"Kalista, Antariksa apa lo berdua sudah menyiapkannya dengan baik?" Tanya Ishar saat memasuki mobilnya.
"Sudah, semua sudah beres. Gue udah nyusun acaranya sesuai yang lo minta." Ujar Kalista.
"Gue juga sudah menyiapkan keamanan dengan baik." Ucap Antariksa dengan menyerahkan tab yang berisi semua berkas yang akan di persentasikan Ishar dalam acara sosial yang di adakan oleh partai kakeknya.
"Tenanglah Is, semuanya sudah beres. Dina udah disana nyiapin keperluan lo." Antariksa mengusap kepala Ishar agar bisa lebih tenang dan tidak mengkhawatirkan acaranya.
Ishar pun akhirnya bernapas dengan benar dan menganggukkan kepalanya. Ishar hanya ingin membuat acara kakeknya bisa berjalan dengan lancar, agar orang-orang bisa melihat partai yang baik untuk masyarakat.
Ishar ingin mencari dukungan yang banyak agar ayah dari Alfero tidak bisa mendapatkan posisi di kursi dewan. Ishar akan melakukan apapun untuk menggagalkan ayah Alfero untuk naik ke kursi dewan.
"Baiklah, sekarang gue harus berangkat. Lo berdua cepatlah menyusul setelah urusan lo berdua selesai." Ucap Ishar pada kedua sahabatnya itu.
Setelah itu Ishar melajukan mobilnya menuju acara sosial yang sebentar lagi akan di mulai. Sedangkan Antariksa dan Kalista saling bertukar pandang dan kemudian segera memasuk mobil Antariksa yang terparkir.
Mereka berdua pergi dengan diam dan wajah Kalista mengeras. Tangan kalista mengepal kuat dan tidak lama kemudian Kalista melihat handphonenya yang menperlihatkan Lian yang menghubunginya.
"Kenapa nggak lo angkat?" Tanya Antariksa ketika melihat Kalista yang membiarkan panggilan Lian begitu saja.
"Gue nggak mau dia dalam masalah, kali ini biar gue ngelindungi dia dan Ishar. Gue akan membalas semua kebaikan Ishar meskipun ini tidak sebanding dengan apa yang sudah Ishar lakukan buat gue." Ucap Kalista.
"Apa lo yakin dengan rencana gue ini? Ini akan membuat lo masuk dalam lingkaran hitam, dan mungkin Ishar akan marah sama lo." Antariksa ingin memastikan Kalista yang yakin dengan rencana yang akan di jalaninya ini.
"Gue yakin." Jawab Kalista tegas.
Antariksa yang mendengar ucapan Kalista pun menghela nafas pelan dan kembali fokus mengendarai mobilnya.
Antariksa bersama Kalista hari ini akan menjalani rencana untuk membalas dendam dengan yang terjadi pada Ishar.
Hingga tidak terasa mereka pun sampai di sebuah bar yang dimana Rere selalu mengunjunginya. Setelah memarkirkan mobilnya, Antariksa dan Kalista pun keluar dari mobil.
Mereka berdua masuk ke dalam bar dan seorang laki-laki datang menghampiri mereka dengan wajah datarnya yaitu Yuta, salah satu anggota DEVIL.
"Apa lo sudah melakukan apa yang gue minta?" Tanya Antariksa.
"Gue udah bawa dia ke kamar, sekarang ikutin gue." Ucap Yuta.
"Gue kaya kenal dia deh." Gumam Kalista pelan tapi masih bisa terdengar jelas oleh Antariksa.
"Dia Yuta, salah satu anggota DEVIL." Antariksa menjawab dengan santainya.
Kalista pun membulatkan matanya sembari menganggukkan kepalanya dengan wajah yang terkejut. Kalista tidak tau bahwa Antariksa akan melibatkan DEVIL dalam rencananya.
Setelah itu mereka bertiga sampai di depan pintu kamar, detik kemudian Yuta membuka pintu kamar itu dan mata Kalista melihat sosok Rere yang terbaring di atas tempat tidur yang sudah tidak sadarkan diri oleh pengaruh obat tidur.
"Lakukan sekarang Yuta." Perintah Kalista dengan menatap Rere dengan tajam.
Kemudian Yuta melepaskan jaketnya dan menyisakan kaos hitam, Yuta pun segera menaiki tempat tidur yang dimana Rere berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
INCUBO [END]
Teen FictionINCUBO dalam bahasa Italia artinya adalah "Mimpi Buruk" Siapa yang tidak tau dengan Abimanyu Putra Dewantara ketua DEVIL generasi ke-dua yang mendapatkan julukkan "Perfect Boy". Abimanyu adalah anak emas bagi para guru-guru, tidak hanya mengandalkan...