38

2.3K 229 48
                                    

Jisoo akhirnya bisa istirahat setelah waktu menunjukan pukul dua dini hari. Tadi Jennie rewel sekali. Adiknya itu menangis dan muntah, tapi setelah diberikan obat. Akhirnya Jennie bisa tidur dengan tenang.

Mata Jisoo benar-benar perih karena menahan kantuk, dan ia juga merasa kelelahan. Baru sepuluh menit yang lalu ia selesai mandi, dan sekarang Jisoo duduk dengan menyenderkan punggunngnya di kepala ranjang.

Jisoo lupa memeriksa ponselnya untuk durasi kurang lebih 3 jam'an. Mungkin namja itu mengirimi Jisoo pesan atau semacamnya, karena sebelum Jisoo ke apartemen Jennie. Mereka sempat bertukar kabar.

Dan ternyata benar, tiga pesan masuk dua panggilan tak terjawab darinya membuat Jisoo meringis.

Kemudian yeoja itu membuka satu persatu pesannya, yang ternyata memang dari Kim Seokjin. Namja tampan yang saat ini dekat dengannya.

.
.

| 2 Miss call |
| 3 Massage |

From Seokjin :
"Hati-hati dijalan ya... Jika kau sudah sampai segera hubungi aku jiss..." (22.21)

From Seokjin :
"Jisoo apa kau sudah samapai?" (23.10)

Jisoo menggigit bibir bawahnya. Ia senang sekaligus deg-degan tiap kali membaca pesan Seokjin yang bernada mengkhawatirkan keberadaannya. Jisoo suka sikap Namja yang peduli dan penuh perhatian seperti yang Jin lakukan.

From Seokjin :
"Jisoo besok aku akan menjemputmu... Jangan lupa kirimkan alamat apartemen tempatmu menginap padaku... Selamat malam dan istirahatlah... Mimpi yang indahh, sampai jumpa besok." (23.43)

Seulas senyum mampu mengusir rasa kelelahan Jisoo berkat pesan-pesan manis dari Kim Seokjin.

Namja itu besok akan menghadiri sebuah acara yang penting dan Jisoo menjadi wanita pertama yang tidak memiliki ikatan keluarga dengannya, yang akan menemani Jin datang ke acara resmi di kantornya setelah ibunya.

Sebenarnya alasan Seokjin mengajak Jisoo datang ke acara besok adalah untuk mengakrabkan diri. Maksudnya tipe-tipe pria seperti Seokjin yang umurnya sudah matang, agaknya merasa tabu untuk melakukan kencan-kencan seperti remaja lagi. Dan menurut Seokjin acara besok adalah waktu yang tepat untuk mengenalkan Jisoo pada dunianya.

Dunia militer yang keras dimana Seokjin tumbuh menjadi pria dewasa, dulu ia meninggalkan dan mengorbankan perasaannya pada Soyaa.

Tapi sekarang semua usahanya berbuah manis. Dirinya sudah sukses, lalu takdir membawa Soyaa kembali ke dalam dekapannya. Hanya menunggu waktu saja bagi Seokjin untuk mengukuhkan Jisoo sebagai miliknya.

Sementara itu, Jisoo lekas mengetik balasan untuk pesan Seokjin. Hal pertama yang ia tulis adalah permintaan maaf, setelahnya Jisoo mengirim alamat apartemen Jennie. Semoga besok Jisoo bisa bangun pagi.
.
.
.
.
Dikediaman Kim Seokjin

Akhirnya pagi menjelang, sinar matahari samar yang masih terasa hangat menyapu permukaan bumi. Tak terkecuali di sebuah rumah minimalis yang ditempati oleh Kim Seokjin.

Pria jakung berbahu lebar itu bangun tidur tanpa bantuan alarm. Dan tepat sekali setelah ia melirik jam dinding. Waktu menunjukan jam enama pagi lewat sepuluh menit.

Seokjin lalu bergegas mandi. Usai membersihkan tubuhnya, Seokjin hanya memakai celana pendek tanpa atasan. Hal itu jelas mengexpose semua lekuk tubuh indah dari Namja itu.

Tanpa ba-bi-bu Seokjin mengenakan setelan jas baru, yang ia beli kemarin. Pancara aura ketampanan yang berkarisma langsung menguar dari tubuh jenjang yang sangat proporsional itu.

Little Title For Us #Wattys2019 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang