Tetesan Darah

246 34 6
                                    

"Bukankah dia meminta kita untuk bertemu, tapi kenapa dia sampai sekarang belum juga datang." Ujar Jhosep sembari menenggak vodkanya santai.

"Itu dia." Tunjuk Sean ke arah pintu bar yang memperlihatkan sosok Abimanyu dan Riko.

"Bukankah itu Riko? Salah satu anggota inti DEVIL." Jhosep mengenal sosok Riko karena Jhosep sudah memata-matai DEVIL begitu lama hingga Jhosep mengenal semua anggota inti DEVIL.

Kemudian Abimanyu dan Riko berdiri dihadapan Jhosep dan Sean yang sekarang duduk di depan meja bartender.

Sean tersenyum menyeringai ketika melihat sorot mata Abimanyu yang menggelap dan tatapan mata yang kosong.

Sedangkan Riko menatap tajam dan penuh selidik ke arah Sean dan Jhosep. Riko bisa merasakan bahwa aura yang menyelimuti antara mereka berdua adalah perasaan dendam yang kuat seperti halnya dengan Abimanyu.

"Gue akan terima tawaran lo. Tapi satu hal yang harus lo berdua tau, gue nggak akan bisa lo berdua kuasai. Gue akan menggunakan cara gue sendiri!" Ucap Abimanyu.

"Gue nggak masalah selagi itu jalan buat hancurin Alfero dan keluarga Anggara." Jawab Sean dengan wajah santainya.

"Gue sama kaya Sean, tapi gue mau tau kenapa bocah ini ada disini?" Tanya Jhosep yang penasaran dengan keberadaan Riko sekarang.

"Dia ikut dalam rencana. Dia orang yang bisa gue percaya." Abimanyu menatap Jhosep tajam.

Abimanyu tidak suka dengan pertanyaan Jhosep yang seperti meragukan Riko. Abimanyu tidak suka jika apa yang menjadi pilihannya di pertanyakan.

"Gue ikut hanya karena ketua gue. Jadi nggak ada yang bisa memerintahi gue selain Abi." Ucap Riko tanpa rasa takut dengan tatapan tajam Jhosep dan Sean.

Jhosep mengepal kedua tangannya tapi kemudian Jhosep menghela nafasnya dengan berat. Sedangkan Sean tidak peduli selagi rencana balas dendam berjalan dengan lancar.

Kemudian Riko memberikan sebuah amplop pada Sean. Sean dan Jhosep membaca berkas yang diberikan oleh Sean dan terlihat wajah senang Sean ketika membacanya.

"Gue udah kasih jalan pertama buat lo. Jadi biarkan gue yang urus DEVIL, lo berdua jangan pernah ikut campur ataupun menyentuh anggota DEVIL." Ujar Abimanyu.

"Oke. Gue setuju." Sean menganggukan kepalanya.

"Kalau begitu gue akan menyelesaikan semuanya hari ini."

"Abi, lo harus tau kalau ada satu anggota lagi yang ada di BLACK DEVIL. Orang itu adalah Lian, saudara kembar dari cewek lo." Ungkap Jhosep dan Abimanyu hanya diam dengan wajah ekspresi datar.

Jhosep mengerutkan keningnya karena melihat wajah Abimanyu yang tidak peduli ketika mengetahui bahwa Lian adalah salah satu anggota BLACK DEVIL.

"Gue nggak peduli." Ucap Abimanyu dengan suara rendahnya dan datar.

Setelah itu Abimanyu pergi begitu saja dengan Riko yang mengikutinya dibelakang. Jhosep menatap punggung Abimanyu yang perlahan menghilang, pertanyaan-pertanyaan muncul begitu banyak di kepala Jhosep tentang sosok Abimanyu.

Abimanyu dan Riko sudah berada di luar bar dan mereka berdua pun melepaskan pin DEVIL kebanggan mereka dan memasukkannya ke dalam jaket mereka.

"Apa lo sudah ngelakuin semuanya dengan baik?" Tanya Abimanyu sambil memasang sarung tangan kulit hitam ditangannya.

"Lo tenang aja, mereka sudah beranggapan negatif tentang gue. Mereka mengira yang dalam suntikan itu adalah narkoba." Ucap Riko tenang.

"Bagus, berarti kita bisa mengelabuhi Bimo."

INCUBO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang