Ini Awal

417 87 8
                                    

"Lian, gue mau ngomong." Ujar Ishar dan duduk di samping Lian yang sedang asik makan roti panggangnya.

"Ngomong ya ngomong aja Ishar, kaya lo mau ngomong sama presiden aja pake bilang sama gue." Timpal Lian sambil menggelengkan kepalanya.

"Gue serius Lian bukan bercanda." Ishar mencubit lengan Lian yang hanya menanggapi ucapan Ishar tidak peduli.

"Akhh! Sakit Is! Mau ngomong apa sih dek?" Pekik Lian kesakitan ketika mendapatkan cubitan maut dari Ishar.

"Gue mau ngomong tentang Abi sama gue."

"Abi?"

"Iya, kemaren Abi nyataain perasaan dia ke gue. Dia bilang kalau sekarang dia benar-benar suka sama gue, dan hari ini dia nunggu jawaban gue." Ujar Ishar.

Lian sangat terkejut mendengar bahwa Abimanyu benar menyukai adik perempuannya. Lian ingat bahwa Ishar pernah mengatakan bahwa mereka pacaran karena saling mendapatkan keuntungan.

Tapi hari ini Lian malah mendapatkan kabar bahwa Abimanyu benar-benar menyukai Ishar, itu sangat membuat Lian terkejut.

"Apa maksud lo Is? Kalau lo juga suka sama dia ya terima kalau nggak jangan terima. Lo harus tau bahwa cinta itu kaya tombak bermata dua, bisa membuat lo seakan terbang ke langit tapi bisa juga membuat lo jatuh ke jurang yang sakit." Lian menepuk pelan kepala Ishar.

Lian khawatir karena ini untuk pertama kalinya Ishar merasakan sebuah cinta, Lian senang mendengar bahwa Abimanyu menyukai adiknya tapi Lian juga takut kalau Ishara akan terluka jika bersama Abimanyu.

"Gue nggak tau Lian, gue nggak ngerti perasaan gue sendiri. Gue merasa nyaman sama dia, tapi gue nggak tau itu cinta atau bukan." Ishar memeluk Lian karena dilanda kebingungan.

Lian pun membalas pelukkan Ishar padanya, tangan Lian mengusap pelan kepala Ishar untuk menenangkannya.

"Hanya lo sendiri yang tau jawabannya Is, apapun keputusan lo gue selalu dukung itu. Lo adik dan kembaran gue satu-satunya Is, apapun yang membuat lo senang gue juga ikut senang." Ucap Lian.

Di saat dua saudara kembar itu saling berpelukkan, tiba-tiba suara klakson mobil di luar membuat mereka pun terganggu. Hingga tidak lama kemudian, handphone Ishar berbunyi menandakan notifikasi pesan baru masuk.

"Itu pasti Abi kan?" Tebak Lian dan di jawab Ishar dengan anggukan kepala sembil tersenyun.

"Yaudah, lo duluan aja. Gue mau jemput Kalista ada urusan bentar."

"Oke, gue berangkat ya." Ishar melambaikan tangannya sebelum berlari keluar untuk menghampiri Abimanyu.

Saat Ishar keluar, matanya pun di suguhkan dengan sosok tampan Abimanyu yang berdiri di samping mobilnya. Ishar pun tersenyum ke arah Abimanyu.

"Kayanya gue di kehidupan sebelumnya adalah pahlawan makanya gue bisa ketemu cewek secantik dia." Gumam Abimanyu saat melihat Ishar yang berjalan ke arah sambil tersenyum hangat.

"Kenapa nggak pake motor aja sih, kan bisa ngindarin macet." Ujar Ishar ketika sudah berdiri di hadapan Abimanyu.

"Baru juga ketemu, lo udah ngomelin gue. Gimana, apa lo udah ada jawaban dari pertanyaan gue?" Abimanyu mencubit pipi bulat Ishar dan mendekati wajahnya ke hadapan Ishar.

"Ngomongnya jangan dekat-dekat Abi."

"Gemasin banget sih lo kaya anak ayam."

"Kok anak ayam sih?!"

"Lo anak ayam, gue induknya. Jadi lo harus di samping gue terus supaya aman." Abimanyu mengacak rambut Ishar dan itu membuat Ishar tertawa karena mendengar ucapan Abimanyu yang sangat lucu.

INCUBO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang