Firasat Buruk

660 114 6
                                    

"Thanks, udah nganter gue." Ucap Ishar saat mobil Abimanyu sudah berhenti di depan rumah Ishar.

"Gue yang harus minta maaf sama lo, gue sudah buat lo pulang telat." Abimanyu sangat merasa tidak nyaman karena sudah membuat Ishar pulang terlambat.

"It's okay."

"Sebagai permintaan maaf gue, buku ini buat lo." Abimanyu memberikan buku olimpiade yang tadinya Ishar gunakan untuk belajar.

Wajah Ishar seketika ceria saat melihat Abimanyu menyerahkan buku olimpiadenya, dengan cepat Ishar mengambil buku itu dan langsung memeluknya.

Abimanyu menggelengkan kepalanya heran melihat Ishar yang begitu senang ketika mendapatkan buku darinya.

"Hari ini lo baik banget sama gue, terima kasih." Ucap Ishar tulus dan di balas Abimanyu anggukan singkat.

Ketika Ishar ingin membuka pintu mobil, tangan Abimanyu dengan cepat menahan Ishar. Ishar pun berbalik ke arah Abimanyu dengan heran.

"Ada apa lagi?" Tanya Ishar.

Abimanyu pun mengambil sesuatu dari dalam hoodienya. Setelah itu nampak sebuah pin dengan bentuk mahkota yang bertanduk.

Tangan Abimanyu menarik pelan tangan Ishar dan meletakan pin itu ke telapak tangan Ishar. Ishar hanya diam, dan menatap bingung pada pin yang ada di tangannya.

"Gue minta sama lo, dari sekarang bawa pin ini kemana pun lo pergi." Ujar Abimanyu dengan sorot mata yang menghunus tajam.

"Kenapa?"

"Jangan banyak tanya, ikutin apa kata gue."

"Kenapa gue harus ikutin kata lo? Lo nggak bisa ngatur gue."

Abimanyu yang kesal dengan ucapan Ishar pun langsung menarik tangan Ishar kasar hingga membuat tubuh Ishar sangat dekat dengannya.

"Jangan pernah mancing gue Ishar, gue bisa melakukan apapun yang tidak pernah lo bayangin."

"A-apa maksud lo?"

"Gue cuman minta lo bawa pin itu kemana pun lo pergi dan jangan banyak bertanya!" Wajah Abimanyu sangatlah dekat dengan Ishar.

Bahkan jarak bibir mereka berdua hanya berjarak beberapa senti saja. Ishar pun merasa gugup hingga membuat dirinya berkeringat dingin.

Tok!...
Tok!...
Tok!...
Tok!...
Tok!...

Tiba-tiba saja mereka berdua di kejutkan dengan suara ketukan kencang dari jendela di samping Abimanyu.

Abimanyu segera menjauhkan badannya dari Ishar, dan membuka jendela mobilnya. Ketika jendela terbuka, Abimanyu dan Ishar dikejutkan dengan sosok Lian yang menatap mereka berdua datar.

"Is, ayo cepat masuk. Gue udah masakin sup buat lo." Ishar yang mendengar ucapan Lian yang dalamnya ada kalimat perintah pun segera turun dari mobil.

Ishar juga memasukkan pin yang di berikan Abimanyu padanya ke saku bajunya. Ketika sudah memastikan Ishar masuk ke dalam rumah, Lian pun kembali menatap Abimanyu penuh selidik.

"Sorry, gara-gara gue dia pulang telat."

"Gue percaya sama lo, tapi satu hal yang lo harus ingat. Jangan pernah buat sentuh tengkuk Ishar. Jika sampai hal itu terjadi gue nggak peduli lo ketua DEVIL, gue akan bunuh lo!"

"Ada apa dengan tengkuk Ishar?"

"Gue nggak bisa jawab apapun, tapi kalau lo nyentuh tengkuk Ishar maka lo akan liat sisi lain Ishar." Setelah mengatakan hal itu, Lian pun meninggalkan Abimanyu dan kembali masuk ke dalam rumahnya.

INCUBO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang