Pagi ini Lian datang ke sekolah lebih dulu dan sekarang Lian berada di ruangan OSIS. Sudah lima hari setelah kejadian dirinya dan Kalista terjadi, Lian tidak pernah melihat sosok Kalista lagi.
Bahkan Lian mengetahui dari Ishar bahwa Kalista sudah absen selama lima hari terakhir. Lian pun menjadi khawatir dengan keadaan Kalista.
"Maafin gue Kal, gue masih takut buat ketemu sama lo." Gumam Lian.
"Jadi lo masih mikirin cewek itu?" Ucap Rere yang masuk ke dalam ruang OSIS begitu saja membuat Lian geram.
"Lo nggak ada wewenang untuk masuk ke sini! Jadi lebih baik lo keluar sekarang."
"Kenapa lo jadi marah? Apa lo lupa dengan ucapan gue?"
"Gue nggak takut sama ancaman lo. Gue juga bisa buat hidup lo sengsara."
"Wow! Inilah kenapa gue suka sama lo. Lo agresif dalam semua hal." Ucap Rere dengan menyentuh wajah Lian lembut.
"Jangan sentuh gue!" Mendapatkan penolakan dari Lian, Rere menyeringai sambil mengetuk sesuatu di handphonenya.
Kemudian Ishar baru saja datang dengan mobilnya sendiri. Terlihat Ishar baru saja turun dari mobil dan berjalan menuju kelasnya. Tapi hari ini Ishar merasakan keanehan, karena sedari tadi semua orang menatapnya.
Hingga langkah Ishar terhenti ketika Qina berdiri mengahalangi jalannya. Di saat Qina berdiri di depan Ishar, sontak semua orang yang di koridor mengelilingi mereka.
"Gue nggak ada urusan apapun sama lo, jadi lebih lo minggir." Ishar menatap Qina dengan tatapan sinis.
"Jangan lo kira lo di sini anak emas Ishar, sekarang semua orang sudah tau betapa buruknya diri lo." Ejek Qina dengan menatap Ishar remeh.
"Omong kosong apa ini Qina? Gue terlalu muak untuk berurusan sama lo."
"Anak sok pintar lebih baik lo sucikan tubuh lo!"
"Apa maksud lo?!"
"Gue tau kalau lo pernah di lecehkan saat lo masih SMP. Lo sangat menjijikan Ishar!" Ucapan Qina seakan batuh besar yang menimpa dirinya.
Seketika tubuh Ishar gemetar dan wajahnya memucat. Pikiran Ishar seakan kosong dan tidak bisa melakukan apapun.
"Gue nggak nyangka kalau Ishar udah jadi korban pelecehan."
"Apa Ishar udah di pake berkali-kali."
"Ternyata dia selama ini sok suci banget."
"Kalau gitu kita bisa nyentuh dia dong!"
"Gila! Selama ini jual mahal sama cowok lain eh ternyata malah udah di pake."
"Jangan bilang Abimanyu nggak tau masalah ini?!"
"Bisa Abimanyu selama ini di goda sama dia." Ucap beberapa orang yang mengerumuninya.
Qina yang mendengar semua orang menghina Ishar pun tersenyum puas dan dia mengetik sesuatu di handphonenya.
Di kejauhan terlihat Antariksa dan Riko terdiam terkejut mendengar yang baru saja mereka dengar, sontak mereka berdua pergi menuju rooftop untuk memberitahukan pada Abimanyu.
Antariksa dan Riko berjalan tergesa-gesa dan mereka terhenti saat melihat Abimanyu menuruni tangga. Abimanyu bingung ketika melihat wajah Antariksa dan Riko yang pucat.
"Kenapa lo berdua?" Tanya Abimanyu dengan menaikan alisnya.
"A-Abi, Ishar..." ucap Riko gugup.
"Ishar? Ada apa sama Ishar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
INCUBO [END]
Teen FictionINCUBO dalam bahasa Italia artinya adalah "Mimpi Buruk" Siapa yang tidak tau dengan Abimanyu Putra Dewantara ketua DEVIL generasi ke-dua yang mendapatkan julukkan "Perfect Boy". Abimanyu adalah anak emas bagi para guru-guru, tidak hanya mengandalkan...