Selisih

419 94 7
                                    

Malam ini Ishar harus sendirian di rumah karena Lian harus pergi dengan Kalista membeli peralatan fasilitas di OSIS.

Karena Lian yang merawat Ishar selama ini, hal itu membuat Ishar tidak bisa memasak sendiri. Lian selalu menyiapkan makanan untuk Ishar.

"Lian nggak sempat bikin makanan, jadi laper deh gue." Gumam Ishar sambil melihat meja makan yang kosong.

Ishar pun segera mengambil jaketnya dan menuju gerasi untuk mengambil sepeda miliknya.

"Dari pada gue kelaparan nunggu Lian pulang, lebih baik gue cari makanan dah." Ujar Ishar dan langsung mengayuhkan pedal sepedanya keluar dari halaman rumah.

Malam ini Ishar menggunakan celana pendek dengan kaos berwarna hitam dilapisi jaket berwarna pink.

Ishar mengayuhkan sepedanya menuju minimarket yang berada di jalan raya. Hingga membutuhkan waktu 25 menit akhirnya Ishar sampai di minimarket yang menjadi tujuannya.

Kemudian Ishar segera masuk ke dalam mini market untuk mengambil beberapa snack dan ice cream. Setelah membayarnya, Ishar membawa belanjaannya ke tempat duduk yang ada di depan mini market.

"Cemilan emang bagus perbaikin mood ya." Gumam Ishar sambil tertawa kecil saat melihat tumpukkan belanjaannya.

Terlihat Ishar sangat lahap memakan cemilannya. Ishar yang terlalu asik makan tanpa sadar bahwa Alfero berdiri di depan mejanya.

"Cewek gue ternyata banyak makan juga ya." Seketika ice cream yang di pegang Ishar pun terjatuh saat mendengar suara Alfero.

"Lo? Lo bagaimana bisa ada di sini?" Ishar sangat ketakutan saat Alfero berdiri tersenyum dihadapannya.

"Gue udah bilangkan, kalau kita selalu ditakdirkan untuk bertemu sayang."

"Jangan mendekat!"

"Lo nggak bisa ngelarang gue Ishar sayang." Ishar semakin menjadi ketakutan saat Alfero duduk di sampingnya.

"Lo ma-mau ngapain Al?!"

"Bagaimana kita berdua bersenang-senang? Gue bisa sewa hotel dengan kamar yang bagus kalau lo mau."

"Brengsek!!!"

"Shuttt! Jangan teriak-teriak sayang."

"Lo cowok paling jahat Alfero!" Ishar mendorong tubuh Alfero tapi itu malah membuat Alfero tertawa kencang.

Saat mata Alfero melihat paha polos Ishar, nampak senyuman seringai mengerikan di wajah Alfero. Tangan Alfero melayang hendak menyentuh paha Ishar, tapi belum sempat Alfero mwnyentuhnya ternyata sebuah tangan mencengkram kuat tangan Alfero.

"Jangan berani buat sentuh dia bangsat!" Ucap Gara yang sudah ada di dekat Ishar.

Gara mencengkram kuat tangan Alfero dan kemudian Gara mendorong tubuh Alfero hingga terjatuh dari kursi.

"BANGSAT!!! Siapa lo?! Berani banget lo ganggu gue!" Teriak Alfero dengan bangkit dari tempat duduknya.

Gara hanya diam dan menarik tubuh Ishar ke belakang tubuhnya. Gara bisa merasakan tangan Ishar yang gemetar karena ketakutan.

"Apa lo tau, dia cewek yang langsung dibawah perlindungan DEVIL!" Alfero pun tersentak terkejut saat melihat pin DEVIL di jaket Gara.

"Oh, ternyata lo budaknya Abimanyu. Oke, kali ini gue lepas. Tapi di waktu lain gue akan bersenang-senang dengan Ishar." Ujar Alfero seraya mengedipkan matanya pada Ishar sebelum beranjak pergi meninggalkan Gara dan Ishar.

Gara mengepal tangannya saat mendengar ucapan Alfero, kemudian Gara segera berbalik melihat Ishar.

Gara tertegun saat melihat wajah Ishar yang pucat dengan tubuh bergemetar. Tangan Ishar dengan mencengkram kuat ujung jaket Gara.

INCUBO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang