Hari yang sama
Di Rumah Sakit Central
.
.
Suho sudah kembali. Entah bagaimana caranya pria kalem seperti dirinya bisa akrab dan mengobrol bersama Yoongi, pria rapper, berotak sengklek dan bermulut emak-emak itu.Dan dokter Taehyung datang lagi. Pagi ini dialah yang mengecek kondisi Jisoo, katanya bahu yang kaku adalah efek recovery alami dari sususan tulang yang retak. Jadi, Jisoo disarankan untuk meminimalkan pergerakan yang dominan melibatkan bahu bagian atasnya.
Jennie juga, sedari tadi dia terlihat sebuk untuk mengabari kedua orang tua mereka. Ayah dan ibunya, akan tiba di Korea sore nanti. Mereka berdua langsung terbang dari Singapura setelah merampungkan pekerjaan mereka disana.
"Kakak, kau mau makan apa?" Jennie sudah menyimpan ponselnya. Tadinya ia sibuk mengetik sesuatu disana.
"Kakak tidak lapar." ucap Jisoo agak parau. Sepertinya semakin lama, rasa sakit di bahunya kembali berdenyut-denyut. Dan Jisoo mati-matian menahannya agar Jennie tidak khawatir.
"Hari ini aku membelikan kakak nasi kari, serius tidak mau makan?" tawar Jennie.
Jisoo menggeleng lemah.
Tok!... Tok!.. Tok!...
Semua mata teralihkan menuju ke arah pintu. Seseorang mengetuknya dari luar. Yoongi'pun berinisiatif untuk membukanya. Siapa tau orang yang datang adalah dokter atau suster yang ingin memeriksa kakak iparnya lagi.
Awalnya Yoongi ragu untuk mempersilahkan seorang pria bersetelan baju serba-hitam, ditambah sebuah masker penutup wajah yang dikenakannya, untuk masuk ke dalam ruang inap kakak iparnya.
Tapi sepertinya lelaki asing berbadan jakung itu memiliki urusan yang penting dengan Jisoo. Dan kecurigaan Yoongi harus ditunda untuk beberapa saat.
"Mwo? Silahkan masuk Tuan..." Yoongi berujar sopan pada lelaki itu.
Sedangkan Jennie menatap penuh selidik pria yang Yoongi antarkan ke arah kakaknya.
Suho juga sama, ia bahkan langsung berdiri tegap saat pria mencurigakan itu seolah kenal akrab dengan Jisoo. Sampai-sampai tak ada keraguan di setiap langkahnya mendekat ke tempat Jisoo berbaring.
"Honey siapa dia?" tanya Jennie dengan sedikit berbisik pada Yoongi.
"Katanya sih, dia polisi." jawab Yoongi seadanya.
'Oh, aku tau siapa dia. Tapi untuk apa pria itu ke sini lagi?' -batin Jennie.
"Kau sudah baikan?"
Jisoo sontak melebarkan matanya, ia kenal dengan suara datar ini. Seulas senyum terpatri di atas wajah kesakitannya.
"Pak polisi Seokjin, kau kah itu?" seru Jisoo cukup bersemangat.
"Maaf aku memakai masker, aku agak tidak enak badan... Tapi sepertinya aku harus melepaskannya."
Bagaikan gerakan lambat, Yoongi dan Suho yang ada disana menanti dengan tak sabaran siapa sebenarnya sosok misterius yang memakai pakaian serba hitam tersebut.
Hanya pengecualian untuk Jisoo dan Jennie, mereka sendiri sudah tau jika lelaki itu adalah pak polisi Kim Seokjin.
"Anda siapa ya?" Suho berdiri tak jauh dari Yoongi. Ia amat penasaran sekali pada sosok lelaki yang terlihat akrab dengan Jisoo-nya.
"Perkenalkan saya Kim Seokjin, tim kepolisian yang menangani kasus tabrakan, yang melibatkan nona Kim Jisoo. Anda?" Jin melempar balik pada Suho.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Title For Us #Wattys2019 [END]
Romans"Yah, sayang sekali... Aku pikir Nona ini pacarmu, kau betah sekali menjomblo kak... Kapan kau menyusulku untuk menikah?" "Jika aku sudah mood mungkin" balas Seokjin tanpa minat. "Kapan kau akan mood untuk menikah dasar kakak bodoh? Ingat umurmu it...