberikan Abimanyu padanya dan memperlihatkan kepada Lian, Lian mengerutkan keningnya saat melihat pin yang ada di telapak tangan Ishar.
"Gue nggak bercanda Lian, gue emang pacaran sama dia." Lian melihat wajah serius Ishar seketika langsung menghentikan tawanya.
"Apa Abi melakukan sesuatu sama lo? Kalau dia ngancam lo bilang sama gue!"
"Lo jangan khawatir. Gue sama dia pacaran simbiosis mutualisme, kami saling mendapatkan keuntungan."
"Apa maksud lo Ishar?" Lian menatap tajam Ishar yang ada di depannya.
Ishar pun tersenyum dan bangun dari tempat duduknya, dan berjalan menghampiri Lian. Lian berdiri dan mereka berdua saling berhadapan.
Lian terkejut saar Ishar yang memeluknya, tapi Lian membalas dengan mengelus kepala Ishar lembut.
"Lo percayakan sama gue? Gue sama Abi cuman satu bulan. Lo juga tau, gue nggak mungkin bisa pacaran. Karena kalau Abi mengetahui masa lalu gue, mungkin dia akan pergi seperti yang lain dan menyalahkan gue." Ucapan Ishar membuat Lian sedih.
"Gue percaya sama lo. Lo adik kesayangan gue Is." Lian tidak bisa melihat Ishar bersedih seperti ini.
"Terima kasih Lian, gue sayang sama lo." Ishar melepaskan pelukkannya dan menatap Lian dengan senyuman.
Lian pun membalas dengan mengusap lembut kepala Ishar, setelah itu Ishar pun beranjak pergi dari ruang makan menuju kamarnya.
Ishar berjalan dengan wajah sedihnya, Ishar terpaksa tidak memberitahukan tentang Alfero pada Lian.
Karena jika Lian mengetahui tentang Alfero maka Lian akan segera membawa Ishar kembali ke psikolog, dan itu hal yang Ishar benci.
"Maaf Lian..." ucap Ishar pelan sambil melihat Lian yang sedang membereskan meja makan.
Kemudian Ishar masuk ke dalam kamarnya dan duduk di atas tempat tidur sambil melihat pin yang diberikan Abi padanya.
"Lo jangan takut, gue akan lindungin lo dari Alfero. Anggap aja kita pacaran simbiosis mutualisme yang saling menguntungkan." Ishar pun teringat dengan ucapan Abimanyu.
Detik kemudian Ishar tersenyum miris melihat pin itu, setelah itu mata Ishar melihat telapak tangan kanannya yang penuh bekas luka pecahan kaca yang tidak bisa hilang dari tangannya.
"Pada akhirnya, gue akan tetap digunakan sebagai tameng pelindung orang lain." Gumam Ishar seraya merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.
***
Terlihat Abimanyu duduk di kursi koridor dengan mata yang fokus ke layar handphonenya, tanpa peduli teman-teman DEVIL nya yang asik bercanda.
Nampak semua anggota DEVIL menggunakan pin yang sama, di samping Abimanyu duduk terdapat Gara yang asik mendengarkan musik dari handphonennya.
KAMU SEDANG MEMBACA
INCUBO [END]
Teen FictionINCUBO dalam bahasa Italia artinya adalah "Mimpi Buruk" Siapa yang tidak tau dengan Abimanyu Putra Dewantara ketua DEVIL generasi ke-dua yang mendapatkan julukkan "Perfect Boy". Abimanyu adalah anak emas bagi para guru-guru, tidak hanya mengandalkan...