Penerimaan Rasa Suka

392 79 0
                                    

Abimanyu menggandeng tangan Ishar masuk ke dalam rumahnya, saat mereka berdua masuk nampak Amira sedang menyisir rambut Nada dengan penuh kasih sayang.

Ishar yang melihat pun hanya bisa menatap sendu, di dalam hatinya merasakan iri karena Ishar tidak pernah mendapatkan perlakuan kasih sayang dari mamihnya seperti Amira pada Nada.

Abimanyu yang melihat wajah sedih Ishar pun paham apa yang sedang di pikirkan oleh Ishar sekarang.

Karena Abimanyu tidak suka melihat Ishar bersedih, tangan Abimanyu pun terulur mengusap kepala Ishar pelan dan sontak membuat Ishar langsung menatap Abimanyu.

“Kenapa muka lo jadi sedih? Lo cantik kalau senyum Ishar.”Abimanyu menarik pelan pipi Ishar agar tersenyum.

“Thanks Abi...” Ishar tersenyum hangat dan mengeratkan genggamannya pada tangan Abimanyu.

“Akhirnya kalian berdua sampai juga, Nada dari tadi udah nunggu kalian berdua. Katanya mau ngobrol sama Ishar.” Ujar Amira yang baru saja sadar dengan kehadiran Abimanyu dan Ishar.

Abimanyu dan Ishar segera menghampiri Amira dan Nada, Ishar pun segera menyalami tangan Amira.

Amira memeluk Ishar dengan hangat dan membuat Ishar merasa nyaman, sekarang Ishar dapat merasakan pelukan hangat dari seorang ibu kembali.

Tapi Ishar masih merindukan mamihnya karena meski dirinya sudah begitu lama tidak bertemu, dirinya tetap menyanyangi mamihnya itu.

Amira yang paham pun hanya bisa merasa iba melihat Ishar.

“Ishar kangen bunda.” Ucap Ishar pelan.

“Bunda juga kangen sama Ishar, makanya bunda minta sama Abi buat ajak kamu lagi ke sini.” Amira sangat senang dengan kedatangan Ishar di rumahnya, karena kedatangan Ishar membuat Abimanyu yang dingin kembali menghangat seperti dulu.

“Ya sudah lo sama Nada dulu di sini, gue mau ngantar bunda ke kamar.” Abimanyu pun segera mendorong kursi roda Amira menuju kamar.

Nada pun langsung mengajak Ishar ke dalam kamarnya, Nada juga mengeluarkan semua boneka dan album idol kesukaannya dan memperlihatkan kepada Ishar.

Ishar pun sangat antusias karena mereka memiliki kesukaan pada Idol yang sama.

“Kak Is tau nggak sih kalau Kang Daniel itu ganteng banget!” ujar Nada sambil memperlihatkan poster Daniel dengan sangat antusias.

“Kalau aku di wanna one lebih suka woojin, imut banget sih dia.” Ishar membalikkkan case hanphonennya yang terdapat photocard woojin.

“Aku senang banget bisa ngobrol gini sama kakak. Kalau kak Abi pasti nyuruh aku belajar terus.”

“Padahal liat mereka itu kaya kesenangan tersediri kan.”

“Iya bener banget kak Is.” Nada membenarkan ucapan Ishar bahwa sangat benar.

Tanpa mereka sadari Abimanyu melihat mereka  berdua dari balik pintu, Abimanyu tertawa kecil ketika melihat Ishar memiliki sisi imut yang seperti itu.

Melihat Ishar asik berbicara dengan Nada seakan melihat dua anak perempuan SMP yang asik dengan mainannya.

Kemudian Abimanyu membiarkan Ishar bermain dengan Nada, Abimanyu pun kembali menuju kamarnya untuk mengganti pakaian.

Sekarang Abimanyu mengenakan kaos berwarna hitam dengan celana hitam selutut.

Sambil menunggu Ishar selesai bermain, Abimanyu mencoba mengerjakan soal-soal olimpiade untuk persiapan perlombaan yang hanya tinggal satu minggu.

Abimanyu belajar mengenakan kacamata karena sudah dua hari ini matanya iritasi.

“Mereka masih main ya?” Gumam Abimanyu sambil melihat jam tangannya.

INCUBO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang