Hari Terakhir

246 48 0
                                    

Pagi ini Abimanyu datang ke sekolah lebih pagi dan sekarang Abimanyu sedang bermain basket. Abimanyu bermain dengan seragam yang terbuka memperlihatkan kaos hitamnya.

"Apa gue bisa ikut main?" Ucap Ishar yang berdiri dibelakang Abimanyu.

"Lo? Sejak kapan lo ada disini?" Abimanyu mengusap kepala Ishar lembut.

"Gue baru aja datang. Jadi, gimana kita main."

"Kalau gue yang menang, lo harus turutin ucapan gue."

"Siap kapten!" Jawab Ishar antusias.

Setelah itu Abimanyu mengambil jaketnya yang dia letakan di lapangan, kemudian Abimanyu mengikat jaket itu ke pinggang Ishar.

Ishar tersenyum melihat kepedulian Abimanyu, tapi senyuman Ishar pun seketika menghilang ketika melihat mata lelah Abimanyu.

Ishar tau bahwa Abimanyu tidak tidur setelah pemakaman Nada, sedangkan Abimanyu yang melihat senyuman Ishar yang menghilang pun mencubit kecil pipi Ishar.

"Jangan masang muka murung gitu, gue baik-baik aja. Lo jangan khawatir." Ucap Abimanyu.

"Gue akan ngebuat lo bahagia bagaimana pun caranya. Jadi jangan pernah merasa sendirian, karena lo punya DEVIL yang selalu ada buat lo dan gue akan menjadi jembatan bahagia untuk menghilangkan mimpi buruk lo."  Janji Ishar dan hal itu membuat Abimanyu tidak bisa menahan senyumannya.

"Apa gue boleh cium lo?" Abimanyu mendekatkan wajahnya dengan wajah Ishar.

"Nggak boleh!" Ishar menutup mulutnya dan hal itu sangat menggemaskan dimata Abimanyu.

"Lo menggemaskan Ishar, sampai gue nggak bisa nahan diri gue sendiri." Ujar Abimanyu.

Seketika wajah Ishar menjadi merah padam karena malu mendengar ucapan Abimanyu. Ishar yang malu pun langsung mengambil bola basket dan langsung berlari meninggalkan Abimanyu.

"Ini seperti hari yang indah sebelum badai datang." Ucap batin Abimanyu sembari melihat Ishar yang melompat memasuki bola basket ke dalam ring.

Kemudian Abimanyu berlari kecil menghampiri Ishar dan mengambil bola basket itu dari tangan Ishar.

Abimanyu memantul-mantulkan bola basket itu dengan menjaga jarak dari Ishar agar tidak bisa merebut bola basket itu.

Ishar berusaha mengambil bola basket itu tapi Abimanyu selalu bisa menghindar dan memasukkan bola itu ke dalam ring dengan mudah.

Berkali-kali Ishar mencoba merebut bola tapi Abimanyu selalu bisa menghindar dengan cara menipu Ishar hingga Ishar pun kesal, dan Abimanyu sudah memasukan bola sebanyak 3 kali dan hal itu menandakan kekalahan Ishar.

"Gue menang." Ucap Abimanyu dengan senyuman puasnya.

"Lo main licik sih!" Wajah Ishar yang cemberut membuat Abimanyu gemas melihatnya.

"Sekarang, karena gue menang lo harus traktir gue susuk kotak."

"Susu kotak?"

"Iya susu kotak favorit lo."

"Sejak kapan lo suka susu kotak."

"Sejak gue punya pacar bocah." Abimanyu mengacak lembut rambut Ishar.

"Ih! Apaan sih?!" Wajah Ishar menjadi malu dengan godaan Abimanyu.

Setelah itu Abimanyu mengambil tasnya dan menggandeng tangan Ishar menuju kantin untuk membeli susu kotak sesuai perjanjian.

Tapi saat mereka berjalan tiba-tiba langkah Abimanyu terhenti dan hal itu membuat Ishar bingung, tapi kemudian Ishar melihat sosok Gara yang berdiri di depan mereka.

INCUBO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang