Siang Hari di Sebuah Restoran.
.
.
"Dia benar-benar menguji kesabaranku!"Seorang namja berkemeja tosca tua nampak duduk dengan posisi menunduk. Kedua ujung sikunya bertumpu pada paha.
Sementara itu matanya yang amat sipit, menatap tajam hiasan interior privat room yang bernuansa serba coklat dan emas di sebuah restoran mewah bintang lima.
Seolah sudah gusar dan lelah dengan kebosanan karena menjadi penunggu ruangan tersebut. Hwang Minhyun, kembali menyesap kasar minuman wine mahal miliknya sampai ke tetes terakhir.
Kemudian, water goblet bekas wine yang tak berdosa itu dihentakkan dengan kasar diatas meja marmer. Tentu suara benturan gelas kaca dan meja mermer itu menimbulkan bunyi denting yang tajam, namun hanya beberapa saat.
Sebenarnya saat ini, masih terlalu dini bagi Minhyun untuk marah. Tapi ya begitulah, karena ia merasa terlalu bosan dan terlalu lama menunggu akhirnya amarah Minhyun meledak juga.
Jika saja, menunggu orang itu bukan hal penting dan menyangkut kelangsungan hidup adiknya. Minhyun pasti tak akan mau duduk termenung, bengong seperti orang bodoh didalam ruangan ini, selama dua jam lebih.
Kemudian, Minhyun menyenderkan punggung pada bantalan kursi. Ia menutup mata sejenak, sembari menikmati bekas wine yang hangat dan strong masih terasa mengalir di tenggorokannya tadi.
Setelah hening beberapa menit dan Minhyun mulai menikmati suasana kesendiriannya dengan mengistirahatkan matanyan. Tiba-tiba pintu privat room terketuk dari luar.
Dan Minhyun langsung terjaga, namja itu membuka satu mata sebelah kanannya. Ia melirik sinis pintu privat room yang terbuka dan seseorang berbadan tinggi-tegap masuk ke dalam ruangan setelah menutup kembali pintu tersebut.
"Jadi, ayo bicarakan dengan cepat!"
Suara berat namja asing yang baru saja datang membuat Minhyun mendecih. Lalu Minhyun duduk tegap dengan menyilangkan keatas sebelah kakinya, tak luput juga ia menatap mata namja asing itu.
"Choi Woo... Bin..." Minhyun mengeja nama namja asing yang duduk didepannya.
"Jangan sebut namaku dengan mulut kotormu itu sialan!" sinis namja itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Title For Us #Wattys2019 [END]
Любовные романы"Yah, sayang sekali... Aku pikir Nona ini pacarmu, kau betah sekali menjomblo kak... Kapan kau menyusulku untuk menikah?" "Jika aku sudah mood mungkin" balas Seokjin tanpa minat. "Kapan kau akan mood untuk menikah dasar kakak bodoh? Ingat umurmu it...