Padamnya Lilin

283 55 2
                                    

Abimanyu❤
Maaf, gue nggak bsa jmpt lo. Bunda lgi skit jdi gue hrs jga bunda drmh

Ishar
Skit? Skit apa?

Abimanyu❤
Bunda udh skit lama.

Ishar
Klau gitu, plng sklh gue lngsung ke rmh lo.

Abimanyu❤
Apa prlu gue jmpt?

Ishar
Gue bsa brngkt sendiri. Lo jga bunda aja.

Ishar merasa khawatir dengan keadaan Abimanyu ketika mendengar kabar bunda Amira jatuh sakit.

Karena ucapan Abimanyu yang mengatakan padanya bahwa bunda dan adik perempuannya adalah orang yang berharaga baginya.

Setelah membalas pesan dari Abimanyu, Ishar menatap sekolahnya dengan datar. Hari ini Ishar pergi kesekolah bersama dengan Ivan. Ivan yang melihat wajah Ishar yang murung pun khawatir.

"Kenapa?" Tanya Ivan dengan mengusap kepala Ishar lembut.

"Papih, bundanya Abi lagi sakit. Bunda pasti baik-baik aja kan?" Ishar menundukkan kepalanya dengan perasaan khawatir.

Ivan sudah mengetahui latar belakang keluarga Abimanyu dan termasuk tentang ibunya yang memiliki penyakit ginjal. Karena hal itu Ivan sedikit khawatir dengan kedekatan Ishar dengan Abimanyu.

Ivan mengetahui bahwa hubungan Abimanyu dan ayahnya yang tidak baik karena keluarga Dewantara yang memiliki latar belakang akan kegilaan hak pewaris.

"Tenanglah, bundanya Abimanyu pasti baik-baik aja. Jadi kamu jangan khawatir." Ivan tidak ingin membuat Ishar terlalu khawatir akan sesuatu.

Karena itu tidak akan baik untuk kesehatan Ishar. Ivan tidak ingin putrinya merasa sedih, bahkan Ivan tau bahwa Ishar terpaksa untuk membenci Lian yaitu saudara kembarnya sendiri karena scandal dirinya.

"Ya, papih benar. Bunda Abi pasti baik-baik aja jadi Abi pasti kuat ngjaga bundanya." Ucap Ishar.

"Anak pintar. Jadi kamu mau ngejenguk bundanya Abi? Apa mau papih antar nanti?"

"Nggak usah, Is berangkat pakai taksi aja. Tapi papih nanti yang jemput aku kalau udah selesai."

"Kalau kamu maunya gitu yaudah, sekarang jangan sedih."

"Makasih papih." Ishar langsung memeluk Ivan dan mencium pipinya.

Ivan tersenyum dan mengusap kepala Ishar lembut. Setelah itu Ishar turun dari mobil sambil melambaikan tangannya sebelum berjalan masuk ke sekolah.

Ketika Ishar berjalan menuju menuju kelasnya tiba-tiba tangannya di cekal oleh seseorang. Ishar yang terkejutpun segera menarik tangannya.

"Berani banget lo megang tangan gue." Ucap Ishar pada Bimo yang sosok mencekal tangannya.

"Sorry, gue nggak sengaja. Tapi apa lo ada waktu? Ada sesuatu yang harus gue omong sama lo secara pribadi." Bimo menggaruk tengkuknya yang tidak gatal karena merasa canggung pada Ishar.

"Apa ini berhubungan sama Abi?"

"Ya, ini tentang Abi."

"Oke." Setelah itu Bimo menganggukan kepalanya dan berjalan menuju rooftop dengan diikuti Ishar dibelakang.

Bimo melirik sekilas untuk melihat wajah Ishar yang masih terlihat pucat tapi Ishar dengan baik menyembunyikan wajah pucatnya dengan raut wajah yang mengintimidasi.

Bimo akui bahwa Ishar dan Abimanyu terlihat seperti orang yang sama. Sosok yang dingin tapi memiliki hati yang hangat menggambarkan sosok mereka berdua.

INCUBO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang