"Kau akan pergi lagi?"
Seokjin tak kuasa melihat wajah memelas ibunya. Anak pertama dari pasangan keluarga Kim itu mengangguk singkat setelah tertangkap basah oleh ibunya. Akan pergi keluar rumah menuju kantor.
"Tidak bisakah, putra ibu libur sehari saja? Baru kemarin malam kau pulang dan pagi ini sudah mau pergi lagi!!??" desaknya dengan nada tinggi.
"Maaf ibu, aku tidak bisa tinggal di rumah seharian... Kemarin aku sudah ijin pulang lebih awal dari kantor.. Jadi malu jika, aku minta ijin lagi hari ini." jawabnya kalem.
"Kau itu'kan petinggi di kantormu, Seokjin... Masak untuk cuti sehari saja harus malu??" suara Nyonya Kim berkumandang lagi.
"Maaf ibu aku tetap tidak bisa, karena hari ini, aku harus mengurus kasus kecelakaan yang tertunda kemarin." Seokjin sangat menyesal, ia tak bisa mengabulkan permintaan ibunya. Yang menyuruh dirinya untuk berdiam menemani Nyonya Kim dirumah.
"Kenapa semua orang dirumah ini selalu sok sibuk? Padahal besok itu 'kan weekend apa mereka tidak mengerti!" cerca wanita yang telah berumur tersebut.
Bahkan rasanya, kerutan di wajahnya selalu bertambah dua centimeter di setiap detik, karena cukup lelah cerewet menasihati penghuni rumah untuk meluangkan dan menghabiskan waktu bersama sekali-sekali.
Seokjin menatap datar wanita yang memisuh-misuh semua anggota keluarga Kim, yang memang sibuknya minta ampun di hari jumat pagi ini. Wanita itu menghentakan kakinya cukup keras, guna melangkah ke dapur.
Jangan salahkan ibunya, jika wanita itu merasa kecewa telah di telantarkan oleh semua penghuni rumah hari ini.
Gara-gara Seokjin, orang terakhir yang akan pergi bekerja meninggalkan rumah besar itu, ibunya jadi marah-marah lagi.
Total ada lima orang yang mendiami rumah keluarga Kim. Jika mereka tidak menghitung Seokjin yang sudah tinggal terpisah.
Dan empat diantara mereka memang memiliki tanggungjawab berbeda di luar rumah.
Contohnya seperti ayahnya. Si-kepala keluarga Kim yang berpropesi sebagai dosen di salah satu Universitas ternama, membuat jam terbang pria paruh baya itu, cukup tinggi dari hari senin hingga Jum'at. Jadwalnya selalu full mengajar mahasiswa terus. Sekaligus beliau juga menjadi seorang dosen pembimbing tugas akhir mahasiswanya.
Sedangkan Seokjin, si-anak pertama. Sudah pasti ia sibuk di kantor polisi untuk bekerja dan ingat, dia juga sudah pendah ke rumah pribadinya. Jadi memang Seokjin terhitung sangat jarang bertemu atau berkumpul dengan keluarganya.
Kim Taehyung, merupakan seorang dokter umum di rumah sakit Central. Jadi jelas, setiap hari anak kedua dari keluarga Kim ini. Berangkat bekerja dari pagi sampai sore.
Hampir sama dengan suaminya. Menantu pertama keluarga Kim, juga memiliki rutinitas yang bisa dibilang cukup padat.
Bae Joo Hyun atau akrabnya dipanggil Irene, wanita itu juga sibuk bekerja. Sebagai seorang wanita karir, yang bekerja di salah satu kantor asuransi swasta. Tentu, pekerjaannya itu menyita banyak waktunya.
Irene hanya sempat mengurus Taehyung di pagi dan malam hari saja. Sisanya ia tak sempat membersihkan rumah atau sekedar membantu ibu mertuanya melakukan pekerjaan rumah tangga, seperti menantu-menantu kebanyakan.
Dan terakhir, si-kecil anak paling bungsu di keluarga Kim juga akhir-akhir ini disibukan dengan jadwal kuliahnya, sudah seperti sinetron kejar tayang yang acak-acakan saja.
Kadang Jungkook kuliah amat pagi dari jam delapan sampai selesai. Atau dia juga kadang kuliah amat sore dimulai dari jam enam petang-sampai selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Title For Us #Wattys2019 [END]
Romance"Yah, sayang sekali... Aku pikir Nona ini pacarmu, kau betah sekali menjomblo kak... Kapan kau menyusulku untuk menikah?" "Jika aku sudah mood mungkin" balas Seokjin tanpa minat. "Kapan kau akan mood untuk menikah dasar kakak bodoh? Ingat umurmu it...