62

1.2K 164 43
                                    

Suasana arena tempat latihan menembak hari ini nampak sangat ramai, ada dua pleton pasukan polisi muda yang akan mengikuti latihan menembak disini.

Kim Seokjin, datang untuk melihat jalannya latihan menembak hari ini. Sesuasi dengan surat undangan dari Jendral Woobin yang disampaikan oleh Jimin.

Jika diperlukan, Seokjin juga tak keberatan kalau ditunjuk sebagai mentor atau tim penilai untuk para peserta latihan hari ini.

Cuaca di Seoul pun sangat bersahabat, hadirnya awan lebat berwarna putih, membuat barisan blokade yang bisa menyaring sinar matahari agar tak terlalu terik menyinari bumi.

Naluri instingnya menyuruh Seokjin untuk memeriksa kecepatan angin disekitar arena. Jari telunjuk sebelah kanan, ia basahi sedikit dengan air liur. Lalu Seokjin mengangkat tinggi-tinggi jari telunjuk kananya itu.

'Tidak dingin...' Seokjin membatin. Itu artinya tidak ada aliran angin yang kuat disekitar sana.

Bisa jadi, latihan menembak akan berjalan dengan baik. Salah satu faktor lingkungan, seperti angin dapat mempengaruhi laju tembakan peluru. Hasil gangguan alam itu bisa membuat laju tembakan peluru tak akan sempurna mengenai target, karena sedikit dibelokkan oleh arah mata angin.

"PASUKAN BERKUMPUL!!!...."

Teriakan super keras dan lantang dari salah satu prajurit membuat Seokjin menoleh tajam.

Dua pleton pasukan langsung membentuk barisan yang rapi, tak butuh hitungan lebih dari 5 detik, semua kebisingan tadi tiba-tiba menghilang. Seokjin pun melangkah lebih dekat. Sepertinya bawahannya tak menyadari jika Seokjin sudah tiba di arena menembak ini.

"Hari ini kalian akan mendapatkan pelatihan khusus, yaitu menembak dengan senjata asli... Sebagai prajurit baru yang akan dilantik menjadi polisi kebanggaan Korea Selatan. Kalian harus memiliki keahlian menembak yang baik!!!"

"Lakukan latihan ini dengan baik!!... Jangan mempermalukan diri kalian sendiri. Karena Jendral dan beberapa kapten senior akan melihat, sekaligus menilai kemampuan kalian!.. PAHAM?"

Printah bernada lantang dengan intonasi yang sangat tegas itu, diberikan kepada dua pleton pasukan posisi muda.

Para polisi muda itu, berbaris dengan posisi yang sempurna, seolah mereka adalah orang yang sudah terdidik dan profesional. Mereka sudah siap menampilkan kemampuan terbaik yang dimiliki. Berkompetisi secara suportif akan menambah kesan baik, dimata para Kapten yang akan menilai mereka.

"SIAP PAHAM!...." jawab pasukan itu secara serempak.

"Beberapa menit lagi Jendral dan Kapten akan datang, kalian siapkan senjata dan isi dengan misil yang cocok... Jangan membuat kesalahan apapun!!"

"SIAP PAK!!...."

Pasukan'pun menaatin setiap printah Komandannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pasukan'pun menaatin setiap printah Komandannya.

Mereka benar-benar bergegas untuk mengisi senapan dengan misil yang asli. Misil itu terbuat dari besi tajam yang mampu menembus tulang rusuk hingga membunuh musuh dengan mudah.

Little Title For Us #Wattys2019 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang