Tidak Ada Yang Tau

532 110 7
                                    

"Bunda aku pulang." Ucap Abimanyu dan langsung mencium tangan Amira lembut.

"Kamu pulang sama Ishar lagi ya? Apa mau belajar bersama lagi?" Tanya Amira saat melihat Ishar berdiri di belakang Abimanyu.

"Iya bunda." Sahut Abimanyu sambil berjalan ke dapur untuk mengambil air minum.

Amira pun sangat senang mendengarnya, entah kenapa menurut Amira kedatangan Ishar di rumahnya membuat rumahnya lebih berwarna.

"Sore bunda." Ucap Ishar sambil mencium tangan Amira, dan Amira pun mengelus kepala Ishar lembut.

"Bunda senang banget kamu ke sini lagi. Kali ini kamu harus makan malam dulu baru pulang."

"Tapi bunda-"

"Bunda nggak nerima penolakan sayang. Kamu anak yang baikkan? Jadi kamu harus nurut kata bunda." Ujar Amira.

Ishar pun tertegun saat Amira mengatakan bahwa dirinya adalah anak yang baik. Tiba-tiba Ishar teringat dengan mamihnya sebelum pergi meninggalkan Ishar dan Lian.

Ishar sangat merindukan kasih sayang seorang ibu. Tanpa sadar Ishar memeluk Amira, dan hal itu membuat Amira terkejut. Bahkan Abimanyu yang sudah kembali dari dapur melihat Ishar memeluk Amira pun juga terkejut.

"Ishar, kamu anak yang baikkan? Jadi kamu harus bisa menjadi kebanggan kami. Jangan kecewakan kami." Suara bayangan yang sudah sangat lama kembali muncul di kepala Ishar.

"Sayang kamu kenapa?" Amira menguraikan pelukkan Ishar dan menggenggam erat tangan Ishar.

"Nggak papa bunda, Is cuman kangen sama mamih. Tangan bunda lembut kaya mamihnya Is."

Amira dan Abimanyu pun terhenyak mendengar perkataan Ishar. Abimanyu melihat mata merah Ishar pun dapat merasakan kesedihan Ishar.

"Baiklah sebaiknya kita belajar sekarang aja." Abimanyu menghampiri Ishar dan menggenggam tangan Ishar. Amira yang melihat pun tersenyum.

Amira paham bahwa Abimanyu tidak ingin Ishar bersedih lebih lama, Abimanyu mencoba mengalihkan pikiran Ishar agar tidak sedih lagi.

Abimanyu menarik tangan Ishar dan berjalan menuju kamarnya. Abimnayu pun membuka pintu kamarnya, setelah itu Ishar pun menarik tangannya dari genggaman Abimanyu.

"Lo cuci muka aja dulu di kamar mandi, gue mau ke dapur ngambil cemilan." Ishar pun menganggukan kepalanya sambil berjalan menuju kamar mandi.

Abimanyu segera turun ke dapur mengambil beberapa cemilan dan minuman dingin untuk Ishar. Setelah merasa cukup, Abimanyu kembali ke kamar.

Saat Abimanyu masuk ke dalam kamar, pemandangan pertama yang dilihatnya adalah Ishar yang sedang berbaring di atas tempat tidurnya.

"Abi gue ngantuk, belajarnya nanti aja dulu."

"Lo emang nggak takut apa, tidur di kamar cowok?"

"Emang ada masalah ya, gue aja sering tidur di kamar Lian." Jawab Ishar santai.

Sedangkan Abimanyu hanya bisa menepuk keningnya saat mendengar kepolosan Ishar. Tanpa sengaja Abimanyu melihat Ishar yang merenggangkan tubuhnya, dan hal itu membuat rok pendek Ishar sedikit terangkat.

"Ini cewek bodoh atau polos sih? Jadi pengen gue gigit aja dah." Runtuk Abimanyu dalam hati.

"Jadi lo nggak takut sama gue?"

"Buat apa gue takut sama lo? Kan lo juga manusia, sama-sama makan nasi juga buat apa takut"

"Sebenarnya otak lo terbuat dari apa sih."

INCUBO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang