Keadaan Kim Jennie cukup memprihatinkan, super model asal Korea itu tidak lagi tampil cantik dan menawan seperti biasa di sorot ratusan kamera wartawan televisi dan berita.
Saat Jisoo masuk kedalam kamar ruang rawat inap itu. Dia termenung, badannya gemetar dan belum siap menahan tangisnya.
Melihat kondisi adiknya yang sekarang begitu mengenaskan, tubuh si bungsu Kim itu sayu dan pucat, ditambah rambut berantakan lalu luka tusukan jarum infus ditangannya yang memar membuat Jisoo merasa menyesal.
Apa Jennie menganiaya dirinya sendiri sampai seperti ini?
Sungguh hati Jisoo sebagai seorang kakak terasa habis tersayat-sayat. Didetik itu juga Jisoo menangis dan lekas memeluk Jennie begitu erat, mereka bahkan berlutut di lantai.
Jisoo tidak melepaskan Jennie seolah siap menyalurkan semua rasa rindu dan penyesalan yang paling dalam karena dia tega mengabaikan Jennie. Lihatlah, si bungsu Kim itu yang dulu sangat kuat kini terlihat seperti wanita gila.
Itulah akibatnya karena, Jisoo terlalu sibuk menyalahkan banyak orang dan memilih bersembunyi untuk menunda menghadapi masalah ini. Harusnya Jisoo ada disaat Jennie membutuhkannya, maka adiknya tidak akan berakhir seperti ini.
"Mianhae... Jennie!!! Harusnya aku datang lebih awal... hiks!!.."
Jisoo menangis tak henti-hentinya memeluk Jennie. Dia menyesal dan kesal pada dirinya sendiri.
"Kak Jisoo jahat!..."
Itulah kalimat menyakitkan yang Jennie ucapkan, seolah membunuh Jisoo secara hidup-hidup, rasanya Jisoo ingin menyayat tangannya untuk merasakan luka yang sama dengam Jennie.
"Kak Jisoo jahat!! Kau Jahat! Jahat! Jahat!!...."
Jennie memukul-mukul Jisoo begitu histeris. Dia memberontak dengan sisa kekuatannya, bahkan sepertinya Jennie lupa jika dia sedang hamil. Hal kasar seperti itu bisa membuat janin mungil milik calon Appa Min Yoongi itu keguguran.
Bagai di sambar petir, perasaan Jisoo makin hancur.
Bagaimana bisa Jennie mengucapkan kata menyakitkan itu disaat Jisoo ada disampingnya. Tapi mungkin semua yang ada di pikiran Jennie benar. Karena orang yang patut disalahkan adalah Jisoo, sebab dia tidak becus mengurus adiknya.
"Jennie... jjebal!!" Pinta Jisoo.
Tapi pada akhirnya Jisoo malah terhempas karena Jemnie mendorongnya. Apa Jisoo selemah itu?
"Jennie-yaa... Jangan katakan itu! Maafkan kakakmu yang bodoh ini... Tolong maafkan!!"
Jisoo akhirnya berlutut sesaat, air matanya masih tumpah tapi dia sanggup meraup pipi mandu adiknya untuk menatap bulat bola mata coklat milik Jennie.
"Aku dari kemarin meminta kakak untuk datang, tapi apa yang aku dapatkan??"
Jisoo terdiam, ia kalah dan tak mau memperburuk keadaan diantara mereka.
"Aku menunggu kakak begitu lama... rasanya rindu sekali sampai aku tidak nafsu makan dan selalu memikirkanmu!!"
Kata Jennie dengan pandangan mata lelah dan kosong. Seolah dia muak dengan sakitnya itu fisiknya tidak bisa diandalkan lagi.
"Aku ingin mati saja!!! Tidak ada yang sayang lagi padaku!!" Ucap Jennie setengah berteriak.
Dengan gerakan tiba-tiba Jennie mencoba mencekik lehernya sendiri. Gadis itu terlalu labil untuk menghadapi rasa gelisahnya dan ngidam dini yang ia rasakan.
Jisoo langsung mencegahnya dengan memisah tangan Jennie dari usahanya mencekik leher itu, bisa-bisanya Jennie berpikir untuk menghabisi 2 nyawa sekaligus!
![](https://img.wattpad.com/cover/162163946-288-k551043.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Title For Us #Wattys2019 [END]
Romance"Yah, sayang sekali... Aku pikir Nona ini pacarmu, kau betah sekali menjomblo kak... Kapan kau menyusulku untuk menikah?" "Jika aku sudah mood mungkin" balas Seokjin tanpa minat. "Kapan kau akan mood untuk menikah dasar kakak bodoh? Ingat umurmu it...