Di Rumah Besar Seokjin
.
.
Keluarga Seokjin saat ini sedang makan malam, waktu telah menunjukan pukul tujuh kurang seperempat petang. Di meja makan yang paling ujung duduklah Siwon sebagai kepala keluarga.Kemudian di samping kanannya ada istri tercinta, lalu tak lupa ada si bungsu Jeon Jungkook duduk di tepi kiri Kim Siwon. Anak kesayangan keluarga itu mendapat tempat spesial di samping Appanya.
Sementara itu, Seokjin baru bergabung di samping Jungkook saat Yoona memberikan semangkuk nasi untuk si bungsu itu.
"Seokjinie... Mari makan" ajak Siwon.
"Ndee... Kebetulan sekali aku lapar Ayah"
Seokjin duduk dengan tenang sambil melirik Jungkook yang mencoba menyendok-nyendok nasi plus lauknya sebanyak mungkin untuk disuap langsung ke dalam mulutnya.
"Senang sekali Ibu melihatmu makan malam dirumah Seokjin... Ayo makanlah yang banyak anak Ibu" titah Yoona.
"Ayah juga sama... Rasanya sudah lama sekali Ayah tidak merasa sesenang ini, saat melihat anak-anak ada dirumah semua" ucap Siwon.
"Appa kita melupakan Tae Hyung... dia belum pulang kan?..." celetuk Jungkook setelah ia berhasil menelan makanannya bulat-bulat.
"Oh benar juga kamu... si Tae belum pulang ya, pasti dia sibuk di rumah sakit" jawab Siwon.
"Entah mengapa, menantu rumah ini juga belum pulang!" sindir Yoona dengan nada agak tak ramah.
"Hmm... Irene mungkin masih dijalan, kau tenang saja... Menantu kita itu seorang pekerja keras, wajarlah dia selalu pulang telat"
Ayah mertua membela Irene. Tapi Yoona sepertinya tidak suka dengan jawaban suaminya.
Sementara itu Seokjin diam saja. Tangannya telaten memilih beberapa masakan ibunya yang memang ingin dia santap malam ini.
"Ya, tetap saja! Sesibuk apapun Irene, dia harusnya bisa membagi waktunya! Dia itu seorang istri, menantu dan ibu rumah tangga juga... Bagaimana bisa dia pergi dan pulang seenaknya seperti anak perawan!" tajam Yoona.
Jungkook merasa panas mendengar kata-kata pedas Eommanya, makian hal itu bukanlah untuknya. Jungkook merasa kasihan pada Irene karena Eommanya akhir-akhir ini semakin terang menunjukan ketidakcocokan hubungannya dengan menantunya dirumah.
"Sudahlah sayang, sebaiknya kita bicarakan hal lain, aku tidak suka kau selalu membicara Irene seperti itu!" simbing Siwon.
Pasalnya nuansa kekeluargaan di meja makan langsung lenyap, saat Yoona mulai membicarakan hal yang aneh-aneh tentang Irene.
"Kau selalu mengalihkan topik! Apa kau tak kasihan pada Taehyung? Dia seperti tak diurus oleh istrinya!!!.. Perempuan macam apa itu yang menelantarkan suaminya!"
Yoona semakin menjadi-jadi, kekesalannya membludak sampai sumpit kayu yang ia pegang langsung patah begitu saja.
Jungkook bergidik ngeri setelah melihat kekuatan Eommanya. Itulah sebabnya Jungkook sangat takut saat melihat Yoona marah. Sesuatu hal yang buruk pasti akan langsung menimpa Jungkook, jika sampai si bungsu itu membangunkan amarah Eommanya.
"Sayang!!!... Anak-anak melihatnya. Kau ini kebiasaan, gantilah sumpitmu sebelum kita meninggalkanmu makan malam sendirian disini!" Siwon melotot pada Yoona. Ibu yang telah memiliki tiga putra tampan itu langsung berdiri, sampai decitan nyaring kursi kayu terdengar mengilukan gigi.
Berdirinya Yoona dengan kasar, membuat Siwon bernapas panjang. Yoona bahkan terlihat mengibaskan rambutnya begitu keras saat ia berbalik menuju ke dapur untuk mengambil sumpit baru.

KAMU SEDANG MEMBACA
Little Title For Us #Wattys2019 [END]
Roman d'amour"Yah, sayang sekali... Aku pikir Nona ini pacarmu, kau betah sekali menjomblo kak... Kapan kau menyusulku untuk menikah?" "Jika aku sudah mood mungkin" balas Seokjin tanpa minat. "Kapan kau akan mood untuk menikah dasar kakak bodoh? Ingat umurmu it...